Asal Mula Metaverse dan Teknologinya Muncul di Dunia, Baca Selengkapnya di Sini!

Asal Mula Metaverse dan Teknologinya Muncul di Dunia, Baca Selengkapnya di Sini!

Asal mula metaverse: Sekarang kita menggambarkan metaverse sebagai internet yang memberikan pengalaman lebih imersif, di mana kita  dapat memanfaatkan teknologi augmented reality dan virtual reality untuk berinteraksi pada semua jenis lanskap metaverse menggunakan avatar dan teknologi digital yang inovatif.

Mari kita melihat mundur pada beberapa tonggak sejarah utama yang telah membawa kita ke posisi sekarang ini saat kita mengembangkan teknologi Web 3.0 yang mutakhir.

Semuanya dimulai pada tahun 1838 ketika ilmuwan Sir Charles Wheatstone menguraikan konsep “penglihatan binokular”, di mana kamu bisa menggabungkan dua gambar — satu untuk setiap mata — untuk membuat satu gambar 3D.

Konsep ini mengarah pada pengembangan stereoskop, sebuah teknologi di mana kamu bisa menggunakan ilusi untuk membuat gambar. Ini adalah konsep yang sama yang digunakan saat ini di headset VR modern.

Jika kita melompat ke tahun 1935, penulis fiksi ilmiah Amerika Stanley Weinbaum menerbitkan buku  yang bertajuk “Pygmalion’s Spectacles”. Karakter utamanya menjelajahi dunia fiksi menggunakan sepasang kacamata yang memberikan penglihatan, suara, rasa, bau, dan sentuhan.

Mesin VR Pertama

asal mula metaverse
Source: ResearchGate

Morton Heilig menciptakan mesin VR pertama, Mesin Sensorama, pada tahun 1956. Mesin ini mensimulasikan pengalaman mengendarai sepeda motor di kota Brooklyn dengan menggabungkan video 3D dengan audio, aroma, dan kursi bergetar untuk pengalaman yang lebih “hidup”.

Heilig juga mematenkan layar pertama yang dipasang di kepala pada tahun 1960, yang menggabungkan gambar 3D stereoskopik dengan suara stereo. Mungkin ini dapat dijadikan asal mula metaverse hadir di dunia.

Pada tahun 1970-an, MIT menciptakan Aspen Movie Map, memungkinkan pengguna untuk melakukan tur berbasis komputer di kota Aspen, Colorado. Ini adalah pertama kalinya kita dapat menggunakan VR untuk membawa pengguna dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Istilah “metaverse” pertama kali digunakan dalam novel 1982 Neil Stevenson, bertajuk “Snow Crash”. Metaverse bagi Stevenson adalah tempat virtual di mana karakter di dalamnya dapat melarikan diri dari realitas totaliter yang suram. Kemudian pada awal 1990-an, Sega memperkenalkan mesin arcade VR seperti simulator gerak SEGA VR-1, yang bisa dinikmati pengguna di banyak game arcade.

Perkembangan metaverse

Pada tahun 1998, Sportsvision menyiarkan pertandingan NFL secara langsung pertama dengan penanda berwarna kuning yang ditampilkan di layar TV penonton, dan gagasan itu dengan cepat menyebar ke siaran olahraga lainnya.

Kemudian Palmer Luckey, seorang pengusaha dan penemu berusia 18 tahun, menciptakan prototipe untuk headset VR Oculus Rift pada tahun 2010. Dengan bidang pandangan 90 derajat dan penggunaan pemrosesan Komputer.

Ernest Cline merilis buku Ready Player One pada tahun 2011. Memberi kita gambaran lain di dalam dunia yang benar-benar imersif yang bisa kita masuki untuk melarikan diri dari kenyataan. Buku itu menjadi hit pada masanya, dan sutradara Steven Spielberg membuatnya menjadi film pada tahun 2018.

Facebook mengakuisisi Oculus VR pada tahun 2014 dengan kesepakatan $2 miliar. Saat itu, pendiri Facebook Mark Zuckerberg menyatakan bahwa Facebook dan Oculus akan bekerja sama untuk membangun dan mengembangkan platform Oculus.

Pada tahun 2014, Sony dan Samsung mengumumkan bahwa mereka membuat headset VR mereka sendiri, dan Google merilis perangkat Cardboard pertama dan kacamata Google Glass AR.

Headset HoloLens Microsoft memasuki pasar pada tahun 2016, yang memberi kita gabungan teknologi antara AR dan VR untuk pertama kalinya. Dengan HoloLens, kita dapat membuat gambar holografik di depan kita, lalu memasukkannya ke dunia nyata dan memanipulasinya menggunakan teknologi AR.

Lalu, raksasa furnitur Swedia IKEA bergabung dengan menggabungkan metaverse pada tahun 2017 dengan aplikasi inovatif milik mereka bernama Place, yang memungkinkan kamu memilih perabot dan melihat tampilannya di rumah, kantor, atau di mana pun kamu sedang berada.

Facebook mengubah namanya menjadi Meta pada tahun 2021, menunjukkan fokusnya pada pembentukan masa depan metaverse. Hingga artikel ini dimuat, sudah ada beberapa metaverse yang tercipta yang dapat kamu gunakan untuk menjelajahi realitas virtual. Tempat di mana kamu dapat berekspresi dengan bebas tanpa adanya batasan seperti halnya di metaNesia

Baca Juga: Ini Caranya Masuk ke Metaverse, Yuk Ikuti Langkah-Langkahnya!

Pilih metaverse sesuai kebutuhan

Setiap platform metaverse memberikan pengalaman yang berbeda, membuatmu harus menentukan patform yang sesuai. Contohnya, ada platform metaverse yang lebih berbasis pada avatar, metaverse yang beorientasi pada game, metaverse yang memiliki keduanya, juga ada yang sedikit lebih jauh dari realitas kehidupan nyata.

Kami yakin bahwa kita akan terus melihat kemajuan besar dalam pengalaman yang lebih imersif pada metaverse. Karena metaverse adalah tempat di mana kebebasan dalam berekspresi, imajinasi, dan inspirasi bisa terwujud.


Itulah asal mula metaverse dan teknologinya muncul di dunia. Mari berkumpul bersama, melakukan apa saja dengan siapa pun, dan mewujudkan semua imajinasimu di metaverse metaNesia. Ingin mencobanya? Download aplikasinya di sini!

Let’s #UnlockYourDreams Through metaNesia!

 

Bagikan ini: