Prediksi AI di Industri Film di Masa Depan

Prediksi AI di Industri Film di Masa Depan

Film merupakan salah satu hiburan yang dinikmati masyarakat banyak. Di balik suksesnya suatu film, ada banyak sekali orang yang terlibat dalam proses pembuatannya. Seperti sutradara, penulis naskah, tim penyunting, tim pemasaran, dan masih banyak lagi.

Selain itu, tak sedikit pula orang yang menyukai konten behind the scene dari film yang mereka gemari. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat dan keberhasilan dari tim produksi film tersebut. Namun, belakangan ini muncul prediksi yang mengatakan bahwa 2 tahun ke depan peran sutradara hingga penulis naskah akan terancam oleh AI di industri film.

Sejarah perfilman

Kamera Jadul
Kamera Jadul (Skitterphoto / Pixabay)

Sebelum bermunculan film yang memiliki banyak efek dan visual yang canggih serta penggunaan teknologi yang mutakhir, ada sejarah panjang di baliknya. Film yang berarti rangkaian dari gambar yang bergerak (motion picture) merupakan wujud dari perkembangan teknologi. Perkembangan pada industri film menjadi semakin pesat di abad ke-19 setelah revolusi industri.

Pada tahun 1877, Thomas Alva Edison berhasil menciptakan sebuah alat bernama kinetoskop. Alat ini menyerupai proyektor yang pada masa itu dapat menampilkan gambar bergerak bahkan film. 

Lalu di periode tahun 1878-1900, Eadweard Muybridge mendemonstrasikan gebrakan fotografi dalam menangkap gerakan melalui 16 foto kuda yang sedang berlari. Foto-foto kuda berlari tersebut akhirnya menjadi gambar bergerak pertama di dunia. 

Hingga di tahun 1895, Louis dan Auguste Lumiere berinovasi dengan cara mengambil gambar sambil bergerak. Berdasarkan hasil eksperimen mereka tersebut, jadilah film pendek pertama di dunia yang berjudul “Workers Leaving the Lumiere Factory” yang berdurasi 46 detik.

Abad ke-20 menjadi zaman di mana film-film mengalami perkembangan dan peningkatan penggemar. Pada tahun 1920-an, efek audio pada film semakin membaik. Mulai tahun 1930-an, film sudah menjadi semakin canggih dengan perubahannya yang menampilkan film berwarna.

Prediksi Joe Russo

Joe Russo sutradara dari film-film terkenal seperti Captain America: Civil War, Avengers: Infinity War, hingga Avengers: Endgame memberikan prediksinya. Joe Russo berkata bahwa 2 tahun lagi AI akan bisa membuat filmnya sendiri. “Secara potensial, apa yang dapat kalian lakukan dengan AI jelas bisa digunakan untuk merekayasa pembuatan cerita dan mengubah sebuah penulisan cerita,” Kata Russo pada Collider. 

Menurut Russo dengan eksistensi AI di industri film, orang-orang dapat membuat film mereka sendiri. “Hei, saya ingin film yang dibintangi oleh avatar dari foto asliku dan avatar Marilyn Monroe. Saya ingin membuat komedi romantis karena saya mengalami hari yang berat, dan itu akan segera menjadi cerita yang kompeten dengan dialog dari suara Anda,” Beber Russo terkait kepiawaian AI tersebut.

Penerapan AI di industri film

Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (DeltaWorks / Pixabay)

Salah satu contoh film yang sudah pernah melibatkan AI dalam filmnya adalah The Matrix yang diproduksi pada tahun 1999. Pada film itu banyak adegan yang menggambarkan situasi kehidupan manusia yang berdampingan dengan simulasi realitas. Bahkan 17 tahun sebelumnya, sudah ada film berjudul “Blade Runner” yang membahas perbedaan manusia dengan replicant atau robot android. 

Tak hanya muncul sebagai bagian dari film yang ditayangkan, AI di industri film benar-benar bisa diandalkan. Contohnya ada pada tokoh Thanos dalam film Avengers: Infinity War. 

Terdapat penerapan software machine learning yang canggih bernama Masquerade yang membuat tokoh Thanos nampak nyata di mata penonton. Prosesnya terbilang cukup rumit, diawali dengan menempatkan 100-150 track dot pada wajah sang aktor (Josh Brolin). Setelah itu barulah ditangkap oleh kamera high definition.

Masih banyak lagi peran-peran canggih AI yang dapat membantu bahkan menggantikan tenaga manusia dalam memproduksi film. Di antaranya adalah penulisan naskah film, menyederhanakan proses pra produksi, pembuatan subtitle, mempromosikan film, hingga melakukan penyuntingan film.


Itu tadi adalah informasi terkait prediksi peran AI di industri film yang bisa membuat filmnya sendiri. Hal ini dapat menjadi kabar buruk atau baik. 

metaNesia merupakan digital platform berupa metaverse yang dapat membantu kamu berinteraksi, berkreasi, dan berkolaborasi secara virtual dengan lingkungan digital yang memadai. Apabila kamu tertarik untuk menjual produk digital atau menjalin kerja sama dengan metaNesia, kamu dapat bergabung dengan menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan pihak metaNesia secara gratis.

Kamu juga bisa merasakan pengalaman di metaverse dengan mengunduh aplikasi metaNesia melalui website kami. Ayo rasakan pengalaman yang belum pernah kamu coba sebelumnya melalui metaNesia.

Bagikan ini: