Assisted reality berbeda dengan augmented reality. Seringkali, “AR” adalah singkatan dari “augmented reality”. Istilah ini hampir secara eksklusif digunakan dalam bidang industri, dan tidak serta merta eksklusif untuk augmented reality.
“AR” sudah bisa membingungkan, terutama mengingat kemiripannya dengan “mixed reality”. Sesuatu sebagai mixed reality, itu berarti elemen digital dan objek fisik serta lingkungan dapat berinteraksi satu sama lain.
Dalam augmented reality, kamu mungkin dapat melakukan sesuatu seperti memposisikan objek di atas meja, atau melihat karakter di lingkungan sekitar, tetapi kamu tidak dapat berinteraksi dengan objek tersebut.
Jadi, apa itu “assisted reality?”
Disingkat aR, assisted reality adalah teknologi yang melapiskan informasi dunia nyata pada pandangan pengguna tanpa menghalangi pandangan pengguna. Penggunaan paling benar menggunakan kacamata pintar atau teknologi yang dapat dikenakan lainnya.
Teknologi ini menggabungkan erangkat lunak dan tampilan yang dipasang di kepala. Kamera di bagian luar perangkat assisted reality menampilkan pandangan dari pekerja ke pakar secara jarak jauh.
Dapat juga mengidentifikasi informasi pada kemasan seperti barcode untuk menginstruksikan pekerja bagaimana melakukan tindakan atau ke mana harus membawa barang tersebut. Kasus penggunaan semacam ini kadang-kadang disebut “data snacking”. Hal tersebut memberikan informasi yang cukup tepat ketika dibutuhkan.
Terkadang, assisted reality bahkan tidak seinteraktif itu. Mungkin digunakan untuk melakukan hal-hal seperti mendukung instruksi jarak jauh dengan mengaktifkan panggilan video atau menampilkan alur kerja.
Teknologi ini bukanlah hal baru dan telah digunakan oleh militer selama beberapa dekade. Tetapi baru-baru ini telah terjangkau oleh masyarakat luas. Banyak industri mengadopsi industri 4.0 untuk mendorong transformasi digital, tetapi mereka sangat bergantung pada metode dan alat lama.
Teknologi ini dapat membantu mereka mentransfer dan menyimpan pengetahuan penting dari yang berpengalaman dengan lebih banyak potensi.
Misalnya, seorang mekanik helikopter mungkin harus bekerja pada bagian-bagian yang berjarak beberapa meter dari tanah. Naik turun untuk mendapatkan dokumentasi teknis bisa melelahkan.
Teknologi ini membantu teknisi untuk mengakses dan membaca informasi yang relevan pada layar yang terpasang di kepala, menjaga agar kedua tangan tetap bebas memegang alat dan dengan demikian memastikan keselamatan pekerja.
Apa perbedaan antara augmented dan assisted reality?
Teknologi ini memberi pengguna akses ke informasi yang relevan dalam bidang pandang langsung penggunanya. Sementara augmented reality menggunakan konten yang dihasilkan komputer dan digital untuk menciptakan pengalaman interaktif dalam lingkungan dunia nyata.
Assisted reality mungkin terdengar kurang menghibur, namun teknologi akses jarak jauh ini lebih praktis dan mudah diakses.
Pengertiannya sedikit rumit
Salah satu kegunaan paling populer untuk augmented reality, baik dalam industri maupun untuk konsumen saat ini, adalah layar virtual. Dalam tujuannya untuk konsumen, biasanya merupakan media viewer untuk melakukan hal-hal seperti menonton video atau bahkan bermain game.
Namun, dalam penggunaan pada perusahaan, layar virtual dapat digunakan untuk memperluas desktop virtual dengan menampilkan email, dokumen teks, dan alat produktivitas lainnya.
Hal ini bisa dibilang merupakan assisted reality daripada kasus penggunaan AR. Karena elemen digital bekerja di lingkungan fisik daripada bekerja dengannya atau di dalamnya.
Bagaimana assisted reality bekerja?
1: Teknisi di lokasi terhubung dengan pakar jarak jauh menggunakan kacamata pintar atau perangkat apa pun, dengan bantuan perangkat lunak assisted reality.
2: Pakar dapat melihat dengan tepat apa yang dilihat teknisi di lokasi secara real-time.
3: Pakar dapat memandu teknisi melalui gambar, anotasi, dan sumber informasi.
Apa yang dapat dilakukan dengan assisted reality?
Baik bidang industri maupun medis telah menggunakan solusi aR untuk meningkatkan produktivitas dan menyediakan layanan yang efisien. Berikut beberapa contoh untuk diilustrasikan.
Remote customer service
Optel adalah penyedia sistem penelusuran rantai pasokan global terkemuka. Insinyur lapangan terampil mereka menggunakan solusi XpertEye Assisted Reality untuk memandu pelanggan mereka selama integrasi pemeriksaan penglihatan otomatis Optel, tanpa harus melakukan perjalanan ke lokasi.
XpertEye memberikan dukungan teknisi virtual kepada pelanggan dan teknisi lapangan mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan waktu respons yang lebih cepat karena meningkatnya komunikasi melalui dukungan teknologi assisted reality.
Audit jarak jauh
Assisted reality banyak digunakan dalam inspeksi dan audit jarak jauh. Misalnya, dengan menggabungkan headset wearable RealWear HMT-1 yang dikontrol suara. auditor KPMG dapat berkomunikasi secara efektif dengan penghitungan inventaris yang lengkap.
Pemeliharaan jarak jauh
Maintenance atau pemeliharaan secara jarak jauh dapat dilakukan dengan dukungan teknologi asisted reality. Perkat perangkat kacamata pintar, para ahli dapat melihat permasalahan yang ada melalui pekerja lapangan. Panduan dan instruksi dapat segera diberikan secara real-time sehingga pemeliharaan dapat beralan dengan sangat efektif.
Mendobrak batasan ruang & waktu
Konektivitas melalui teknologi digital telah meruntuhkan sekat ruang dan waktu. Sekarang, dokter dapat melakukan operasi jarak jauh di ruang mereka sendiri. Teknisi darat dapat memantau peralatannya dengan aman hanya dengan menggunakan kacamata pintar.
Kolaborasi dengan teknologi assisted reality yang sederhana dapat berdampak pada cara kita berkomunikasi dan mentransfer pengetahuan secara digital. Komunikasi digital memiliki banyak hal untuk diberikan, dan dengan adanya teknologi, segalanya menjadi lebih mudah.
Kunjungi metaNesia untuk selalu mendapatkan informasi terbaru seputar metamesta dan teknologi imersif lainnya.
Twitter
Linkedin