Penggunaan AR untuk Mendekatkan Pelanggan

Penggunaan AR untuk Mendekatkan Pelanggan

Ketika diterapkan dengan benar, augmented reality terbukti memainkan peran penting di seluruh marketing funnel, mulai dari brand awareness, hingga pembelian yang dilakukan pelanggan. Augmented reality melampaui cara marketing tradisional, seperti iklan TV, iklan cetak, dan iklan yang ditargetkan untuk pengguna smartphone. AR mengarahkan perhatian dan interaksi dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh strategi marketing lainnya. AR dapat digunakan untuk mendekatkan pelanggan dengan brand yang memanfaatkan teknologi tersebut karena memberikan pengalaman yang imersif.

Dalam waktu dekat, kita akan memiliki opsi hamparan digital ke lingkungan nyata kita. Selain itu, menggunakan kampanye dengan AR berarti dapat menyediakan data termasuk waktu tayang, lokasi perangkat, dan perjalanan pengguna, untuk membantu pengiklan dan brand menyaring dan menargetkan kampanye mereka.

Brand dapat menerapkan teknologi ini untuk meningkatkan minat pelanggan dan membuat audiens tetap terlibat dan terhubung lama setelah mereka meninggalkan iklan atau produk.

1. Meningkatkan keterlibatan pelanggan

Pelanggan akan merasa lebih terhubung dengan brand saat dihidupkan melalui avatar di lingkungan nyata atau melalui game interaktif. Misalnya, Sony, raksasa teknologi ini berinvestasi dalam game VR generasi baru yang memungkinkan pemain merasakan kehadiran yang lebih besar dan menjadi lebih tenggelam dalam dunia game mereka. Ini termasuk headset virtual reality baru untuk PS5 yang membawa pemain lebih dekat ke pengalaman bermain game.

Sony juga mengembangkan teknologi AR untuk meningkatkan interaksi ini. Mereka telah bermitra dengan pengembang Pokemon Go Niantic untuk menghadirkan pengalaman suara AR yang imersif dan mendalam untuk petualangan AR Niantic, Ingress, yang akan membantu memadukan realitas dan game. Elemen interaktif semacam itu mengubah pemirsa menjadi pengguna, mengundang mereka untuk lebih terhubung dengan merek yang memberikan pengalaman.

2. Menyenangkan orang dengan pengalaman yang tak terlupakan

Pengalaman AR terbukti menimbulkan respons emosional dari pengguna. Kampanye dapat membuat orang tersenyum, tertawa, dan menikmati perspektif baru dengan berbagai cara. Dibandingkan dengan halaman produk non-AR atau statis, dengan AR, audiens mengontrol produk atau perjalanan pembelian mereka sendiri.

AR untuk Mendekatkan Pelanggan
Pengalaman AR untuk mendekatkan pelanggan dengan brand (DACgroup)

Melalui situs web atau aplikasi seluler yang ada, pelanggan memiliki kendali penuh atas interaksi AR. Rasa keterlibatan dengan brand atau produk seperti ini terbukti meningkatkan retensi dan penjualan pelanggan. Misalnya, pengalaman AR pada produk Kellogs yang mengubah kemasan menjadi pulau tropis tempat anak-anak dapat membuka kunci game dan karakter.

Aktivasi Kellogs mencapai waktu tunggu rata-rata 7 menit, peningkatan besar dibandingkan dengan kampanye iklan digital standar – dan yang juga dapat diukur dan dilacak di setiap titik perjalanan pengguna.

3. Menampilkan produk dengan cara yang kreatif

AR membantu pelanggan memahami produk dengan cara yang lebih detail dan kreatif. Dalam perawatan kesehatan, pengguna dapat memindai kemasan untuk menemukan informasi bahan lebih lanjut dan melihat cara kerja obat dalam 3D (misalnya, cara melakukan tes Covid dengan benar). Selain itu, AR merevolusi pendidikan kedokteran. Ini dapat digunakan sebagai alat pelatihan untuk mengajari para profesional cara menggunakan peralatan yang sangat teknis untuk prosedur yang rumit.

4. Menginspirasi kepercayaan dalam membeli

AR adalah alat yang berhasil dalam memungkinkan pelanggan untuk memvisualisasikan produk yang mungkin ingin mereka beli, yang pada gilirannya akan mendorong penjualan lebih lanjut. Shopify melaporkan bahwa produk yang menawarkan visualisasi 3D dan AR rata-rata mencapai konversi 94% lebih besar daripada yang setara non-AR.

AR memungkinkan pelanggan untuk mencoba sebelum membeli, dari mana pun mereka berada. Hal ini memungkinkan brand untuk mengurangi tindakan pengembalian dari pelanggan, yang seringkali menghasilkan lebih banyak biaya dan pemborosan barang dagangan.

Fashion reatiler, seperti Gucci dan Tommy Hilfiger, telah menggunakan AR untuk memungkinkan pelanggan mencoba pakaian melalui pengalaman uji coba virtual. Teknologi semacam ini dapat disematkan ke dalam toko dan aplikasi eCommerce untuk membuat pengalaman berbelanja semulus mungkin.

5. Menjembatani pengalaman online dan offline

Teknologi AR membantu konsumen terlibat dengan brand, tidak hanya secara online saat melihat produk, tetapi juga saat mereka secara fisik berada di suatu acara atau di dalam toko. Brand dapat melakukan gamifikasi yang dapat dimainkan oleh para penggemar, baik di rumah atau di mana pun mereka berada.


AR lebih dari sekadar hal baru atau tambahan yang menarik untuk bisnis. Ini adalah kekuatan pendorong di balik membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Yuk, kunjungi metaNesia untuk mengetahui informasi lain seputar augmented reality, virtual reality dan teknologi imersif lainnya.

Bagikan ini: