Mengetahui Penggunaan Augmented Reality pada Militer

Mengetahui Penggunaan Augmented Reality pada Militer

Militer dapat menjadi sektor yang menggunakan kemajuan teknologi yang muncul untuk tujuan pelatihan dan peningkatan pertempuran, dan pemanfaatan augmented reality (AR) adalah salah satunya.

Karena peperangan terus berkembang, tentara harus mengikuti “tren” militer terbaru dan mencari peluang untuk maju dalam perang teknologi. Dengan perkembangan pemrosesan data dan grafik, jumlah penggunaan augmented reality dalam militer tumbuh secara eksponensial.

Pernahkah kamu berpikir bahwa pertarungan sebenarnya bisa menjadi lebih seperti game menembak first-person? Nah, pengembang AR telah menerima tantangan tersebut dan sudah mulai membangun prototipe pertama untuk mewujudkan konsep perang “modern”.

Pada artikel ini, mari kita coba membahas perkembangan terbaru di bidang augmented reality yang dapat merevolusi bidang militer. Juga akan membahas semua kemungkinan penerapan augmented reality serta masalah yang mungkin menghambat proses implementasi.

 AR militer
Source: cxocARd

Tiga solusi AR untuk peperangan

Taktis Augmented Reality (TAR)

TAR terlihat seperti kacamata penglihatan malam (NVG), tetapi dapat menawarkan lebih banyak fungsi. TAR dapat menunjukkan kepada seorang prajurit lokasi persis mereka, dan posisi pasukan sekutu dan musuh.

Sistem dipasang ke helm dengan cara yang sama seperti kacamata dan dapat beroperasi siang dan malam. Jadi, TAR pada dasarnya menggantikan perangkat kacamata dan GPS genggam biasa. Akibatnya, seorang prajurit tidak perlu melihat ke bawah setiap kali mereka ingin memeriksa lokasi GPS mereka.

Selain itu, layarnya dapat dibagi menjadi dua sehingga dapat melihat ke mana senjata mengarah dan pemandangan dari kamera depan yang dipasang di helm pada saat yang bersamaan. Misalnya, seorang prajurit dapat melihat di sekitar sudut atau di atas tembok tanpa risiko tertembak di kepala.

HUD 3.0: Tampilan AR yang dipasang di helm

Peningkatan penargetan, peningkatan navigasi, dan pelatihan virtual adalah apa yang dapat ditawarkan HUD 3.0 kepada tentara Angkatan Darat.

Ada HUD 1.0, yang disebut juga Enhanced Night Vision Goggles – Binocular (ENVG-B). Perangkat AR ini memberi tentara pemandangan malam yang lebih baik dan informasi taktis verupa lokasi unit musuh atau sekutu, dll.

Selain itu, alat ini memiliki reticle penargetan yang terhubung secara nirkabel ke senapan dan menunjukkan ke mana seorang prajurit membidik. HUD 3.0 akan dapat melakukan semua yang bisa dilakukan 1.0. Fitur augmented reality ini akan memungkinkan skenario pelatihan yang rumit dengan biaya yang jauh lebih rendah.

augmented reality pada militer
Source: Military Embedded System

Lingkungan pelatihan buatan

Pelatihan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pertempuran sesungguhnya. Saat berada di jantung zona perang di mana tembakan ada di sekitar, sulit untuk tetap tenang dan mengambil keputusan yang tepat. Inilah alasan mengapa banyak tentara yang mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD).

Menghabiskan waktu di barak dan memerhatikan gambaran taktis dari karton 2D tidak akan mempersiapkan prajurit sepenuhnya untuk tindakan nyata. Namun, mungkin ada solusi yang disediakan oleh augmented reality.

Lingkungan pelatihan buatan, sistem augmented reality yang seharusnya membantu melatih tentara dengan cara yang lebih imersif, menempatkan mereka di lingkungan operasional yang lebih menekankan fisik dan mental, layaknya dunia nyata.

augmented reality pada militer
Source: Tech Target

Penggunaan lain dari augmented reality pada militer

Kendaraan tempur CV90

Pada konferensi Defense and Security Equipment International 2017 (DSEI), BAE Systems Hägglunds mempresentasikan stasiun pertempuran CV90 mereka yang telah diperbaiki menggunakan augmented reality.

CV90 adalah kendaraan tempur yang dapat menampung hingga delapan pasukan. Tapi tujuan BAE adalah menjadikan mesin yang tangguh ini menjadi “kotak kaca” bagi mereka yang ada di dalamnya.

Dengan menggunakan semua data dari sensor eksternal, dimungkinkan untuk memproses gambar 360 derajat secara real time dan membuat kendaraan perang transparan bagi operator.

Headset AR dapat melakukan itu dan melapisi informasi pertempuran untuk kesadaran yang lebih baik. Dan, penembak dapat mengoperasikan turret tanpa terlihat di bagian atas tank sehingga mempertaruhkan nyawanya.

Kelebihan dan kekurangan augmented reality pada militer

augmented reality pada militer
Source: AR Post

Dengan menganalisis semua konsep dan kasus penggunaan augmented reality di militer, terdapat daftar yang cukup lengkap tentang semua kelebihan dan kekurangan penggunaan teknologi augmented reality pada militer.

Kelebihan augmented reality pada militer

Meningkatkan kesadaran situasi

Untuk membuat penilaian yang lebih baik, komandan biasanya mencari cara untuk mendapatkan dan mengeksploitasi kesadaran akan situasi. Augmented reality dapat memberi kesempatan seperti itu dengan menyediakan alat untuk pemantauan ruang, waktu, dan kekuatan operasional yang lebih baik.

Instrumen AR ini bermanfaat bagi pemimpin yang mengelola operasi dan prajurit lapangan. Pertama, bisa mendapatkan perspektif yang lebih baik pada misi berskala besar, dan yang terakhir diberikan informasi secara real-time yang ditumpangkan pada visor mereka oleh sistem augmented reality.

Pelatihan tempur yang lebih murah

Kemampuan untuk melakukan pelatihan tanpa menggunakan peralatan yang mahal. Alih-alih mengeluarkan kendaraan nyata di lapangan dan menghabiskan persediaan, AR dapat menawarkan platform simulasi yang bahkan bisa lebih efektif dalam hal mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang seperti apa perang yang sebenarnya.

Keuntungan lain dari augmented reality:

  • Lingkungan pelatihan yang lebih aman
  • Latihan misi yang lebih mudah diakses
  • Keanekaragaman medan perang yang dapat dikustomisasi
  • Meningkatan kesadaran
  • Perencanaan misi

Kekurangan augmented reality pada militer

Kelebihan informasi

Fenomena seperti itu dapat terjadi jika terlalu banyak data yang tersedia, dan tidak terstruktur dengan tepat. Aliran informasi berkelanjutan yang disediakan oleh sistem augmented reality mungkin lebih merupakan penghalang daripada peningkatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memfilter data yang Anda terima melalui perangkat AR untuk menghindari kelebihan beban dan mencegah gangguan.

Ketergantungan pada teknologi AR

Ada kekhawatiran bahwa orang yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan penting mungkin terlalu mengandalkan peningkatan AR. Jika itu terjadi, maka segala jenis gangguan atau penghancuran sistem augmented reality akan membuat musuh mendapatkan keuntungan yang signifikan. Oleh karena itu, selain menggunakan teknologi AR, alat pengambilan keputusan dasar (seperti peta) harus dipertahankan.

Keamanan

Cara menangani komunikasi dan penyimpanan data oleh sistem AR dan VR selalu menjadi salah satu perhatian utama di militer seiring dengan kebijakan aplikasi dan peralatan AR serta akreditasinya.

Perangkat dan sistem AR mulai merambah sektor militer. Semakin banyak tampilan head-up augmented reality dan platform pelatihan yang muncul hanya sebagai konsep atau prototipe yang siap untuk diuji.

Meskipun semua ide peperangan futuristik menjadi lebih memungkinkan, teknologi AR masih belum matang dan membutuhkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut.


Nah, itulah penggunaan augmented reality di bidang militer. Teknologi ini semakin menunjukkan fungsinya dalam efisiensi untuk beragam sektor. Kunjungi metaNesia untuk mengetahui fakta lain seputar manfaat VR untuk beragam industri.

Bagikan ini: