Kehadiran Hasil Riset Baterai Ramah Lingkungan Buatan AI untuk Manusia dan Bumi

Kehadiran Hasil Riset Baterai Ramah Lingkungan Buatan AI untuk Manusia dan Bumi

Teknologi hadir seiring dengan perkembangan manusia yang semakin dinamis dan juga cepat tiap harinya. Artificial intelligence (AI) merupakan salah satu inovasi teknologi yang muncul pada akhir 2022 silam dan berhasil masuk ke dalam banyak industri untuk mempermudah berbagai aktivitas manusia.

Dalam era yang semakin modern dan juga cepat, baterai menjadi salah satu sumber daya yang digunakan untuk menyalakan berbagai elektronik mulai dari ponsel, perangkat gadget, jam, dan lain sebagainya.

Penggunaan baterai yang masif tentu saja membuat pelaku bisnis dalam industri tersebut memproduksi baterai dalam jumlah banyak, yang dapat merusak lingkungan sekitar. Untuk menjawab hal ini, beberapa ilmuwan akhirnya melakukan riset dan juga penelitian menggunakan AI, yang dapat membantu menghasilkan baterai yang lebih aman untuk lingkungan.

Yuk, baca informasi lengkapnya di bawah ini!

pengetesan bahan kimia baterai oleh ilmuwan
Materials Engineering Research Facility (Argonne National Laboratory / Flickr)

Pengembangan dan penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari | Baterai ramah lingkungan buatan AI

Kamu mungkin tidak sadar, tapi teknologi kecerdasan buatan telah perlahan masuk dalam kegiatan sehari-hari dan mempermudah banyak aktivitas manusia. Salah satunya adalah kehadiran ChatGPT buatan OpenAI, yang mampu melakukan berbagai perintah mulai dari mudah hingga rumit hanya dalam hitungan detik.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud), kecerdasan buatan merupakan program komputer yang dirancang khusus untuk bisa melakukan berbagai perintah menyerupai kecerdasan manusia seperti pengambilan keputusan, logika, dan juga karakteristik kecerdasan lainnya.

AI sendiri juga sudah digunakan pada berbagai aplikasi umum seperti mesin pencari (search engine) dan juga asisten virtual layaknya Siri, Bixby maupun Google Assistant. Salah satu pengembangan AI yang paling inovatif akhir-akhir ini merupakan kemampuan self drive atau penyetiran kendaraan otonom tanpa pengguna yang mengendalikan mobil.

Perlu disadari bahwa cepat atau lambat, beragam teknologi canggih akan perlahan masuk dan juga membantu manusia melakukan berbagai aktivitas dengan lebih mudah.

penelitian riset baterai
Battery Power: New Super Battery For Electric Vehicles Can Withstand Extreme Temperatures (Darko Manevski / Capital Outlook)

Riset penggunaan AI untuk baterai ramah lingkungan

Selain masuk ke dalam aktivitas sehari-hari manusia, banyak ilmuwan yang juga menggunakan AI untuk mencari referensi dan juga melakukan riset demi mendapatkan baterai yang tidak merusak lingkungan dan ramah energi. Seperti yang kita ketahui, baterai berperan penting sebagai alat yang dapat mengalirkan daya listrik pada suatu perangkat maupun barang.

Mulai dari barang sehari-hari seperti ponsel, laptop, hingga kendaraan layaknya mobil dan juga pesawat, semuanya membutuhkan baterai. Terlebih munculnya tren kendaraan listrik untuk membuat peredaran gas emisi berkurang.

Untuk bisa membuat baterai, dibutuhkan berbagai material penting seperti nikel, aluminium, tembaga dan juga cobalt. Indonesia sendiri memaparkan impian mereka untuk bisa menjadi raja baterai dunia, karena memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Meski demikian, kebutuhan baterai yang tinggi ini belum dipenuhi dengan ketersediaan serta kehadiran teknologi baterai baru yang lebih efisien dan juga tidak merusak lingkungan. Hal ini dinyatakan pada sebuah sesi di ClimateTech oleh Austin Sendek selaku co-founder dari Aionics, sebuah start-up yang menggunakan AI untuk melakukan riset pada baterai dengan lebih efektif.

Sendek mengatakan bahwa kebutuhan dunia akan baterai semakin meningkat, namun percobaan trial error yang dilakukan ilmuwan untuk menghadirkan teknologi baterai yang lebih canggih tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Keadaan inilah yang dicoba untuk diselesaikan oleh Aionics. Aionics bekerja bersama dengan para ilmuwan untuk menggunakan AI agar bisa menemukan susunan rumus baterai yang lebih oke. Data serta alat AI yang digunakan juga berfokus pada elektrolit, sebuah energi dalam baterai yang berperan penting untuk menghantarkan listrik.

penggunaan AI dalam riset teknologi baterai | Baterai ramah lingkungan buatan AI
arnegie researchers Adarsh Dave and Venkat Viswanathan working with Clio, which is housed inside of a moisture-controlled glove box. (James Temple / MIT Technology Review)

Cara AI melakukan riset untuk hasilkan material baterai yang lebih baik

Namun, bagaimana caranya Aionics bisa menggunakan AI untuk melakukan riset dan mendapatkan hasil terbaik pada kemunculan baterai dengan teknologi lebih mutakhir? Begini langkah-langkah yang dilakukan:

  • Pengaturan data oleh machine learning

Untuk bisa membuat baterai yang efisien pada lingkungan, dibutuhkan berbagai kombinasi dan juga reaksi kimia. Kehadiran zat kimia yang sangat banyak tentunya dapat mempersulit ilmuwan untuk memadukan zat kimia satu dengan yang lain.

Machine learning hadir untuk mempermudah ilmuwan memadukan zat kimia berbeda, demi mendapatkan hasil kombinasi terbaik. Proses pengolahan data juga jadi lebih cepat.

  • Penggunaan generative AI

Melalui jutaan molekul yang terkumpul, Aionics bisa menggunakan generative AI untuk mengetahui dan mengetes jutaan molekul tersebut dengan lebih cepat dan efektif. Kecerdasan yang dimiliki generative AI juga bisa digunakan untuk mendapatkan data molekul baru, yang kemudian digunakan demi menghasilkan teknologi baterai yang lebih baik.

  • Kehadiran large language models

Large language models juga berperan sebagai salah satu alat AI yang berfungsi untuk membaca berbagai sumber jurnal ilmiah dan juga internet, demi menjawab berbagai pertanyaan terkait pembuatan baterai yang muncul di lab.

Aionics juga membuat large language models khusus bernama ElectroBot, untuk memberikan jawaban yang akurat agar bisa mempercepat proses penelitian ilmuwan di laboratorium.


Berikut pembahasan lengkap terkait hasil riset terbaru dari baterai ramah lingkungan buatan AI untuk lingkungan bumi yang lebih baik. Suka dengan informasi menarik seperti satu ini? Baca berita lainnya di blog MetaNesia!

MetaNesia merupakan penyedia layanan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse pertama di Indonesia. Berada di bawah naungan Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani berbagai klien global maupun lokal untuk memenuhi beragam kebutuhan bisnis.

Tertarik untuk gunakan inovasi ini pada bisnis kamu? Hubungi tim administrasi MetaNesia dan dapatkan konsultasi gratis secara langsung!

Kamu juga bisa mengunjungi dunia virtual imersif MetaNesia untuk rasakan pengalaman baru masuk ke dalam metaverse. Bertemu dengan orang baru dan coba berbagai fitur yang ada di MetaNesia. Unduh aplikasinya sekarang dan mainkan langsung di perangkat!

Bagikan ini: