Yuk, Kenal Lebih Dalam Tentang Grid Computing dan Manfaatnya!

Yuk, Kenal Lebih Dalam Tentang Grid Computing dan Manfaatnya!

Perkembangan teknologi terus terjadi dan berevolusi setiap saat. Bisa dibilang, komputasi modern membentuk cara kita belajar, bekerja, bermain, juga berkomunikasi satu sama lain. Karena peranan yang sangat penting ini, pada akhirnya dibutuhkan suatu “alat” teknologi yang mudah digunakan dan beradaptasi.

Bukan hanya itu saja, “alat” ini pun harus bisa terkoneksi dengan internet. Inilah awal tercetusnya kebutuhan terhadap grid computing. Yuk, simak lebih jauh mengenai grid computing di artikel ini!

Pengertian grid computing dan cara kerjanya

Pengertian grid computing dan cara kerjanya
Sumber foto: Coin Central

Konsep komputasi grid sebetulnya sederhana: harus bisa menghubungkan sumber komputasi dengan manusia secara cepat dan bisa beradaptasi dengan teknologi, termasuk perkembangan kecepatan prosesor.

Secara sederhana, grid computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis. Jaringan komputer ini bertujuan untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.

Lantas, bagaimana cara kerja dari komputasi grid? Sistem ini bekerja dengan cara menjalankan perangkat lunak khusus pada tiap komputer yang termasuk pada computational grid (data grid). Kemudian, perangkat lunak ini mengatur seluruh sistem dan mengkoordinasikan tugas-tugas yang ada pada komputasi.

Lebih spesifik lagi, perangkat lunak mengirimkan sub-perintah bagi tiap komputer agar semuanya dapat bekerja bersamaan. Setelah sub-perintah selesai, output tersebut dikumpulkan untuk menyelesaikan perintah yang lebih besar. Perangkat lunak yang dijalankan juga memungkinkan setiap komputer dalam jaringan saling berkomunikasi untuk mengetahui sub-perintah yang diberikan.

Baca juga: metaNesia Bisnis: Peluang untuk Mengembangkan Bisnis di Dunia Metaverse

Elemen yang harus ada pada komputasi grid

Elemen yang harus ada pada komputasi grid
Sumber foto: Caspar Camille Rubin via unsplash

Sebetulnya, konsep dasar dari grid computing sendiri ialah sumber daya yang dikelola dan dikendalikan secara lokal. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap sumber daya memiliki mekanisme yang berbeda. Mulai dari sumber daya komputasi, system storage, hingga node.

Computer scientist senior asal Amerika, Ian Tremere Foster, mengatakan terdapat 3 elemen yang harus ada pada sebuah sistem grid computing. Ini disebutkan dalam publikasi sains yang ia terbitkan pada tahun 2002. Elemen tersebut adalah:

  1. Sistem tersebut mengkoordinasikan sumber daya komputasi yang tidak berada dalam satu kendali terpusat
  2. Menggunakan interface dan protokol yang bersifat standar, terbuka, dan general serta tidak berhubungan dengan perusahaan atau produk tertentu.
  3. Grid memperbolehkan sumber daya yang ada untuk melakukan tugas-tugas dengan kualitas non-trivial, seperti standar untuk autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya yang tersedia, dan pengaksesan sumber daya

Kelebihan grid computing

Kelebihan grid computing
Sumber foto: Sigmund via unsplash

Tergantung sektornya, grid computing memiliki kelebihan tersendiri. Namun, secara umum kelebihan dari teknologi ini mencakup biaya pemasangan dan operasional terjangkau dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah kompleks dalam waktu singkat.

Bukan hanya itu saja, teknologi yang sudah mengikuti standar distributed computing architecture ini pun terukur. Jadi, menganalisa datanya pun semakin mudah.

Karena berbasis pada aplikasi, komputasi grid cenderung hemat dan tidak memerlukan hardware baru untuk pengoperasiannya. Sistem ini pun bersifat desentralisasi, yang memudahkan saat kamu ingin menyambungkannya dengan sistem dari organisisasi lain, misalnya dalam bisnis.

Baca juga: Pekerjaan di Metaverse yang Mungkin Menjadi Populer di Masa Depan!

Segala perintah yang masuk ke dalam sistem dapat dijalankan secara paralel tanpa mengorbankan kecepatan. Selain bisa menggunakan tenaga tambahan dari CPU, sistem ini juga bisa mendistribusikan pekerjaan jika salah satu komputer tidak bisa digunakan (unavailable).

Ditambah lagi, sistem komputasi dengan grid juga sangat fleksibel. Beda dengan komputer pada umumnya, grid yang satu ini bisa diperbarui tanpa memerlukan downtime. Oleh karena itu, sistem ini sangat cocok untuk bisnis dengan pergerakan cepat.

Mengapa komputasi grid diperlukan?

Mengapa grid computing diperlukan?
Sumber foto: ThisisEngineering RAEng via unsplash

Perkembangan teknologi haruslah mendukung kebutuhan yang diperlukan masyarakat masa kini. Setidaknya, ada 2 kebutuhan mendesak yang mendorong evolusi grid computing: kebutuhan akan sumber daya komputasi yang besar untuk berbagai sektor dan komputasi dari sumber tersebar.

Yang ditawarkan oleh grid computing adalah solusi komputasi terjangkau memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan akses fleksibel dari mana saja. Apalagi, software yang digunakan untuk grid computing ada yang bersifat open source atau terbuka untuk diakses oleh umum.

Salah satu contohnya adalah Globus Toolkit. Globus Toolkit adalah sekumpulan software dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid computing. Adanya software ini diharapkan dapat mempermudah eksekusi program yang menggunakan pustaka paralel.

Baca juga: Mengapa Blockchain Banyak dimanfaatkan pada Teknologi Web3?

Perbedaan grid computing dan cloud computing

Perbedaan grid computing dan cloud computing
Sumber foto: G2

Salah satu istilah computing lainnya yang terdengar akrab di telinga adalah cloud computing. Namun, jangan sampai salah membedakan kedua teknologi ini ya. Meski memiliki kemiripan, dua hal ini cukup berbeda.

Dari segi arsitektur misalnya, komputasi grid menggunakan arsitektur yang terdistribusi. Cloud computing menggunakan arsitektur berbasis client-server. Cara pengoperasiannya pun berbeda, komputasi grid menggunakan sistem desentralisasi yang berkebalikan dengan sistem sentralisasi milik cloud computing.

Jika sistem secara grid mengelola sumber daya berdasarkan kolaborasi, cloud computing mengelola sumber daya secara satu arah yaitu sentral. Sistem grid dimiliki dan dikelola oleh satu kepala organisasi, sedangkan server cloud dimiliki oleh penyedia infrastuktur. Hasilnya, tingkat scalability pada sistem cloud computing lebih tinggi dibanding dengan grid.

Baca juga: Kerja Sama metaNesia dan Kominfo Hasilkan Digital Talent Indonesia melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS)


Setelah membaca artikel di atas, apa kamu sudah mulai paham tentang pengertian dari grid computing? Masih banyak artikel seputar teknologi menarik lainnya yang bisa kamu akses di metaNesia seperti augmented reality, virtual reality, dan metaverse.

metaNesia adalah tempat di mana kamu bisa bersosialisasi, berinteraksi, bermain, dan berkreasi di dunia metaverse tanpa adanya batasan. Baca artikel lainnya di blog metaNesia!

Bagikan ini: