Popularitas teknologi metaverse dan blockchain kian meningkat beberapa tahun ini. Pada Januari 2023, PT Jababeka Tbk bersama President University serta Ambassador and CEO Club resmi meluncurkan pusat riset dan inovasi teknologi blockchain dan metaverse bernama Indonesia Blockchain and Metaverse Center (IBMC).
Apa itu Indonesia Blockchain and Metaverse Center (IBMC)?
Indonesia Blockchain and Metaverse Center (IBMC) adalah hasil kolaborasi dari PT Jababeka Tbk, President University dan Ambassador and CEO Club. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan riset dan inovasi teknologi blockchain dan metaverse yang makin berkembang di Indonesia.
Bukan hanya itu saja, Indonesia Blockchain and Metaverse Center juga menandakan dimulainya upaya pembangunan ekosistem teknologi blockchain dan metaverse yang semakin baik di Indonesia.
Respon terhadap pelaku industri dan kebutuhan di industri blockchain dan metaverse
Indonesia Blockchain and Metaverse Center (IBMC) terbentuk akibat adanya kebutuhan pasar terhada[ teknologi ini. Terutama teknologi blockchain yang sedang naik daun.
Agus Canny, perwakilan dari President University menyampaikan bahwa President University bersama dengan PT Jababeka Tbk membuat fasilitas yang disebut Fabrication Laboratory (Fab Lab) pada April 2021 lalu. Fasilitas ini ditujukan untuk menjadi pusat pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk terkait implementasi industri 4.0.
“Teknologi blockchain merupakan bagian dari teknologi industry 4.0, sehingga, hadirnya IBMC dan Fablab bisa saling bersinergi dan saling menguatkan terkait pengembangan blockchain di (Kawasan) Jababeka,” ungkap Agus Canny.
Ajang edukasi teknologi blockchain dan metaverse
Meskipun perkembangan terkait blockchain dan metaverse sudah semakin pesat di luar negeri, lain halnya di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu metaverse maupun blockchain.
Dilansir dari Liputan6, “Komunitas blockchain banyak, tetapi wadahnya belum banyak. Karena blockchain tak hanya soal kripto dan spekulasi, tapi blockchain bisa digunakan dalam berbagai aspek,” kata Tuhu dalam acara konferensi pers IBMC, Rabu (25/1/2023).
Tuhu menambahkan, IBMC nantinya bakal membuat jurnal-jurnal terkait blockchain dan metaverse. Tujuannya untuk memberikan solusi-solusi bagi berbagai industri yang berada di kawasan PT Jababeka Tbk.
Diharapkan dapat mendukung perkembangan industri
Besar harapan bagi IBMC dapat menjadi pemicu perkembangan industri di kawasan Jababeka. VP Corporate Marketing PT Jababeka Tbk, Eric Limansantoso, menyampaikan bahwa teknologi blockchain dan metaverse bisa mendorong perkembangan kawasan industri di Indonesia.
“Sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Jadi kawasan ini memungkinkan untuk dibangun kawasan berbasis industri 4.0,” ungkap Eric.
PT JababekaTbk sendiri memiliki kawasan yang diklaim sebagai Silicon Valley versi Indonesia. Kawasan ini dinamai Correctio.
Siap mengedukasi berbagai pihak
Pada konferensi pers yang sama, pendiri Ambassador and CEO Club, Grace Sabandar, mengungkapkan bahwa IBMC siap untuk memberikan edukasi untuk semua pihak. Pun dalam waktu dekat, Indonesia Blockchain and Metaverse Center berencana menggelar forum perdana yang akan membahas terkait blockchain dan metaverse.
“Forum pertama IBMC akan berisi edukasi soal teknologi blockchain dan metaverse. Kita akan melibatkan semua pihak,” urai Grace.
Pada forum itu, IBMC akan menghadirkan ahli yang akan membahas kegunaan blockchain dalam lima industri. Industri yang dimaksud yakni pariwisata, real estate, supply chain, fintech, dan olahraga.
Itulah berita mengenai Indonesia Blockchain and Metaverse Center. Tertarik dengan berita seperti ini? Masih banyak berita seputar teknologi augmented reality, virtual reality, dan metaverse di blog metaNesia!
metaNesia juga menawarkan layanan metaverse untuk pemilik bisnis yang ingin mengembangkan usahanya ke dunia digital. Cek selengkapnya di metaNesia bisnis!
Twitter
Linkedin