Beberapa Istilah Virtual Reality yang Perlu Kamu Ketahui Pada Tahun 2023

Beberapa Istilah Virtual Reality yang Perlu Kamu Ketahui Pada Tahun 2023

Teknologi baru selalu update dalam headset virtual reality, dan istilah-istilah terkait mulai menjadi populer dan diketahui banyak orang. Berikut adalah sebagian besar istilah yang mungkin pernah kamu dengar, beserta artinya.

Rumor menunjukkan bahwa VR Apple akan memiliki layar 4K untuk setiap mata, prosesor seri-M yang kuat, dan fitur pelacakan pengguna yang ekstensif. Istilah berikut berlaku untuk pasar headset secara umum dan telah digunakan, maupun untuk menjelaskan fitur yang akan datang untuk headset Apple yang akan datang.

Apa itu eye-tracking?

Eye-tracking menggunakan gerakan yang tepat dari mata pengguna untuk menganimasikan avatar atau mengontrol gerakan. Tentunya, ini berbeda dari rendering foveated atau field of view.

Misalnya, headset virtual reality dengan eye-tracking dapat digunakan untuk menganimasikan mata avatar di dalam ruang rapat virtual. Hal ini memungkinkan penggambaran yang lebih realistis dari emosi pengguna melalui arah pandangan.

Eye-tracking juga berguna saat pengguna mencoba melihat melalui ujung pandangan matanya tanpa harus menoleh. Pengalaman VR dapat disesuaikan untuk menampilkan area tersebut atau menavigasi menu dengan interaksi pengguna yang minimal.

Apa itu field of view?

Field of view adalah area yang terlihat di depan mata pengguna karena ruang layar yang tersedia. Headset VR umumnya memiliki bidang pandang yang sangat luas, sehingga pengguna merasa seperti “di dalam” suatu lingkungan daripada melihat layar.

Karena layar VR sangat dekat dengan mata pengguna, mereka dapat mengambil seluruh rentang penglihatan. Namun, mereka tetap merupakan objek fisik yang tidak bergerak, sehingga pengguna masih dapat merasakan tepi layar VR jika mereka mencarinya. Umumnya, pengguna hanya akan menggunakan area kecil layar tepat di depan mata mereka.

Apa itu foveated rendering?

Istilah virtual reality
Foveated rendering membuat objek menjadi lebih detil berdasarkan apa yang dilihat pengguna (Wikimedia Commons)

Foveated rendering memungkinkan headset VR untuk mengontrol apa yang sedang dirender berdasarkan tempat yang dilihat pengguna. Ini berbeda dari eye-tracking karena informasinya digunakan untuk mengontrol render lingkungan, bukan untuk merender avatar.

Alih-alih merender pemandangan dengan presisi piksel sempurna di seluruh tampilan VR, rendering foveated memastikan hanya area di depan mata yang dirender sepenuhnya untuk menghemat daya komputasi.

Algoritme tingkat lanjut menentukan di mana pengguna mungkin melihat selanjutnya untuk menyiapkan wilayah lain untuk perenderan yang lebih canggih. Ini akan menghasilkan pengalaman yang mulus, meskipun sangat bergantung pada kekuatan pemrosesan headset.

Hand and body tracking

Meskipun cara melakukannya berbeda dari satu headset ke headset lainnya. Headset VR awal mengandalkan LED warna-warni atau beberapa kamera di sebuah ruangan untuk melacak pergerakan pengguna. Namun kali ini sudah lebih maju untuk menempatkan sensor langsung ke headset.

istilah virtual reality
Ilustrasi hand and body tracking (Crunchfish)

Headset VR Apple diharapkan beroperasi secara independen dari produk lain, sehingga kemungkinan besar akan melacak pergerakan pengguna tanpa rig kamera eksternal yang canggih. Sebaliknya, headset akan dapat melihat pengguna melalui kamera atau sensor lain, seperti LiDAR.

Giroskop juga dapat digunakan untuk melacak posisi kepala pengguna, dan LiDAR yang menghadap ke luar dapat memetakan area langsung di sebuah ruangan untuk membantu menghindari tabrakan objek.

Pengontrol juga berguna untuk melacak tangan pengguna. Rumornya belum jelas apakah Apple akan mengembangkan pengontrol VR atau tidak. Perusahaan mungkin yakin dengan kemampuan headsetnya untuk melacak tangan tanpa alat tambahan.

Apa itu haptic feedback?

Haptic feedback mengacu pada kemampuan perangkat untuk bereaksi terhadap interaksi berbasis perangkat lunak dengan respons fisik. Pada dasarnya, teknologi ini berupa motor getar di pengontrol yang memberi tahu pengguna saat karakter berbenturan dalam game.

Apple menggunakan haptic feedback di iPhone untuk mensimulasikan penekanan tombol atau fungsi lainnya. Ketika diimplementasikan dengan benar, pengguna akan merasakan haptic feedback sebagai bagian dari interaksi tetapi memisahkannya dari motor yang bergetar.

Headset VR dapat memanfaatkan haptic feedback untuk memperingatkan pengguna tentang tabrakan objek yang akan datang, atau perangkat lunak dapat memanfaatkan untuk mensimulasikan bagian permainan. Misalnya, haptic mungkin memberi tahu pengguna ada sesuatu di belakang mereka.

Apa itu LiDAR?

LiDAR (light direction and ranging) adalah sensor yang digunakan untuk membuat representasi 3D dari lingkungan fisik untuk perangkat lunak. Di iPhone atau iPad Pro, sensor LiDAR umumnya digunakan untuk menemukan permukaan datar dengan cepat untuk pengalaman augmented reality.

Istilah virtual reality
LiDAR dapat menentukan apa yang ada di lingkungan 3D dan membuatnya kembali dalam perangkat lunak (Flickr)

Dalam headset VR, LiDAR dapat digunakan untuk memetakan ruangan, sehingga perangkat lunak mengetahui lokasi objek. Informasi ini dapat digunakan untuk membantu pengguna menghindari benturan saat menggunakan headset.

Aplikasi LiDAR yang lebih canggih dapat memberikan informasi secara real-time sehingga pengalaman mixed reality dapat ditampilkan. Atau, sensor dapat digunakan untuk melacak tangan atau tubuh pengguna saat mereka bergerak.


Kunjungi metaNesia untuk selalu mendapatkan informasi terbaru seputar metamesta dan teknologi imersif lainnya.

Bagikan ini: