Keaslian Konten AI dan Penggunaannya secara Etikal untuk Aktivitas Sehari-hari

Keaslian Konten AI dan Penggunaannya secara Etikal untuk Aktivitas Sehari-hari

Artificial intelligence atau yang juga disebut sebagai AI menjadi salah satu teknologi yang paling ramai dibicarakan dunia akhir-akhir ini. Mengalahkan tren teknologi terbaru lain seperti metaverse, publik mulai menggunakan AI secara masif untuk membantu aktivitas sehari-hari.

Meski demikian, berbagai pro dan kontra muncul akibat penggunaan AI yang dipercaya hanya mencuri informasi dan pengetahuan dari pengguna lain. Bagaimana sikap berbagai pihak seperti raksasa teknologi untuk menghadapi keaslian konten dari AI dan kelanjutan penggunaannya sehari-hari? Cek selanjutnya di bawah ini!

diskusi bisnis yang berhubungan dengan AI
People discussing at an outdoor restaurant table with business tech (Freerange Stock)

Apa itu artificial intelligence?

Sebelum berbicara lebih lanjut mengenai dampak serta efek maupun pro kontra yang diakibatkan oleh AI, kita harus terlebih dahulu tau definisi serta sejarah terbentuknya teknologi AI. Konsep AI sendiri dipercaya telah ada sejak tahun 1900-an, dengan munculnya filsuf terkait teori matematika yang kemudian berkembang menjadi landasan mesin komputer atau kecerdasan buatan.

Beberapa filsuf yang dimaksud diantaranya seperti George Boole, Alfred North Whitehead, serta Bertrand A. W. Russell. Perkembangan terkait AI kemudian dilanjutkan oleh salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam perkembangan teknologi komputer yakni Alan Turing.

Seiring dengan perkembangan zaman dan arus globalisasi, penggunaan komputer dalam berbagai hal menjadi sebuah situasi normal untuk membantu aktivitas manusia. Kini, komputer bisa berjalan dan berpikir sendiri dengan berbagai pengolahan data yang dilakukan oleh AI.

Merujuk pada definisi yang ditentukan oleh Kemdikbud, AI merupakan program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika, hingga karakteristik kecerdasan lainnya.

diskusi bisnis terkait penggunaan konten AI
Business People Free Stock Image (StockSnap.io)

Pembuatan dan penggunaan konten AI

Konten yang dihasilkan AI sendiri pertama kali mendapatkan ketenarannya seiring dengan kehadiran ChatGPT. ChatGPT merupakan sebuah software yang dibuat oleh OpenAI, sebuah laboratorium riset dari Amerika Serikat dengan fokus AI. Dirilis ke publik pada 30 November 2022, ChatGPT merupakan chatbot yang dibuat menggunakan large language model dan natural language processing.

Per Januari 2023, ChatGPT menjadi aplikasi software berbasis AI yang paling banyak diakses oleh masyarakat dunia. Aplikasi ini sendiri banyak digunakan pengguna untuk membuat konten AI bagi berbagai kebutuhan mulai dari edukasi, pekerjaan hingga hiburan.

Meskipun digunakan secara masif oleh berbagai golongan, beberapa pihak justru tidak senang dengan kehadiran konten AI yang dianggap justru menghilangkan keaslian dan arti dari setiap tulisan atau konten yang dihasilkan manusia.

Selain itu, konten yang dihasilkan AI juga dianggap pasti melakukan plagiarisme dan dapat melanggar hukum atau undang-undang negara yang sudah ada. Perbedaan pendapat ini pada akhirnya menghasilkan pro dan kontra pada penggunaan AI di kehidupan sehari-hari.

kolaborasi bisnis menggunakan AI
Photo by rawpixel.com form PxHere

Kehadiran alat deteksi konten AI

Kehadiran AI sebagai sistem operasi serba tahu tentunya membuat banyak golongan masyarakat senang dan sering menggunakan aplikasi ini. Meski demikian, banyak pihak dan perusahaan besar yang menganggap bahwa pembuatan konten AI dianggap menghina kreator dan memalsukan banyak informasi asli akan beragam topik.

Untuk menjawab masalah ini, banyak organisasi dan perusahaan berlomba-lomba untuk membuat alat pendeteksi konten AI agar bisa mengetahui konten yang dibuat menggunakan sistem operasi seperti ChatGPT. Berikut beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk mengetahui keaslian dan sumber yang digunakan oleh konten AI.

Winston AI

Berdasarkan pengetesan oleh Scribbr, Winston AI merupakan salah satu alat pendeteksi tulisan dan konten AI terbaik yang bisa ditemukan di internet. Dengan skor akurasi 84%, alat ini dapat mengetahui konten AI yang dibuat menggunakan natural language processing dan pembelajaran mesin hingga GPT-4.

Aplikasi Winston AI akan mewarnai tulisan yang dideteksi dibuat menggunakan kecerdasan buatan untuk membedakannya dengan tulisan lain yang ditulis langsung oleh manusia. Untuk bisa menggunakan aplikasi ini, kamu harus merogoh sekitar $18 yang bisa digunakan untuk melakukan scanning pada 80.000 kata dalam 1 bulan (per Agustus 2023).

pro kontra artificial intelligence

Sapling

Sapling merupakan alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi konten AI yang bisa diakses secara gratis. Performanya juga cukup oke dengan akurasi baik pada konten yang dibuat menggunakan GPT-3.5 serta lebih dari 60% saat digunakan untuk mengecek akurasi konten buatan GPT-4.

CopyLeaks

Sama seperti Sapling, CopyLeaks merupakan alat pemeriksaan konten AI yang bisa diakses secara gratis tanpa biaya tambahan. Dengan skor akurasi konten sekitar 66%, alat ini bisa mengetahui tulisan yang dibuat menggunakan sistem pembelajaran mesin GPT-3.5 dan GPT-4 dengan baik.

Meski demikian, CopyLeaks memiliki keterbatasan konten harian yang bisa di cek. Untuk bisa menggunakan alat secara terus menerus, pengguna juga diharuskan memiliki paket premium dengan merogoh kocek tambahan.

melakukan pekerjaan menggunakan artificial intelligence
Photo of Person Using Laptop (fauxels/Pexels)

Usaha watermarking untuk mengetahui keaslian konten yang dibuat menggunakan AI

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kehadiran AI menghadirkan pendapat pro dan kontra dari berbagai golongan masyarakat yang berhubungan dengan teknologi ini. Selain kehadiran alat khusus untuk mendeteksi konten AI, terdapat juga sebuah usaha yang dinamakan watermarking, di mana perusahaan dapat mengetahui dan melabeli sebuah tulisan yang dibuat menggunakan AI.

Memiliki prinsip yang sama seperti memberikan watermark pada gambar, setiap pengguna yang menemukan konten tulisan tersebut akan langsung mengetahui keaslian tulisan menggunakan sistem watermark yang ditetapkan.

Meski demikian, beberapa pihak masih menganggap bahwa usaha watermark ini masih belum bisa dilakukan secara masif karena memerlukan kolaborasi berbagai pihak untuk setuju akan implementasi ini.

Dampak serta efek yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari

Berikut dampak serta efek positif dan negatif dari konten kecerdasan buatan yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Mengurangi kemungkinan kesalahan yang bisa disebabkan oleh human error
  • Bisa diakses kapanpun
  • Membantu pekerjaan repetitif yang dilakukan terus menerus
  • Mengakibatkan pengangguran dan pemecatan karyawan karena pekerjaan kini bisa dilakukan melalui pembelajaran mesin kecerdasan buatan

Berikut informasi dan pembahasan lengkap terkait keaslian tulisan serta konten yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan, upaya pencegahan serta opini pro dan kontra terkait penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari. Kalau Anda suka membaca berita serta informasi teknologi seperti satu ini, baca selengkapnya di blog MetaNesia.

MetaNesia merupakan platform metaverse pertama di Indonesia yang berada di bawah naungan Telkom Indonesia. Telah berdiri sejak tahun 2022, MetaNesia telah melayani berbagai klien global serta lokal dalam 3 fokus bisnis yakni virtual reality, augmented reality serta metaverse.

Tertarik untuk menggunakan teknologi canggih ini pada bisnis Anda? Hubungi tim kami dan dapatkan konsultasi gratis secara langsung.

Ingin mencoba masuk ke dalam dunia interaktif metaverse yang berbeda? Kunjungi MetaNesia dan unduh aplikasinya sekarang juga!

Bagikan ini: