Sederet Kegunaan AI Untuk Lingkungan dan Bumi Yang Lebih Hijau

Sederet Kegunaan AI Untuk Lingkungan dan Bumi Yang Lebih Hijau

Kepopuleran AI makin mencuat, terutama beberapa dekade belakangan ini. Teknologi AI yang awalnya dianggap sebagai bagian dari sci-fi tidak nyata, sekarang malah jadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.

Bahkan, AI sudah memegang peranan penting dalam sektor-sektor penting di kehidupan seperti bisnis, perbankan, hingga kesehatan. Sekarang, AI juga mulai diaplikasikan di dunia kerja.

Dampak AI yang begitu nyata pada sektor seperti industri dan kesehatan memunculkan satu pertanyaan lainnya: adakah dampak kecerdasan buatan bagi lingkungan? Bagaimana cara kita memanfaatkan kecerdasan buatan untuk bumi yang lebih hijau?

AI: Awalnya ditakuti, sekarang diminati

Kecerdasan buatan, teknologi yang maju, hingga dunia virtual menjadi subjek yang awam ditemui di dunia fiksi. Sudah banyak penulis, sutradara, dan desainer mengadaptasi tema ini pada hasil karya mereka.

Karya-karya yang cukup ternama antara lain A Space Odyssey, The Matrix dan The Terminator. Pada karya-karya ini, AI digambarkan sebagai teknologi yang jahat, mengancam, bahkan menguasai dunia manusia.

Meskipun cerita yang ditampilkan berupa imajinasi fiksi, ketakutan yang diekspresikan lewat karya tersebut tidak jauh dari kenyataan sebenarnya. Bahkan majalah Live mempublikasikan artikel bertajuk “The Machine Are Taking Over: Computers Outdo Man At His Work – And Soon May Outthink Him” di tahun 1961.

Pada artikel tersebut, mesin dengan kecerdasan buatan digambarkan dapat melakukan proses analisa dan pengambilan keputusan. Cakupannya pun luas, mesin ini dapat memberikan solusi bagi bisnis dan industri lainnya. Mesin berbasis kecerdasan buatan ini pun memiliki kemampuan belajar mandiri.

Nyatanya, di tahun 2023 ini AI malah membantu banyak aspek di kehidupan kita. Mulai dari memberi solusi sederhana hingga kompleks, sampai dapat melakukan tugas repetitif secara otomatis. Lantas, adakah manfaat atau kegunaan AI untuk lingkungan lainnya?

Kegunaan AI untuk Lingkungan | Mengurangi polusi udara

kegunaan ai untuk lingkungan
Sumber foto: John Cameron – Unsplash

Sistem manajemen penerbangan PureFlyt adalah contoh utama dari kegunaan AI untuk lingkungan. Sistem PureFlyt milik Thales Group ini menggunakan AI untuk mengoptimalkan lintasan pesawat.

Dengan demikian, PureFlyt dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan polusi suara. Sistem ini memiliki tujuan, yaitu pengurangan 10% emisi CO2 pesawat pada tahun 2023. Tes penerbangan yang mensimulasikan sekitar 2 miliar skenario serta mencatat waktu yang setara dengan 100 juta jam terbang juga dilakukan menggunakan teknologi AI.

Selain itu, penelitian dan pengumpulan data juga sedang dilakukan tentang cara menggunakan lintasan dengan bantuan AI. Tujuannya adalah mengurangi dampak lingkungan dari contrails pesawat, dengan membuat pesawat terbang pada ketinggian yang sedikit lebih rendah.

Pengumpulan data ini juga dilakukan agar bisa membuat sistem di mana pesawat terus turun saat proses mendarat, alih-alih menurun menurut tingkatan. Kedua tindakan ini dapat membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dan polusi udara.

AI juga memiliki dampak positif pada manajemen lalu lintas udara. Di mana penerbangan masa kini tidak hanya harus mengelola pesawat tradisional, tetapi juga mengatasi naiknya jumlah kendaraan udara tanpa awak.

Alih-alih AI menggantikan manusia, Thales Group percaya bahwa adanya kecerdasan buatan akan meningkatkan kemampuan operasional mereka. Berkat AI, mereka tidak perlu lagi memusingkan tugas-tugas repetitif dan memiliki nilai manfaat rendah.

Berkat AI pula, Thales Group dapat memfokuskan diri pada area yang lebih kritis. Di mana campur tangan manusia sangat penting.

Fokus yang berpusat pada kemampuan berpikir kritis manusia ini akan menciptakan pengelolaan wilayah udara yang lebih aman dan efisien. Selain itu, kemampuan prediksi AI yang canggih akan menghasilkan lebih sedikit penundaan penerbangan di udara dan di darat. Artinya, lebih sedikit bahan bakar yang dibakar dan berkurangnya jejak karbon untuk industri penerbangan.

Pemantauan iklim

kegunaan ai untuk iklim
Sumber foto: National Oceanic and Atmospheric Administration

AI juga memiliki peran penting dalam observasi dan pemahaman fenomena iklim, yang merupakan kunci untuk memerangi perubahan iklim. Penerapannya yang paling jelas adalah dalam meningkatkan kemampuan proses citra satelit, yang akan mampu menganalisa data dan memprediksi fenomena iklim dengan lebih baik.

Thales Group juga berkontribusi pada upaya ini. Misalnya, dalam kerangka program pengamatan Bumi dan pemantauan iklim Copernicus Eropa, yang akan membantu manusia lebih memahami dampak aktivitas mereka terhadap iklim dan lingkungan.

Kegunaan AI untuk lingkungan | Mobilitas yang ramah lingkungan

Mobilitas yang ramah lingkungan
Sumber gambar: Thales Group

Tentunya, solusi yang ditawarkan AI pun berlaku untuk kendaraan di darat. Dalam hal ini, Thales Group memanfaatkan kemampuan pemrosesan data juga kemampuan belajar AI untuk membangun sistem transportasi kereta api.

Sistem ini bukan hanya kompleks saja. Berkat kecangihan pengolahan data kecerdasan buatan, sistem Green Mobility ini juga mengonsumsi energi yang lebih sedikit untuk beroperasi.

Sistem penasihat pengemudi dan manajemen lalu lintas (driver advisory and traffic management systems), bersama dengan sistem untuk mengelola operasi otomatis metro dan kereta otonom, mengoptimalkan konsumsi energi. Hal ini dilakukan melalui strategi mengemudi yang ditentukan dengan hati-hati dan penghitungan profil akselerasi, serta pengereman yang optimal secara real time.

Sistem ini juga memungkinkan insiden pada jaringan untuk diantisipasi, sehingga mengurangi penghentian kereta api yang tidak terduga. Misalnya penghentian yang disebabkan oleh rintangan di rel.

Sistem pemantauan stasiun juga menganalisis konsumsi energi secara real time dengan sensor. Sensor ini akan menentukan kebutuhan energi secara presisi sesuai arus penumpang, memastikan bahwa konsumsi energi sesuai dengan kebutuhan.

Konsumsi energi dan IoT

Konsumsi energi dan IoT
Sumber foto: NASA – Unsplash

Salah satu area di mana AI benar-benar akan dibutuhkan kemampuannya adalah saat manusia menghadapi “data jahat”. Istilah ini dicetuskan oleh Gregor Pavlin, manajer program dan ilmuwan senior di Riset & Teknologi dari Thales Group.

Sistem modern di bidang IoT (Internet of Things) misalnya, mengumpulkan berbagai jenis data dalam jumlah besar. Secara tradisional, data tersebut diproses di komputer pusat atau cloud, lalu hasilnya dikirim kembali ke aplikasi di lapangan. Namun, hal ini tidak hanya menimbulkan masalah keamanan, tetapi juga tidak hemat biaya maupun energi.

Keahlian Thales Group dalam bidang teknologi telah memungkinkannya mengembangkan platform untuk integrasi sederhana dari algoritme AI yang terdistribusi di lapangan. Platform tersebut memproses sebagian besar data dekat dengan aplikasi – disebut juga edge computing – dan hanya mentransfer hasil pemrosesan.

Tidak perlu khawatir, karena platform ini menyimpan data di belakang firewall yang aman. Proses ini mengurangi konsumsi energi secara signifikan.

Desain pun tidak kalah penting

Dibalik mesin-mesin canggih ini, ada hal yang tak kalah penting menurut Thales Group. Menurut mereka, teknologi yang berkelanjutan tidak hanya terpaku pada dampak yang terlihat saja seperti emisi karbon atau mengurangi konsumsi energi.

Teknologi yang berkelanjutan meliputi seluruh proses, mulai dari konsep hingga operasionalnya, sehingga perubahan nyata bisa terjadi. Eco-design adalah prinsip utama dalam setiap pengembangan teknologi yang mereka lakukan. Thales Group juga mulai beralih ke pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan lebih hemat, menurut Gregor Pavlin selaku Senior Researcher & Program Manager.


Itulah artikel mengenai manfaat dan kegunaan AI untuk lingkungan. Tertarik dengan berita teknologi seperti ini? Masih banyak berita perkembangan teknologi, augmented reality, virtual reality, artificial intelligence dan metaverse di blog metaNesia!

metaNesia juga menawarkan layanan metaverse untuk pemilik bisnis yang ingin mengembangkan usahanya ke dunia digital. Cek selengkapnya di metaNesia bisnis!

Bagikan ini: