Problematika Kejahatan Kripto di Indonesia, Bagaimana Pencegahannya?

Problematika Kejahatan Kripto di Indonesia, Bagaimana Pencegahannya?

Kejahatan yang menyangkut mata uang kripto mulai marak seiring naiknya popularitas mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum. Mudahnya akses ke dunia maya pun mendorong tindakan yang melawan hukum seperti penipuan, tindak pidana pencucian uang, hingga aset kripto bodong.

Tak hanya di negara-negara maju, kejahatan berkaitan dengan mata uang kripto pun terjadi di Indonesia. Risiko tertipu oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab pun tinggi, karena cryptocurrency seperti Bitcoin masih merupakan hal yang baru dan belum dikenal secara luas oleh masyarakat.

Pasar cryptocurrency yang besar | Kejahatan kripto di Indonesia

kejahatan kripto di indonesia
a pile of gold bitcoins sitting on top of each other (Kanchanara/unsplash)

Pasar kripto Indonesia telah berkembang secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir, dengan jumlah pedagang atau trader mencapai 9,5 juta pada Oktober 2021 — lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Forkast, pasar cryptocurrency di Indonesia memiliki nilai aset kripto sebesar 480 triliun Rupiah (sekitar 33,4 miliar Dolar AS) yang sudah diperdagangkan dalam tujuh bulan pertama tahun 2021.

Kemudian, setidaknya terdapat 13 pialang kripto berlisensi dan platform perdagangan yang saat ini beroperasi untuk konsumen untuk melakukan transaksi. Ditambah lagi, pemerintah Indonesia sedang merencanakan pembukaan bursa kripto nasional sendiri.

Tidak sulit untuk memahami mengapa mata uang digital semakin populer di Indonesia, atau mungkin di Asia Tenggara — daerah yang menjadi rumah bagi salah satu populasi yang kurang terbankir dan tidak terbankir terbesar di dunia. Tepatnya, orang-orang yang tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki akses kepada layanan finansial dan kredit oleh bank.

Opsi investasi tradisional seperti saham, ekuitas, atau kelas aset lainnya tidak dapat diakses oleh kelompok ini. Apalagi biaya, kerumitan, dan prosedur yang terlibat dalam membuka dan menjaga rekening bank. Proses yang dianggap sulit membuat transaksi digital sulit berkembang.

Pasar mata uang kripto menarik minat banyak pihak

Pasar mata uang kripto menarik minat banyak pihak
person using black and gray laptop computer (Kanchanara/unsplash)

Di sisi lain, perdagangan kripto menjadi prospek yang sangat menarik. Kamu tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk memulai. Dengan memiliki akun email dan smartphone, kamu dapat memulai kegiatan transaksi mata uang virtual atau digital melalui platform bursa atau dompet digital yang dilakukan secara real-time dan tanpa batasan.

Aset kripto juga menawarkan potensi keuntungan yang signifikan, semakin diterima sebagai bentuk pembayaran dalam kehidupan nyata, dan yang tak kalah penting, kamu tidak diharuskan memiliki rekening bank.

Namun, jumlah dan nilai penipuan dalam lingkup kripto yang terus meningkat menjadi perhatian serius. Mulai dari kerugian dan hingga pencucian uang melalui aset kripto.

Skala global mencatat adanya kerugian dana, tepatnya penipuan senilai 14 miliar Dolar AS dalam dunia kripto hanya pada tahun 2021. Di mana tindakan peretasan terhadap pertukaran mata uang kripto berkembang seiring dengan kenaikan nilai aset kripto.

Menurut Decrypt, Indonesia sendiri berkontribusi sebesar 11% terhadap total korban penipuan dalam sektor kripto pada tahun 2019, posisi ini menjadikannya yang tertinggi kedua di dunia. Angka-angka ini menunjukkan kerentanan konsumen dan pertukaran kripto di Indonesia terhadap ancaman penipuan dan peretasan semacam itu.

Penting untuk diingat bahwa pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga perlindungan konsumen. Pertukaran mata uang kripto sekarang diwajibkan memiliki lisensi operasi, sementara yang lainnya dilarang beroperasi.

Selain itu, bank sentral Indonesia juga telah melarang penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membatasi perusahaan keuangan dalam menawarkan dan memfasilitasi transaksi penjualan aset kripto.

Bagaimana cara melindungi investor dari risiko kejahatan cryptocurrency? | Kejahatan kripto di Indonesia

Bagaimana cara melindungi investor dari risiko kejahatan cryptocurrency?
brown and white short coated dog print round plate (Kanchanara/unsplash)

Ancaman mengintai dalam seluruh perjalanan pelanggan pada platform pertukaran cryptocurrency, mencakup aspek orientasi, transaksi, dan pemulihan identitas. Sebagian besar komitmen dan fokus ditujukan pada tahap awal pendaftaran, di mana pertukaran secara cermat memastikan bahwa individu melalui proses eKYC (elektronik “Know Your Costumer”) untuk memverifikasi identitas mereka.

Sementara itu, entitas bisnis menjalani proses KYB (Know Your Costumer) untuk memvalidasi legitimasi bisnis mereka. Semua langkah ini bertujuan untuk mencegah risiko penipuan, pencucian uang, atau aktivitas kriminal yang melanggar hukum lainnya.

Namun, terdapat ruang untuk tindakan lebih lanjut yang dapat dilakukan oleh platform pertukaran cryptocurrency. Beberapa langkah tambahan yang berpotensi melindungi investor meliputi:

Proses KYB, KYT

Dalam mengatasi prevalensi pakai kata yang lebih mudah ya yang tinggi terhadap tindakan penipuan atau tindakan melanggar hukum lainnya dalam transaksi, bursa pertukaran dapat mengadopsi pendekatan pemantauan KYT (kenali transaksi Anda) untuk mengawasi transaksi secara real-time. Tindakan ini juga bertujuan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, dan melaporkannya serta mengelola investigasi yang terkait.

Selain tantangan yang timbul dalam perjalanan pelanggan (user journey), bursa juga harus mewaspadai risiko peretasan dan penipuan yang dapat dengan cepat menguras dana dalam hitungan menit. Oleh karena itu, bursa pertukaran kripto perlu menjaga standar keamanan yang paling tinggi, mengingat kripto menjadi target yang menguntungkan bagi peretas—baik dalam hal nilai aset yang diperdagangkan maupun risiko terhadap reputasi.

Otentikasi Multi-Faktor

Salah satu cara untuk mengurangi risiko tindakan melawan hukum tersebut adalah dengan menerapkan otentikasi multi-faktor. Daripada hanya mengandalkan otentikasi SMS OTP, yang memiliki risiko terhadap serangan pengalihan SMS dan tindakan penipuan, serta rentan terhadap metode spoofing, bursa sebaiknya mempertimbangkan penggunaan otentikasi biometrik.

Otentikasi Biometrik

Namun, penerapan otentikasi biometrik harus tetap diimbangi dengan penggunaan OTP dan bentuk otentikasi lainnya. Tidak semua pengguna memiliki akses ke ponsel cerdas yang mendukung otentikasi biometrik. Sebagai contoh, tingkat penetrasi ponsel cerdas di Indonesia hanya mencapai 64% di 2019, meskipun negara ini merupakan ekonomi digital terbesar di kawasan ini.

Meskipun lebih dari separuh populasi memiliki ponsel pintar, 38% penduduk masih harus bergantung pada metode otentikasi berbasis OTP. Oleh karena itu, sementara solusi yang diadopsi harus memiliki tingkat keamanan yang memadai untuk mayoritas klien.

Yang tak kalah penting, bursa cryptocurrency harus memastikan layanannya tetap dapat diakses oleh mereka yang belum memiliki akses ke teknologi terbaru. Seperti otentikasi biometrik atau mereka yang belum terbiasa dengan dunia digital.


Keamanan siber sangat penting untuk mencegah investor dari tindakan melanggar hukum, seperti penipuan, pencucian uang hingga melakukan kejahatan kripto di Indonesia. Ingin mencoba menerapkan teknologi dunia virtual ke dalam bisnis? Yuk, hubungi tim MetaNesia untuk dapatkan konsultasi gratis sekarang juga!

MetaNesia merupakan platform metaverse pertama di Indonesia yang juga merupakan bagian dari Telkom Indonesia. Anda juga bisa merasakan keseruan masuk ke dalam dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia. Yuk unduh hari ini, jangan sampai ketinggalan keseruannya!

Bagikan ini: