Miris, Kekerasan dalam Hubungan Akibat Teknologi Makin Ramai Terjadi di Indonesia

Miris, Kekerasan dalam Hubungan Akibat Teknologi Makin Ramai Terjadi di Indonesia

Perkembangan teknologi yang semakin maju merubah berbagai aktivitas dan kebiasan yang sebelumnya dilakukan masyarakat. Komunikasi dan juga jalinan hubungan menjadi salah satu aspek masyarakat yang paling terkena pengaruhnya, seiring dengan kehadiran berbagai macam media sosial dan informasi yang bisa didapatkan dari internet.

Meski demikian, kehadiran suatu hal baru tentunya akan memberikan dampak positif dan juga negatif. Salah satunya adalah kekerasan dalam hubungan akibat teknologi, yang kebanyakan menyerang remaja serta dewasa muda (young adult).

Mulai masif digunakan sejak tahun 2000-an, internet menjadi salah satu platform atau media yang digunakan untuk melakukan kekerasan dalam hubungan tersebut. Simak pembahasan lebih lengkapnya di bawah ini.

kekerasan akibat teknologi
Online gender-based violence (Wikimedia Commons)

Menjalin hubungan di era media sosial

Menjalin hubungan bukanlah suatu hal baru, dan merupakan salah satu hal yang sudah banyak dan lazim dilakukan anggota masyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia memang tidak bisa hidup sendiri dan diharuskan untuk bersosialisasi dengan manusia lain agar bisa hidup dengan baik.

Konsep menjalin hubungan hingga pernikahan sendiri sudah ada sejak 4.350 tahun lalu, di mana catatan pertamanya tercatat pada 2.350 sebelum masehi di Mesopotamia. Pada jaman dahulu, manusia biasanya akan hidup berkelompok hingga 30 orang, dengan beberapa laki-laki yang memimpin kawanan dan tinggal bersama istri dan juga anak-anak mereka.

Menjalin hubungan romantis juga bukanlah sebuah hal awam, dalam jenjang yang lebih serius, manusia kemudian akan menikah dan melakukan reproduksi agar spesies dapat terjaga kelangsungan hidupnya serta tidak punah.

Kehadiran teknologi informasi yang semakin canggih membuat cara komunikasi semakin berubah, tentunya kini lebih mudah dengan kehadiran internet dan media sosial yang bisa memberikan informasi secara langsung dan cepat. Beberapa platform yang sering digunakan untuk berkomunikasi seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, maupun media sosial lainnya.

kekerasan umumnya diterima oleh perempuan
April Is Child Abuse Prevention Month (Jill K. Sanders, Esq. / Rawpixel)

Jenis dan model kekerasan hubungan yang mungkin terjadi

Perubahan kebiasaan seiring dengan lahirnya media sosial tentunya membuat berbagai kebiasaan baru lagi. Saat menjalin hubungan, komunikasi yang biasanya dilakukan secara langsung dengan tatap muka berubah menjadi melalui sosial media, menggunakan internet.

Meskipun menjalin hubungan atau pacaran dilakukan agar pasangan bisa mengenal satu sama lain dengan lebih dekat, kekerasan masih mungkin terjadi karena berbagai faktor eksternal maupun internal. Namun, perlu diketahui bahwa kekerasan dalam hubungan bukanlah sebuah hal normal dan korban disarankan untuk melaporkan ke pihak berwenang jika menerima kekerasan.

Berdasarkan National Domestic Violence Hotline, terdapat beberapa jenis kekerasan yang mungkin terjadi dalam hubungan. Diantaranya adalah:

Kekerasan fisik

Kekerasan fisik merupakan salah satu jenis kekerasan yang paling mudah diketahui, karena pelaku akan menggunakan fisik seperti memukul korban untuk menunjukkan kuasa mereka atas satu sama lain. Beberapa contoh kekerasan fisik yang biasanya dilakukan pelaku seperti memukul, menendang, menggigit baik dengan tangan maupun menggunakan alat lain.

Kekerasan emosional

Berbeda dengan kekerasan fisik yang dilakukan ke badan korban, kekerasan emosional biasanya tidak langsung terlihat dan dilakukan oleh pelaku. Jenis ini sendiri biasanya dilakukan untuk mengatur dan juga mengontrol korban, sehingga korban menjadi tidak stabil secara emosional.

Kekerasan seksual

Saat pasangan mulai mengatur dan mengontrol kedekatan secara fisik tanpa konsen dari korban, ini sudah bisa termasuk dalam kekerasan seksual. Meskipun Indonesia termasuk dalam negara timur yang memiliki perbedaan norma dengan negara barat, Komnas Perempuan mencatat bahwa terdapat 339.782 kasus kekerasan seksual yang diterima perempuan dan dilaporkan sepanjang tahun 2022.

Kekerasan digital

Salah satu jenis yang baru merupakan kekerasan dalam hubungan akibat teknologi. Tidak hanya dilakukan secara langsung, pelaku juga cenderung untuk mengontrol aktivitas sasaran atau objek di ranah digital. Beberapa contohnya seperti memonitor semua kegiatan akun sosial media dan juga melakukan cyber-bullying.

Pelecehan seksual

Berbeda dengan kekerasan seksual, pelecehan seksual merupakan jenis kekerasan yang dilakukan di mana pelaku akan memaksa sasaran untuk melakukan hal seksual tanpa persetujuan sasaran. Beberapa contohnya seperti pemerkosaan, hingga perekaman adegan bersetubuh dan kemudian disebarkan sebagai pornografi.

kekerasan dalam hubungan akibat teknologi
The Horrifying Toll of Domestic Violence (Andreanna Ulery / Pre-Collegiate Global Health Review)

Penggunaan teknologi dan efeknya dalam meningkatkan kekerasan pada hubungan

Perkembangan teknologi menjadi salah satu alasan berkembangnya berbagai macam kekerasan yang terjadi di dalam hubungan. Tidak hanya mempengaruhi hubungan, terkadang kekerasan pun juga akan dilakukan kepada anak, sehingga kini juga dibutuhkan hukum perlindungan anak yang lugas untuk menjamin keamanannya dalam era teknologi informasi ini.

Salah satu contoh riil penggunaan internet sebagai media kekerasan dalam hubungan dialami oleh sebuah pasangan di London. Sasaran (sebut saja Julie) telah menjalin hubungan bersama Steve (pasangan) dalam beberapa waktu dan kemudian menerima kekerasan fisik dari Steve.

Kekerasan yang dilakukan membuat Steve “secara tidak sengaja” melempar ponsel Julie hingga rusak dan menonjok wajah Julie hingga berdarah dan luka parah. Meski demikian, 2 minggu setelahnya Steve meminta maaf ke Julie sembari membawa ponsel baru yang telah memiliki berbagai aplikasi sehari-hari Julie.

Naasnya, Julie tidak sadar bahwa Steve sudah memasang aplikasi pengintai pada ponsel tersebut, sehingga semua aktivitas dan kegiatan Julie di dunia cyber bisa dipantau.

Kehadiran teknologi tentunya mempermudah berbagai tindak kekerasan seperti pornografi, kekerasan seksual hingga pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku. Meskipun sudah memiliki hukum yang mengatur terkait tindak pidana tersebut, pemerintah terlihat masih ragu-ragu dan belum pasti saat menjatuhkan hukuman.


Berikut merupakan informasi lengkap terkait kehadiran kekerasan dalam hubungan akibat teknologi. Meskipun mayoritas korbannya merupakan wanita, bukan tidak mungkin jika laki-laki maupun anak bisa menjadi sasaran pelaku kekerasan. Oleh sebab itu, pastikan kamu bergaul dan memiliki teman serta pasangan yang bisa diajak berbicara serta berdiskusi dengan baik, sehingga tidak menggunakan kekerasan saat mengalami kesulitan.

Kalau kamu suka dengan informasi teknologi lainnya seperti ini, kamu bisa baca selengkapnya di blog MetaNesia!

MetaNesia sendiri merupakan platform metaverse pertama di Indonesia yang berada di bawah naungan Telkom Indonesia. Telah melayani berbagai klien global maupun lokal, MetaNesia menyediakan 3 inti layanan di bidang metaverse, virtual reality serta augmented reality. Ingin membuat bisnis Anda semakin maju dengan penggunaan teknologi terbaru? Hubungi tim kami untuk dapatkan konsultasi gratis langsung!

Mau coba masuk ke dalam dunia metaverse yang imersif? Yuk, unduh aplikasi MetaNesia sekarang juga!

Bagikan ini: