Tingkatkan Kualitas Pangan Jadi Pemicu Kerja Sama Riset Teknologi Pangan BRIN

Tingkatkan Kualitas Pangan Jadi Pemicu Kerja Sama Riset Teknologi Pangan BRIN

Kualitas sumber daya pangan yang tinggi dan cukupnya kuantitas produksi untuk masyarakat adalah langkah awal menuju sumber daya manusia berkualitas. Menyadari hal itu, Badan Riset dan Inovasi Rebuplik Indonesia pun menjalin sejumlah kerjasama bagi tujuan ini. Upaya apa saja yang sudah diterapkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini?

Kerja sama riset teknologi pangan BRIN

Tingkatkan Kualitas Pangan Jadi Pemicu Kerja Sama Riset Teknologi Pangan BRIN
Sumber foto: BRIN

Demi meningkatkan kualitas hasil pertanian dan pangan sekaligus menemukan inovasi terbaru teknologi pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional menggandeng UNHAN RI. Perjanjian bersama Universitas Pertahanan Republik Indonesia diresmikan pada 20 Desember 2022 di Kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Citeureup, Bogor, Jawa Barat .

Puji Lestari selaku Kepala ORPP BRIN mengatakan di awal sambutannya, bahwa BRIN merupakan integrasi dari seluruh periset dan peneliti. Organisasi ini terdiri dari peneliti dan perekayasa yang tergabung dalam 12 Organisasi Riset (OR) yang terdiri atas 85 Pusat Riset (PR) sejak tahun 2021.

“Di ORPP terdapat 6 Pusat Riset, yakni PR Teknologi dan Proses Pangan, PR Agroindustri, PR Tanaman Pangan, PR Hortikultura dan Perkebunan, PR Peternakan, dan PR Teknologi Tepat Guna,” ungkapnya seperti dilansir dari laman resmi BRIN.

Harapannya, adanya kerjasama ini semakin memudahkan proses akselerasi riset dan inovasi di Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Ence Darmo Jaya Supena, selaku Dekan FMIPAM UNHAN RI menerangkan tentang program S1 di UNHAN yang baru dirintis tahun 2020 dan diinisiasi oleh Menteri Pertahanan Prabowo.

“Pak Prabowo mengharapkan kemandirian industri pertahanan, untuk itulah mahasiswa UNHAN harus dimulai dari S1 supaya terbentuk scientist yang berkarakter. Kelak lulusan UNHAN RI akan mengisi pos-pos strategis di pusat-pusat militer,” tuturnya.

Diharapkan dapat memicu lebih banyak riset pertanian dan pangan

Dekan FMIPAM UNHAN RI ini pun memiliki harapan terhadap kerjasama yang belum lama diresmikan ini. Harapannya, perjanjian kerja sama ini dapat semakin memungkinkan akses kerja sama riset pertanian dan pangan yang dapat dilaksanakan di BRIN.

Ence juga menuturkan bahwa dengan makin terbukanya akses riset di BRIN, maka semakin terbuka juga kerja sama riset antara kedua belah pihak. Selain itu, mahasiswa UNHAN RI dapat memanfaatkannya untuk magang dan penelitian S1-nya.

Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN dengan Unhan RI pada 10 Januari 2022 tentang Riset dan Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi, Pendidikan, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

Kemajuan pusat riset teknologi pertanian dan pangan

Ence Darmo Jaya Supena pun menganggap BRIN berpotensi membawa pengembangan teknologi pangan di Indonesia semakin maju. Karenanya, ia berharap di kemudian hari akan ada upaya-upaya khusus untuk meraih tujuan tersebut.

“Kami berharap banyak ada upaya-upaya khusus agar kerja sama ini lebih maju, misalnya proposal kerja sama antara dosen UNHAN RI dengan BRIN,” imbuh Ence. “Terima kasih ORPP BRIN, mudah-mudahan kerja sama ini dapat ditindaklanjuti untuk kemajuan bangsa,” sambung Ence lagi.

Selain itu, hadir mendampingi Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan dari BRIN, Kepala Pusat Riset Peternakan, Kepala Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan. Hadir pula dari UNHAN RI, Dosen Program Studi Biologi, dan beberapa Ketua Program Studi MIPAM UNHAN RI beserta dosen-dosennya.

Kerja sama riset teknologi pangan BRIN bersama Universitas Chulalongkorn

Kolaborasi penelitian teknologi pangan bersama Universitas Chulalongkorn
Sumber foto: Chulalongkorn University

Upaya BRIN untuk penelitian dan pengembangan teknologi pertanian dan pangan pun tidak berhenti sampai di situ. Dilansir dari website BRIN, mereka menggandeng Universitas Chulalongkorn asal Thailand untuk penelitian bersama.

Kolaborasi dengan universitas nomor 1 di Thailand itu pun dimulai tahun 2023 ini. Puji Lestari selaku Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN berpendapat bahwa Indonesia dan Thailand mempunyai isu yang sama di bidang pangan..

Dua negara ASEAN ini memiliki keanekaragaman makanan tropis yang berperanan penting terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Namun, beberapa produk makanan memiliki umur simpan yang relatif pendek dan berkualitas rendah.

Puji berpendapat bahwa diperlukan strategi inovasi proses pengawetan, pengemasan, dan penanganan untuk mencapai kualitas yang optimal. Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan inisiasi dan kolaborasi penelitian yang sedang dilakukan oleh Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN dengan Universitas Chulalongkorn, Thailand.

“Semoga kerja sama ini tidak berhenti di sini dan diharapkan ada kolaborasi lanjutan di masa mendatang terkait dengan penelitian dan inovasi di bidang pangan, ” tegasnya dalam webinar internasional Bridging Research on Food Science and Technology Indonesia-Thailand 3 April 2023 lalu.

Indonesia memiliki sumber pangan yang tinggi

Sementara itu Kepala PRTPP BRIN, Satriyo Krido Wahono menyebutkan bahwa Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang besar memiliki sumber pangan yang tinggi. “Setidaknya terdapat 77 jenis sumber pangan karbohidrat, 389 jenis buah-buahan, 75 jenis protein, 228 jenis sayuran, 26 jenis kacang-kacangan, 110 jenis rempah dan jamu, serta 40 jenis bahan minuman, ” ujarnya.

Sebagai salah satu pusat penelitian di bawah ORPP BRIN, PRTPP memiliki cakupan penelitian pada bahan makanan, proses dasar pangan, proses lanjutan, proses pengawetan, dan program pangan. “Selain memiliki peneliti yang ahli di bidang pangan, PRTPP juga memiliki penelitian di bidang teknologi proses yang tidak umum digunakan untuk pangan, namun digunakan untuk mengolah pangan, “imbuh Sariyo.


Itulah berita mengenai kerja sama riset teknologi pangan BRIN dengan beragam institusi lain. Tertarik dengan artikel seperti ini? Temukan lebih banyak bahasan mengenai metaverse, augmented reality, virtual reality dan tren teknologi terbaru di blog MetaNesia!

MetaNesia juga menawarkan layanan bagi pemilik bisnis yang ingin mendigitalisasi usahanya melalui MetaNesia Bisnis. Hubungi kami melalui link ini.

Bagikan ini: