Dengan satu dari delapan orang di dunia yang hidup dengan gangguan mental, kesehatan mental telah menjadi perhatian kritis kepentingan global. Namun, banyak orang masih belum menerima perawatan yang mereka butuhkan dan layak didapatkan. Untungnya, teknologi baru menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses, menawarkan kemungkinan baru untuk mengubah perawatan kesehatan mental. Salah satu solusi tersebut adalah layanan kesehatan mental di VR.
Untuk mengeksplorasi peran yang dimainkan oleh teknologi baru dalam merevolusi bidang kesehatan mental, kami menyelidiki tantangan saat ini yang dihadapi industri dan bagaimana teknologi baru berpotensi mengatasinya. Terrance Williams, pendiri Meta Wellness, membagikan wawasannya tentang bagaimana teknologi digital yang imersif dapat meningkatkan penyampaian layanan perawatan kesehatan mental.
Kesenjangan utama dalam sistem kesehatan mental
Sistem kesehatan mental di seluruh dunia ditandai oleh kesenjangan yang signifikan dalam informasi, penelitian, tata kelola, sumber daya, dan layanan. Misalnya, sekitar setengah dari populasi dunia tinggal di negara-negara di mana rasio psikiater per orang adalah 1 untuk setiap 200.000. Di Indonesia saja, untuk sekitar 270 juta penduduk Indonesia sekarang, Indonesia hanya memiliki 1.053 dokter spesialis kedokteran jiwa dan 2.800-an psikolog klinis. Jumlah perawat kesehatan jiwa lebih sedikit lagi. Semua itu umumnya terkonsentrasi di kota-kota besar.
Virtual reality untuk terapi hadir sebagai solusi dengan menawarkan cara yang mudah diakses dan terjangkau untuk memberikan perawatan kesehatan mental berkualitas tinggi dan tepat waktu. Seiring dengan teknologi yang semakin berkembang, diharapkan kesenjangan akses perawatan kesehatan mental lebih mudah dijangkau.
Peran Virtual Reality (VR) dalam perawatan kesehatan mental
Virtual reality dan teknologi serupa memiliki potensi untuk memberikan intervensi yang lebih imersif dan menarik yang dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas perawatan kesehatan mental secara signifikan. VR adalah tahap selanjutnya menuju masa depan kesehatan mental. Alih-alih layanan telehealth mengandalkan zoom atau komputer untuk melaksanakan sesi terapi, sekarang dapat dilakukan dengan VR di metaverse.
Efektivitas VR telah terlihat dalam beberapa cara termasuk pengobatan akrofobia, gangguan panik, skizofrenia, agorafobia, fobia sosial, klaustrofobia, dan gangguan makan.
Terapi VR juga telah menunjukkan potensi besar sebagai elemen yang efektif dalam sesi terapi untuk PTSD (post-traumatic stress disorder) karena memungkinkan seseorang untuk menghadapi trauma mereka dalam suasana yang santai dan terkendali. Bahkan di ranah rehabilitasi, VR telah dipandang bermanfaat dalam rehabilitasi kognitif pada orang dewasa dan anak-anak dengan gangguan spektrum autisme.
Tantangan mental health dengan virtual reality
Pengembangan dan penggunaan VR dalam perawatan kesehatan mental harus dipantau dan diatur secara hati-hati untuk memastikan manfaat bagi pasien dan tidak menimbulkan risiko atau tantangan baru. Semua penggunaannya harus sesuai dengan kaidah kesehatan dan patuh akan aturan yang sudah ditentukan. Regulasi harus dibuat dan langkah-langkah tertentu harus diambil untuk menjaga kepatuhan.
Masalah lain yang sering diangkat terkait terapi kesehatan mental dengan teknologi VR adalah aksesibilitas peralatan. Perangkat headset diperlukan untuk melakukan sesi di VR. Karena teknologinya masih terbilang baru, headset VR tidak sepopuler smartphone, tablet, atau laptop. Meskipun sekarang dapat dengan mudah dibeli di toko elektronik, mereka belum menjadi barang standar rumah tangga yang perlu ada. Ini membatasi akses ke layanan VR kesehatan mental, terutama di keluarga berpenghasilan rendah.
Memasukkan VR ke dalam standar perawatan kesehatan mental
Untuk profesional kesehatan mental yang ingin memasukkan VR ke dalam standar praktik mereka, penting untuk memulai dengan mempelajari dasar-dasar teknologi VR dan bagaimana penggunaannya untuk tujuan kesehatan mental. Berkolaborasi dengan perusahaan yang berspesialisasi dalam membangun platform VR untuk profesional kesehatan mental, seperti Meta Wellness, juga dapat membantu menavigasi teknologi.
Meta Wellness telah membantu profesional kesehatan mental, terapis, pelatih kehidupan, organisasi nirlaba, dan banyak lainnya di ruang virtual reality. Perusahaan berspesialisasi dalam membangun platform VR untuk profesional kesehatan mental untuk tujuan telehealth. Klien di mana pun di dunia dapat membeli atau menyewa ruang virtual reality untuk menyelenggarakan telehealth atau sesi terapi kesehatan mental yang lebih privat.
Perawatan kesehatan mental lebih kuat dengan VR
Di masa depan, dari semua sesi telehealth kesehatan mental diharapkan akan berlangsung di metaverse melalui virtual reality. VR untuk kesehatan mental adalah fase selanjutnya di sektor ini. Seiring perkembangan teknologi, kemampuan dan aksesibilitas juga akan meningkat.
Memang, virtual reality dan teknologi imersif lainnya dapat memainkan peran kunci dalam mengatasi kebutuhan transformasi luas menuju kesehatan mental untuk semua. Mereka dapat menjembatani kesenjangan yang sangat besar dan mengurangi ketidaksetaraan dalam sistem kesehatan mental.
Itulah pembahasan pemanfaatan teknologi Virtual Reality (VR) untuk terapi kesehatan mental. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, penggunaan VR di bidang apa pun akan menjadi lebih canggih dan terjangkau. Kunjungi blog MetaNesia untuk mengetahui informasi lain seputar VR dan teknologi imersif metaverse lainnya.
MetaNesia adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menyediakan platform untuk memasuki dunia metaverse. Dengan MetaNesia kamu bisa bersosialisasi, berinteraksi, bermain, dan berkreasi di dunia metaverse tanpa adanya batasan.
Tertarik untuk menggunakan layanan blockchain, virtual reality, dan metaverse? Segera hubungi customer service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi secara gratis. Rasakan juga pengalaman dunia virtual yang menakjubkan dengan bergabung bersama MetaNesia.
Twitter
Linkedin