Serba-Serbi Contoh dan Manfaat Teknologi Pangan, Apa Saja?

Serba-Serbi Contoh dan Manfaat Teknologi Pangan, Apa Saja?

Teknologi dan peralatan canggih memang erat hubungannya dengan industri bisnis, hiburan, dan juga komunikasi. Namun, teknologi di bidang pangan juga tak kalah penting untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Apa yang dihasilkan dari teknologi teknologi pangan? Teknologi ini menghadirkan cara praktis untuk menjawab kebutuhan manusia.

Akibat tingginya aktivitas harian, sebagian orang kekurangan waktu untuk mengolah makanan dan minuman sendiri. Oleh karena itu, teknologi pangan berperan menjadi salah satu solusi untuk menghadirkan makanan dengan nutrisi tinggi yang cepat dan aman untuk dikonsumsi.

Apa yang dimaksud dengan teknologi pangan?

manfaat teknologi pangan
Sumber foto: Baking Business

Sebelum membahas manfaatnya, ada baiknya kita mengetahui apa itu teknologi pangan. Dilansir dari Kumparan, teknologi pangan menurut buku Pengantar Teknologi Pangan oleh Dahrul Syah adalah suatu ilmu pangan yang diaplikasikan ke dalam sistem seleksi, pengolahan, pengawetan, pengemasan, distribusi, dan pemanfaatan bahan pangan yang aman serta bergizi.

Layaknya kegunaan teknologi pada umumnya, teknologi pangan diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia. Teknologi pangan berfokus kepada penerapan ilmu dalam mengolah bahan organik maupun anorganik dengan memanfaatkan makhluk hidup dan bakteri.

Hasil dari teknologi tersebut harus bisa menjawab kebutuhan pangan masyarakat luas. Pangan sendiri bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber daya hayati dan air, dengan cara diolah maupun tidak.

Sumber daya ini kemudian dijadikan bahan makanan atau minuman untuk dikonsumsi masyarakat. Teknologi pangan dikenal juga dengan nama bioteknologi. Hasil dari teknologi ini adalah produksi makanan yang dibuat dari berbagai macam bahan hasil fermentasi mikroorganisme.

Apa saja manfaat dari teknologi pangan?

Manfaat teknologi pangan yang utama adalah untuk menghadirkan berbagai kemudahan, kebaikan, dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Jadi, tidak terbatas kepada inovasi hasil panen saja.

Ilmu teknologi pangan dimanfaatkan untuk mengurangi resiko terpapar penyakit, kekurangan gizi, melakukan pengawetan makanan, hingga pengolahan makanan dan meningkatkan nutrisi bahan pangan.

Mengawetkan makanan

Olahan makanan dari bahan alami hanya bisa dikonsumsi pada masa yang terbatas. Kualitas makanan yang dibuat dari bahan hewani dan tumbuhan serta kadar nutrisinya akan menurun jika tidak segera dikonsumsi. Agar makanan dan minuman bisa dikonsumsi lebih lama, perlu adanya teknik pengawetan.

Dengan adanya teknik pengawetan, pembusukan bahan pangan bisa dihindari karena mikroba dalam makanan tidak bisa berkembang biak. Bahan pangan yang tahan lama membuatnya dapat didistribusikan secara luas. Ditambah lagi, minimnya bahan pangan yang terbuang juga bisa mengurangi kerugian produsen.

Makanan kaleng dan minuman kemasan merupakan contoh dari produk makanan dengan pengawet. Makanan ini masih aman untuk dikonsumsi hingga beberapa waktu setelah proses pembuatan berlangsung.

Mencegah timbulnya sumber penyakit

Mencegah timbulnya sumber penyakit manfaat teknologi pangan
Sumber foto: Kateris

Manfaat teknologi pangan selanjutnya adalah memastikan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Artinya, proses pengolahan bahan pangan harus bisa menghilangkan penyakit dari makanan.

Jadi, selain nutrisi makanan yang terjamin, kesterilan bahan pangan pun menjadi prioritas. Makanan menjadi lebih sehat karena teknologi pangan mampu menghambat perkembangan bakteri dan mikroba pada hasil panen.

Contoh dari manfaat teknologi ini adalah proses pasteurisasi susu kemasan. Proses pasteurisasi membuat susu menjadi lebih steril. Rata-rata produsen susu juga sudah menggunakan proses ini pada produknya.

Meningkatkan nutrisi bahan pangan

Agar bisa lebih mencukupi kebutuhan gizi harian, ilmu teknologi pangan digunakan untuk meningkatkan nutrisi makanan. Ilmu teknologi pangan yang digunakan untuk tujuan ini adalah fortifikasi bahan pangan.

Proses fortifikasi pangan atau pengayaan adalah proses penambahan mikronutrien (vitamin dan unsur renik esensial) pada makanan. Hal ini ditunjukkan untuk perbaikan gizi.

Salah satu contoh proses fortifikasi pangan adalah dengan penambahan zat besi pada tepung terigu, iodium pada garam, dan vitamin A pada minyak goreng. Selama ini, proses fortifikasi pangan dilakukan oleh produsen, baik secara wajib maupun sukarela.

Efisiensi pengolahan bahan pangan

Efisiensi pengolahan bahan pangan manfaat teknologi pangan
Sumber foto: Broadsheet

Manfaat teknologi pangan selanjutnya adalah efisiensi pengolahan bahan pangan. Memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi pangan memungkinkan adanya makanan yang bisa disantap secara cepat dan praktis.

Selain itu, teknologi pangan juga dapat membuat makanan tetap mempertahankan cita rasa aslinya, meski dikemas dalam proses yang lebih instan. Selain proses memasak bahan pangan yang cepat, makanan juga bisa disantap di mana saja.

Contoh dari manfaat teknologi pangan ini adalah adanya makanan instan. Contohnya mi instan, kopi siap seduh, hingga bubur instan.

Proses memasak bahan pangan pun hanya memerlukan hitungan menit. Tidak berlebihan jika makanan instan adalah salah satu contoh utama manfaat teknologi pangan.

Memanfaatkan sisa hasil panen

Memanfaatkan sisa hasil panen manfaat teknologi pangan
Sumber foto: Earnest Earth

Mengoptimalkan sisa hasil panen juga merupakan manfaat dari teknologi pangan. Inovasi teknologi pangan memungkinkan pelaku bisnis untuk mengolah kembali sisa bahan pangan. Hasilnya, limbah dari industri makanan pun bisa dikurangi

Misalnya saja, jumlah hasil panen bawang yang dihasilkan saat musim panen melimpah. Jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, akan ada banyak sisa bahan pangan yang terbuang sia-sia. Oleh karena itu, sisa makanan ini bisa diolah menggunakan teknologi pangan menjadi bawang goreng siap saji.

Begitupun dengan hasil panen bahan pangan segar seperti sayur dan buah. Manfaat dari teknologi pangan bisa dirasakan dengan adanya pelengkap makanan kemasan, seperti olahan saus tomat dan saus cabai.

Dalam memaksimalkan potensi teknologi pangan, kreativitas pihak yang berada di rantai bahan pangan – mulai dari produsen hingga distributor – diperlukan. Hal ini diperlukan agar bahan pangan berlebih bisa diolah kembali menjadi panganan yang berbeda, meski dari hasil panen yang sama.

Contoh hasil dari teknologi pangan

Sekarang kamu sudah tahu kan ragam manfaat teknologi pangan? Namun, sadarkah kamu jika hasil dari manfaat teknologi pangan tersebut mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa di antaranya.

Roti

Hasil nyata dari manfaat teknologi pangan yang pertama adalah roti. Roti diolah dengan mencampurkan bahan pangan terigu, air, gula, garam, dan juga ragi. Di sini, ragi memudahkan adonan untuk mengembang menggunakan teknik fermentasi anaerobik. Tepung yang digunakan bisa berbagai macam, tak hanya tepung terigu.

Tempe

Bahan pangan yang mendapat manfaat teknologi pangan selanjutnya adalah tempe. Kacang kedelai diolah dengan proses fermentasi menggunakan berbagai jenis jamur.

Proses pengolahan pada kacang kedelai inilah yang membuat tempe kaya akan protein. Selain tempe, oncom yang terbuat dari kacang tanah juga mengalami pengolahan yang serupa, yakni degan proses fermentasi.

Yogurt dan keju

Yogurt dan keju manfaat teknologi pangan
Sumber foto: American Society for Nutrition

Manfaat teknologi pangan juga terlihat pada pengolahan yogurt dan keju. Olahan susu dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu dan kemudian melalui proses fermentasi. Probiotik yang berkembang biak saat proses pemanasan terjadi memberikan rasa asam pada yogurt.

Pada olahan keju, susu diolah dengan proses penggumpalan dengan menambahkan asam atau enzim yang dibantu oleh bakteri baik. Susu juga dipanaskan terlebih dahulu untuk membunuh bakteri patogen atau dikenal dengan proses pasteurisasi. Setelahnya, susu ditambahkan dengan bakteri baik untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat.

Terasi

Terasi yang terkenal sebagai penyedap berbagai resep masakan juga dibuat menggunakan teknologi pangan. Terasi terbuat dari proses fermentasi ikan atau udang dan bantuan beberapa mikroogranisme seperti Corynebacterium, Brevibacterium, Pediococcus dan Bacillus.

Setelah proses fermentasi, ikan dan udang berserta dengan mikroorganismenya akan berubah menjadi warna merah yang agak kecokelatan. Fermentasi menimbulkan aroma yang khas, kemudian hasilnya akan dicetak dan dikemas menjadi terasi.

Nata de coco

Sesuai dengan namanya, nata de coco adalah hasil olahan dari air kelapa. Siapa sangka, bahan pangan yang satu ini juga menggunakan teknologi pangan dalam pembuatannya, lho.

Dalam pembuatannya, dibutuhkan bantuan dari bakteri Acetobacter Xylinum untuk melakukan proses fermentasi. Bakteri ini dibutuhkan untuk mengubah seluruh kandungan fruktosa dan glukosa yang ada dalam air kelapa menjadi selulosa atau polisakarida.

Tauco

Tauco banyak digunakan sebagai bahan penyedap rasa makanan juga merupakan produk dari teknologi pangan. Ttauco merupakan hasil fermentasi dari biji kedelai dan campuran dari ragi. Selain menambah gurih masakan, tauco juga berperan dalam menjaga kesehatan tubuh, seperti kesehatan jantung, memperlancar proses metabolisme tubuh, dan mencegah banyak penyakit.

Cuka

Tahukah kamu pembuatan cuka juga memanfaatkan teknologi pangan? Cuka adalah pelengkap makanan yang umum digunakan masyarakat Indonesia.

Produk ini juga menjadi contoh dari teknologi pangan yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Rasa asam dari cuka merupakan hasil dari oksidasi etanol yang melibatkan bakteri bernama Acetobacter dan bahan sari buah seperti seri tebu, anggur, apel, dan sebagainya.


Itulah pembahasan mengenai contoh teknologi pangan dan manfaatnya. Selain bisa menambahkan gizi pada bahan pangan, ilmu teknologi pangan juga dapat menghilangkan penyakit dari makanan. Ditambah lagi, ilmu ini bisa mengurangi kerugian, baik itu dari sisi produsen maupun konsumen.

Tertarik dengan berita teknologi seperti ini? Masih banyak berita perkembangan teknologi, augmented reality, virtual reality, dan metaverse di blog metaNesia!

metaNesia juga menawarkan layanan metaverse untuk pemilik bisnis yang ingin mengembangkan usahanya ke dunia digital. Cek selengkapnya di metaNesia bisnis!

Bagikan ini: