Tak bisa dipungkiri kalau dunia digital semakin berkembang tiap harinya. Termasuk juga dunia virtual dan segala konten di dalamnya, seperti mata uang virtual atau cryptocurrency.
Baru-baru ini salah satu mata uang cryptocurrency teratas, Shiba Inu, mengumumkan akan segera merilis metaverse Shiba Inu. Seperti apa detailnya? Mari simak di artikel berikut ini!
Terkenal dengan nama Dogecoin Killer
Shiba Inu terkenal dengan sebutan ‘Dogecoin Killer’. Koin dengan simbol anjing Shiba Inu (SHIB) ini mengalami lonjakan sebesar 31% dan diantisipasi meningkat dengan empat proyek ‘ambisius’ di masa mendatang. Salah satunya adalah SHIB Metaverse.
Koin meme populer kini menjadi koin meme pertama yang mengumumkan pengembangan inisiatif metaverse-nya sendiri. Proyek bernama SHIB: The Metaverse ini terdiri dari 100.595 bidang tanah dan dibanderol senilai 0.2 Ethereum hingga 1 Ethereum.
Saat proyek metaverse ini diungkap, harga SHIB tetap stagnan. Nilai asetnya menurun 0,8% dalam kurun waktu sehari dan melemah 3,4% dalam sepekan. Pada waktu artikel ini dirilis, SHIB diperdagangkan pada harga US$0,000009 dengan kapitalisasi pasar US$5,46 milyar.
SHIB The Metaverse
Metaverse Shiba Inu (SHIB) yang bernama SHIB: The Metaverse mengumumkan kolaborasi dengan studio visual The Third Floor (TTF) pada bulan Juli 2022 lalu. The Third Floor sendiri adalah perusahaan visualisasi terbesar yang ada saat ini.
TTF berkontribusi dalam produksi IP popular seperti film, televisi, video gim, dan VR/AR. The Third Floor (TFF) juga terkenal dengan pengembangan visual di film populer Marvel. Selanjutnya, mereka akan mengembangkan SHIB.io.
Interface yang mirip seperti game
Proyek metaverse Shiba Inu ini nantinya akan memiliki tampilan yang mirip seperti game. Tim Shiba Inu (SHIB) berupaya menghadirkan dunia digital mutakhir dengan teknologi seperti AI, AR, dan blockchain. Hal ini memungkinkan anggota komunitas buat membuat sebidang tanah di lingkungan virtual.
Di Shiba Inu Metaverse, investor dapat membeli lot tanah. Pada saat artikel ini dirilis (9 Maret 2023), tersedia 100,595 tanah yang dapat dibeli, serta akan dibuka (unlock) seiring berjalannya waktu. Pada pengenalannya, tersedia 36,431 tanah. Namun, hanya 32,124 yang dapat dibeli.
Kamu bisa membeli tanah di metaverse ini dengan dompet digital MetaMask. Saat ini, baru dompet itu saja yang bisa digunakan di portal Shiba Inu Metaverse.
Para kreator berniat memberikan opsi bagi para pemain untuk menghasilkan uang dan memastikan mereka memiliki area pribadi, di mana mereka dapat membuat dan mengawasi proyek mereka sendiri. Tim Shiba Inu juga telah mengungkapkan beberapa alat yang akan disertakan dalam metaverse, seperti Penempatan Objek, Pengeditan Medan, Interaktivitas, Monetisasi, dan Penerbitan.
Teknologi-teknologi ini memungkinkan pengguna untuk membangun properti virtual di atas sebidang tanah yang dapat dibeli atau disewakan. Pengguna dapat membuat avatar anjing humanoid mereka sendiri di dalam metaverse untuk menjelajahi, berinteraksi, dan mengunjungi berbagai lokasi serta berpartisipasi pada ekonomi dalam game.
Investor akan mendapat pendapatan pasif
Di proyek metaverse ini juga, para investor akan mendapatkan pendapatan pasif atau hadiah melalui sebidang tanah di lingkungan virtual. Layaknya sebuah game, investor diberikan kesempatan untuk melihat seluruh peta metaverse melalui fitur Locker. Semua token koin cryptocurrency seperti SHIB, LEASH, dan BONE akan ditampilkan di dunia digital.
Kerja sama dengan TTF diharapkan akan membawa dampak positif bagi token Shiba Inu. Bahkan, beberapa anggota memprediksi kenaikan harga Shiba Inu (SHIB) sekitar 40% setelah SHIB The Metaverse diluncurkan.
Dikritik keras oleh penemu Dogecoin
Namun, hadirnya metaverse dari Shiba Inu bukan tanpa kontroversi. Kritik keras datang langsung dari kompetitornya, yaitu penemu Dogecoin Billy Markus.
Menurut Markus lewat cuitan Twitter miliknya, ia berpendapat bahwa menjual tanah palsu dengan Ethereum tidak akan meningkatkan utilitas kripto. Selain itu, Markus juga menambahkan bahwa proyek metaverse hanyalah sarana pengembang agar menghasilkan lebih banyak uang.
Salah satu penemu Dogecoin ini memperkirakan bahwa pihak SHIB berpotensi mengumpulkan Rp4,3 triliun dengan menjual tanah palsu. Ditambah lagi, menurutnya regulator sekuritas mungkin mempermasalahkan rencana tim Shiba Inu untuk mengizinkan pemilik tanah memperoleh pendapatan pasif.
Markus mengatakan melihat “penipu” menghasilkan banyak uang dengan cryptocurrency membuatnya geram. Kritik pun tak hanya datang dari Billy Markus.
Alex Kruger, seorang analis kripto, memiliki pendapat jika tanah virtual di metaverse seringkali dilebih-lebihkan. Selain itu, tanah digital ini juga terlalu mahal karena seseorang dapat memproduksinya dalam jumlah yang sangat banyak.
Karenanya, investor disarankan tidak terburu-buru melakukan pembelian. Menurut Kruger, investor harus menggunakan model dunia nyata untuk membandingkan nilai tanah virtual.
Itu dia pemaparan mengenai proyek metaverse Shiba Inu, hingga persaingannya dengan Dogecoin. Untuk mengetahui informasi mengenai metaverse dan teknologi lainnya, yuk kunjungi blog MetaNesia!
MetaNesia adalah dunia metaverse yang menciptakan interaksi virtual di mana pengguna dapat berinteraksi, berkolaborasi, dan berkreasi dengan lingkungan digital yang mendukung. Apabila kamu tertarik untuk menjual produk digital atau menjalin kerja sama dengan MetaNesia, kamu dapat bergabung dengan menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi dengan pihak MetaNesia secara gratis.
Rasakan pengalaman di dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia melalui website kami. Ayo rasakan pengalaman yang belum pernah kamu coba sebelumnya melalui MetaNesia!
Twitter
Linkedin