microLED Untuk AR: Kombinasi Sempurna Bagi Aplikasi Augmented Reality?

microLED Untuk AR: Kombinasi Sempurna Bagi Aplikasi Augmented Reality?

Teknologi augmented reality yang semakin meroket popularitasnya juga membawa dampak pada teknologi lainnya, terutama teknologi untuk perangkat itu sendiri. Kacamata augmented reality berkualitas tinggi semakin diburu, alhasil perusahaan pengembang pun berusaha untuk mengimplementasikan teknologi terbaik bagi AR glasses.

Tidak sedikit yang berpendapat bahwa tampilan AR dan kualitas display sangat penting. Nama microLED pun naik ke permukaan sebagai display yang sempurna bagi aplikasi AR.

Apa itu augmented reality?

Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang memperoleh penggabungan secara real-time terhadap konten digital yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memungkinkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata. Untuk mengakses AR, diperlukan perangkat khusus seperti VR glasses atau ponsel pintar.

Contoh penerapan AR secara sederhana adalah sebuah aplikasi yang bisa menampilkan informasi tentang sebuah objek. Misalnya, bangunan yang ada di sekitar, ketika kamu mengarahkan kamera ponsel ke bangunan tersebut.

Aplikasi yang dibuat dengan teknologi AR pun sudah banyak. Misalnya brand ritel yang membuat aplikasi virtual try-on untuk produknya, atau aplikasi hiburan berbasis komunitas seperti Pokemon GO. Karenanya, tampilan kualitas layar pun menjadi penting.

Apa yang dimaksud dengan microLED?

microLED Untuk AR: Kombinasi Sempurna Bagi Aplikasi Augmented Reality?
macbook pro on white table (Tech Daily/unsplash)

microLED (juga dikenal sebagai mLED atau μLED) adalah teknologi tampilan yang didasarkan pada perangkat LED kecil (mikro) yang digunakan untuk membuat piksel warna secara langsung. Layar microLED memiliki potensi untuk membuat tampilan fleksibel yang sangat efisien dan tampak hebat, untuk menantang layar OLED yang dikategorikan sebagai kelas atas saat ini.

Pasar microLED masih berada pada tahap yang sangat awal. Beberapa perusahaan, termasuk Sony, Samsung, LG, dan lainnya menawarkan TV microLED berukuran sangat besar – yang dipasarkan sebagai perangkat ultra premium.

microLED, solusi aplikasi AR?

microLED, solusi aplikasi AR?
person holding black tablet computer (UNIBOA/unsplash)

microLED dengan cepat muncul sebagai solusi sempurna untuk aplikasi berbasis tampilan AR, berkat kombinasi unik resolusi tinggi, kecerahan, dan efisiensi energi yang dimilikinya. Karena teknologi AR terus berkembang, serta bisa diaplikasikan di berbagai industri, permintaan akan solusi tampilan yang lebih canggih semakin meningkat. microLED, dengan banyak keunggulan dibandingkan teknologi tampilan tradisional, siap menjadi pilihan utama bagi pengembang dan produsen AR.

Salah satu faktor utama yang mendorong adopsi tampilan microLED dalam aplikasi AR adalah resolusinya yang tinggi. microLED mampu menghasilkan gambar dengan kerapatan piksel (pixel per inch – ppi) yang jauh lebih tinggi daripada teknologi layar lainnya, seperti layar kristal cair (LCD) dan dioda pemancar cahaya organik (OLED).

Kepadatan piksel (ppi) yang meningkat ini memungkinkan gambar yang lebih detail dan realistis, yang sangat penting untuk menciptakan pengalaman AR yang imersif. Selain itu, tampilan microLED dapat dibuat fleksibel dan transparan, yang membuka kemungkinan baru untuk desain dan faktor bentuk perangkat AR.

Kecerahan display dan efisiensi energi

Kecerahan display adalah aspek penting lainnya dari tampilan perangkat AR, karena tampilan AR harus mampu menghasilkan gambar yang terlihat bahkan di lingkungan luar ruangan yang cerah. microLED memiliki keuntungan yang signifikan dalam hal ini, karena dapat mencapai tingkat kecerahan yang jauh lebih tinggi daripada LCD, AMOLED dan OLED.

Ini karena microLED adalah perangkat semikonduktor anorganik yang memancarkan cahaya secara langsung, daripada mengandalkan lampu latar atau bahan organik yang dapat terdegradasi seiring waktu. Hasilnya adalah tampilan yang dapat menghasilkan gambar yang terang dan tajam, bahkan di bawah sinar matahari langsung, menjadikannya ideal untuk aplikasi AR.

Efisiensi energi juga menjadi pertimbangan penting untuk perangkat AR, karena perangkat yang satu ini seringkali harus ringan dan portabel dengan masa pakai baterai yang lama. Layar microLED mengkonsumsi lebih sedikit daya daripada LCD dan OLED.

Selain ppi yang tinggi, tingkat efiesiensi layar ini juga lebih tinggi dalam mengubah energi listrik menjadi cahaya. Tidak hanya membantu memperpanjang masa pakai baterai perangkat AR, hal ini juga mengurangi jumlah panas yang dihasilkan oleh display. Masalah display yang terasa panas umumnya menjadi kekhawatiran saat mencari AR glasses yang tepat.

microLED untuk AR hasilkan display yang lebih tahan lama

Selain resolusi tinggi, kecerahan, dan efisiensi energi, tampilan microLED juga menawarkan manfaat lain yang membuatnya sangat cocok untuk aplikasi AR. Misalnya, layar ini memiliki waktu respons yang lebih cepat daripada LCD dan OLED.

Hal ini dapat membantu mengurangi kekaburan gerakan dan meningkatkan kinerja perangkat AR secara keseluruhan. Layar ini juga memiliki gamut warna yang lebih luas, yang memungkinkan reproduksi warna lebih akurat dan pengalaman AR yang lebih menarik secara visual.

Selain itu, tampilan microLED lebih tahan lama dan memiliki masa pakai lebih lama dibandingkan teknologi display lainnya. Ini karena display tersebut terbuat dari bahan anorganik yang tidak terlalu rentan terhadap degradasi dan terbakar. Permasalahan ini umumnya muncul bagi display OLED.

Daya tahan dan masa pakai yang meningkat ini dapat membantu mengurangi total biaya kepemilikan perangkat AR, menjadikannya lebih menarik bagi konsumen dan bisnis. Bahkan menarik perhatian korporasi raksasa seperti Google. Tahun lalu, Google mengakuisisi perusahaan rintisan yang mengembangkan tipe layar ini.

Google akuisisi perusahaan layar micro-LED

Google akuisisi perusahaan layar micro-LED
Google logo (Kai Wenzel/unsplash)

Dilansir dari Media Indonesia, Senior Vice President Device and Services Google Rick Osterloh mengonfirmasi bahwa perusahaannya itu telah mengakuisisi sebuah perusahaan rintisan Raxium yang telah lima tahun mengembangkan layar micro-LED. Akuisisi ini bertujuan untuk melengkapi generasi baru headset augmented reality (AR) atau virtual reality (VR).

Langkah ini diprediksi sebagai cara Google untuk memproduksi perangkat AR dan VR dengan lebih serius. Sebelumnya, Google sudah mengakuisisi pengembang smart glasses North di tahun 2020 dan memperkerjakan para insinyur teknologinya untuk membuat sistem operasi AR.


Itulah pembahasan mengenai penggunaan display micro-LED untuk AR. Ingin mencoba augmented reality untuk bisnis? Hubungi MetaNesia dan dapatkan konsultasi gratis dengan tim kami.

MetaNesia merupakan platform metaverse pertama di Indonesia yang juga merupakan bagian dari Telkom Indonesia. Anda juga bisa merasakan keseruan masuk ke dalam dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia. Yuk unduh hari ini, jangan sampai ketinggalan keseruannya!

Bagikan ini: