Peran Artificial Intelligence dalam Pemadaman Kebakaran

Kebakaran merupakan bencana alam yang dapat merusak harta benda dan mengancam nyawa manusia, itulah mengapa upaya untuk memadamkan kebakaran secara efektif sangat penting. Dalam era teknologi modern, artificial intelligence (AI) telah menjadi salah satu alat yang sangat berprotensi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pemadaman kebakaran. Simak artikel berikut untuk mengetahui bagaimana pemadaman kebakaran dengan teknologi AI.

Bagaimana Pemadaman Kebakaran dengan Teknologi AI?

Instansi pemadam kebakaran dapat menggunakan analisis data real time untuk meningkatkan tanggap darurat dengan memanfaatkan artificial intelligence. Petugas pemadam kebakaran dapat mengambil manfaat dari kecerdasan buatan dengan cara-cara berikut:

Prediksi dan deteksi awal

Salah satu cara AI digunakan adalah dengan memprediksi potensi kebakaran. Dengan menggunakan data cuaca, topografi, dan sejarah kebakaran, algoritma AI dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi terkena kebakaran. Ini memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk siap sedia lebih awal.

Setelah kebakaran benar-benar terjadi, kecerdasan buatan juga digunakan untuk mendeteksinya sejak dini. Proses ini melibatkan penggunaan sensor, kamera, dan algoritma khusus untuk mendeteksi tanda-tanda awal kebakaran, seperti asap atau panas yang tidak wajar.

Dengan menggunakan data dan teknologi ini, kecerdasan buatan dapat memberikan peringatan dini kepada petugas pemadam kebakaran dan otoritas setempat. Hal ini bertujuan agar mereka dapat merespons dengan cepat dan mengambil tindakan preventif.

Tindakan tersebut dapat mengurangi kerusakan dan risiko terhadap nyawa manusia yang dapat terjadi akibat kebakaran yang tidak terkontrol. Dengan demikian, prediksi dan deteksi awal kebakaran adalah salah satu aplikasi yang paling penting dari pemadaman kebakaran dengan teknologi AI.

Pendeteksian asap dan panas

Kecerdasan buatan digunakan dalam kombinasi dengan sensor asap dan panas yang sensitif. Sensor-sensor ini dapat mendeteksi perubahan dalam konsentrasi asap dan suhu di sekitar mereka. Ketika ada peningkatan tajam dalam konsentrasi asap atau suhu yang mencurigakan, sensor-sensor ini mengirimkan data ke sistem AI.

Kamera yang dilengkapi dengan teknologi deteksi asap dan panas juga digunakan. Kamera ini mampu mengenali pola-pola asap yang mencurigakan serta perubahan suhu yang tidak biasa. Mereka juga dapat bekerja dalam kondisi cahaya rendah atau di area yang berdebu.

Algoritma AI yang kuat digunakan untuk menganalisis data yang diterima dari sensor-sensor dan kamera-kamera. Algoritma ini dapat mengidentifikasi pola-pola atau karakteristik asap dan panas yang mengindikasikan kebakaran. Mereka juga dapat membedakan antara sumber asap atau panas yang normal dengan tanda-tanda yang mencurigakan.

Dengan menggunakan teknologi ini, kecerdasan buatan memungkinkan deteksi asap dan api yang lebih cepat, akurat, dan andal. Ini sangat penting dalam situasi darurat kebakaran, karena memungkinkan respons yang lebih cepat dan dapat menyelamatkan nyawa serta harta benda. Dengan teknologi AI yang terus berkembang, kita dapat mengharapkan deteksi kebakaran yang semakin canggih dan efektif di masa depan.

Simulasi virtual reality (VR) untuk petugas pemadam kebakaran

Petugas pemadam kebakaran dapat berlatih melalui simulasi imersif dapat dibuat dengan menggunakan teknologi VR. Simulasi ini dapat memodelkan berbagai skenario kebakaran, sehingga petugas pemadam kebakaran dapat mengasah strategi reaksi dan kemampuan pengambilan keputusan mereka dalam lingkungan yang aman.

Masalahnya, mencari cara untuk mengajarkan murid membuat keputusan dalam situasi yang berbahaya merupakan hal yang sulit bagi petugas pemadam kebakaran. Salah satu pilihannya adalah dengan menggunakan bahan bacaan atau pelajaran di ruang kelas. Namun, strategi ini kurang efektif karena tidak sepenuhnya memperhitungkan skenario yang kompleks.

Implementasi penggunaan AI dalam pemadaman kebakaran

Mendeteksi kebakaran hutan di California

Sebuah teknologi baru yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi kebakaran hutan telah diluncurkan oleh Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire). Program AI Alert California, yang dikembangkan melalui kolaborasi dengan University of California San Diego, menggunakan AI untuk mendeteksi ketidaknormalan dalam umpan dari 1.032 kamera yang berputar 360 derajat.

Program ini kemudian memberi tahu pihak berwenang dan layanan darurat untuk melihat apakah ada kemungkinan kebakaran yang membutuhkan respons. Menurut Reuters, inisiatif yang dimulai pada bulan Juli 2023 ini telah memadamkan setidaknya satu kebakaran hutan. Di Hutan Nasional Cleveland yang jauh di sebelah timur San Diego, sebuah kamera konon menangkap api kecil yang berkobar sekitar pukul tiga pagi.

Kapten pemadam kebakaran mengirimkan sekitar 60 petugas pemadam kebakaran, termasuk tujuh mesin, dua buldoser, dua tanker air, dan dua tim tangan, setelah AI menemukan kebakaran tersebut. Cal Fire mengatakan bahwa api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari 45 menit.

Menurut situs berita teknologi Alert California, mereka menciptakan data tiga dimensi yang sama persis tentang medan yang dipindai menggunakan pemindaian LiDAR dari drone dan pesawat terbang. Hal ini dikombinasikan dengan karakteristik fisik dari berbagai spesies pohon untuk mengetahui lebih lanjut tentang karbon dan biomassa hutan California. Menurut Cal Fire, model machine learning memanfaatkan data video sebesar petabyte untuk membedakan antara asap dan partikel udara lainnya.

Drone AI untuk memantau kebakaran hutan di Denmark

Untuk mengidentifikasi dan melacak kebakaran hutan, Denmark telah menciptakan sebuah drone dengan teknologi AI. Drone ini diciptakan oleh perusahaan start-up bernama Robotto dan dimaksudkan untuk melacak dan mengawasi kebakaran hutan secara real-time.

CEO Robotto, Kenneth Richard Geipel mengklaim bahwa drone ciptaannya memungkinkan para petugas pemadaman kebakaran untuk secara praktis langsung menilai situasi di lapangan. Hal ini lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan peta kebakaran yang diperoleh beberapa jam atau beberapa hari sebelumnya.

“Dengan teknologi kami, mereka dapat memperoleh gambaran di mana titik api berada, seberapa besar dan di mana titik api tersebut, lalu kemudian mengalokasikan sumber daya,” tambah Geipel. Ketika para pendiri perusahaan ini melihat kebakaran yang memecahkan rekor di Yunani, Swedia, dan California Amerika Serikat, pada tahun 2018, mereka mengembangkan teknologi ini.

Drone ini memiliki kemampuan untuk lepas landas dan terbang dengan sendirinya. Data dikirim ke unit pemrosesan kecerdasan buatan oleh kamera termal terkait. Drone yang diciptakan oleh Robotto dan Universitas Aalborg juga dapat digunakan untuk melindungi hewan. Teknologi ini akan digunakan pada akhir tahun 2023 untuk menemukan dan mengawasi koala yang terancam punah di Australia dan menghentikan perburuan liar di Uganda.

Itu dia pemaparan mengenai pemadaman kebakaran dengan teknologi AI. Punya pertanyaan mengenai virtual reality, augmented reality dan teknologi lainnya? Temukan jawabannya di blog MetaNesia!

MetaNesia adalah platform dunia metaverse yang menciptakan interaksi virtual di mana pengguna dapat berinteraksi, berkolaborasi, dan berkreasi dengan lingkungan digital yang mendukung. Apabila kamu tertarik untuk menjual produk digital atau menjalin kerja sama dengan MetaNesia, kamu dapat bergabung dengan menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan pihak MetaNesia secara gratis.

Kamu juga bisa merasakan pengalaman di dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia melalui website kami. Ayo rasakan pengalaman yang belum pernah kamu coba sebelumnya melalui MetaNesia!