Bagaimana Pengaruh Cryptocurrency Terhadap Ekonomi Global?

Bagaimana Pengaruh Cryptocurrency Terhadap Ekonomi Global?

Popularitas mata uang digital memang semakin melejit. Seiring dengan inovasi yang terus dilakukan untuk mengembangkan teknologi blockchain dan Web3, pengaruh mata uang kripto pun diprediksi akan meningkat. Saat ini, bagaimana pengaruh cryptocurrency terhadap ekonomi global dan dunia?

Bagaimana pengaruh mata uang digital kripto terhadap perekonomian?

Mata uang digital atau yang lebih umum dikenal sebagai kripto adalah aset digital yang dikelola dengan algoritma khusus. Mata uang ini memiliki banyak variasi, namun Bitcoin adalah yang paling dikenal oleh masyarakat umum.

Mata uang kripto memiliki sifat yang sama seperti mata uang lainnya, yakni mengalami fluktuasi harga. Teknologi blockchain yang dikembangkan dengan pesat membuat fluktuasi mata uang digital bisa berubah dengan cepat. Tidak jarang, nilai mata uang digital dapat naik atau turun, membuat para investornya diliputi kekhawatiran.

Transaksi digital yang makin sering dilakukan pun mau tak mau memberikan dampak besar terhadap ekonomi. Sebagian besar penduduk global, terutama di negara maju, mulai menanamkan investasi mereka di kripto. Dampak aset digital ini melampaui apa yang pernah dibayangkan sebelumnya.

Layaknya sebuah teknologi digital, mata uang digital memiliki pro dan kontranya sendiri. Namun, tidak bisa dipungkiri kripto memiliki dampak positif, terutama dalam hal memperluas jaringan transaki digital. Misalnya saja, seorang pekerja bisa mendapatkan bayarannya tanpa campur tangan pihak ketiga seperti bank.

Pro dan kotra dari transaksi kripto

Bagaimana Pengaruh Cryptocurrency Terhadap Ekonomi Global?
Sumber foto: Kanchanara via Unsplash

Mungkin terdengar mengagetkan, tetapi, masih banyak individual yang belum mengenal sistem finansial modern saat ini. Menurut laporan World Bank, 1.7 miliar penduduk global belum memiliki akun bank.

Bagaimana dengan di Indonesia? Bank Indonesia (BI) mengatakan, 91,3 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki rekening bank. Namun, Bank Indonesia optimis dapat merangkul angka penduduk unbankable ini pada tahun 2025. Dilansir dari DDTC, upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam hal ini adalah memanfaatkan teknologi digital.

Selaras dengan tujuan ini, kemudahan akses mata uang digital dapat membawa perubahan terhadap cara transaksi keuangan masyarakat modern. Populasi masyarakat unbankable tetap dapat terangkul dalam keseluruhan perputaran ekonomi global—cukup berbekal ponsel pintar saja.

Di satu sisi, munculnya ribuan mata uang digital seperti Bitcoin juga menimbulkan keresahan bagi sebagian pihak. Yang paling terdampak adalah otoritas moneter atau bank sentral.

Mengapa demikian? Kemudahan aksesibilitas mata uang kripto tidak dapat dikendalikan oleh otoritas moneter manapun di dunia.

Pengaruh cryptocurrency terhadap ekonomi global | Bisakah mata uang digital melindungi dari inflasi?

Bisakah mata uang digital melindungi dari inflasi?
Sumber foto: Enterpreneur

Munculnya Bitcoin dan teman-temannya memunculkan pertanyaan baru: bisakah mata uang digital melindungi ekonomi dari inflasi?

Mata uang kripto, seperti Bitcoin, sudah cukup lama dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Pasokan Bitcoin yang dibatasi dan sifatnya yang terdesentralisasi, diyakini berkontribusi pada peningkatan nilai Bitcoin yang sudah ada juga Bitcoin yang dapat ditambang di masa depan.

Meski begitu, turunnya harga mata uang kripto dan tingkat inflasi yang tinggi saat ini mungkin membuat beberapa orang bertanya-tanya. Apakah Bitcoin dapat terlindung dari inflasi?

Seseorang harus bisa membedakan konsep antara memiliki Bitcoin dan menggunakannya. Apakah ia menganggap Bitcoin sebagai alat pembayaran yang dapat digunakan di dunia nyata, atau sarana investasi untuk berjaga-jaga terhadap inflasi?

Meski demikian, penting pula untuk menimbang alternatif dari mata uang kripto. Beberapa mungkin memilih untuk hanya melibatkan diri dengan stablecoin yang nilainya lebih terjaga. Pendapat mengenai mampunya Bitcoin melindungi seseorang dari inflasi juga tergantung dari pandangan mereka terkait kebijakan moneter.

Misalnya, seorang maksimalis Bitcoin mungkin berpendapat bahwa mengizinkan pasokan uang tidak tetap, telah terbukti tidak sesuai dengan kebutuhan ekonomi riil. Tingkat inflasi yang sedang tidak stabil secara global juga memacu keingintahuan dan kebutuhan akan cryptocurrency.

Manfaat cryptocurrency dibandingkan fiat dan utilitasnya sangat signifikan di negara-negara yang menderita devaluasi 50% atau lebih terhadap dolar AS (selama sepuluh tahun terakhir). Sebut saja Venezuela, Lebanon, Turki, Suriname, atau Argentina.

Menurut riset dari Gemini, individu yang tinggal di negara-negara tersebut lebih mungkin berencana untuk menggunakan mata uang kripto. Lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengalami inflasi kurang dari 50% selama periode yang sama.

Bisakah mata uang kripto bertahan menghadapi resesi ekonomi?

Bisakah mata uang kripto bertahan menghadapi resesi ekonomi?
Sumber foto: Frost & Sullivan

Tekanan di pasar cryptocurrency mungkin berkorelasi dengan tergelincirnya pasar ekonomi tradisional dan faktor geopolitik. Inflasi yang tinggi, misalnya, menyebabkan bank sentral menyesuaikan kebijakan mereka.

Bank sentral menaikkan suku bunga yang dengan demikian memastikan terjadinya pasar keuangan yang lebih ketat. Naiknya tingkat suku bunga membuat investasi tradisional, seperti obligasi, terlihat lebih menarik.

Ketika pasar saham mengalami koreksi, strategi penghindaran risiko juga mengurangi investasi di aset berbasis blockchain ini. Mendekatnya crypto winter ini menimbulkan efek domino yang tidak menyenangkan., terutama bagi pihak individual. Misalnya, beberapa perusahaan terkait crypto telah memotong biaya mereka melalui PHK.

Kapitalisasi pasar kripto yang berkorelasi dengan pasar ekonomi tradisional menunjukkan institusionalisasi. Tetapi, belum tentu ini adalah hal yang buruk. Hal ini menunjukkan mulai diterima dan diaplikasikannya transaksi kripto—sekaligus keterbukaan terhadap kripto itu sendiri—dan teknologi yang mendasari mata uang digital ini.

Memang, para pemimpin dan pengamat kripto berpendapat bahwa pasar cryptocurrency berkembang dalam siklus. Siklus kripto tersebut bisa saja terlihat kacau dan tidak beraturan dari sudut pandang eksternal. Pada kenyataannya, terdapat logika mendasar di mana harga, perkembangan industri, dan inovasi saling terkait satu sama lain dalam lingkaran umpan balik yang positif.

Bagaimana investasi kripto berdampak pada ekonomi crypto?

Bagaimana investasi kripto berdampak pada ekonomi crypto?
Sumber foto: Analytics Insight

Secara luas, bagaimana efek investasi kripto berdampak terhadap proses transaksi dan ekonominya secara keseluruhan? Apalagi, mengingat tidak sedikit pihak yang masih meragukan transaksi berbasis blockchain dan kripto.

Pasar kripto tidak hanya dipengaruhi oleh ekonomi yang lebih luas, tetapi juga bisa berdampak signifikan dengan sendirinya. Mengambil kasus Terra sebagai contoh, entitas apa pun—perusahaan tunggal, perusahaan modal ventura, atau proyek yang mengeluarkan stablecoin algoritmik—berpotensi menggerakan “kehancuran” di pasar kripto.

Harga Terra Luna anjlok hingga menyentuh angka US$1, bahkan menjadi nol. Padahal, aset kripto ini disebut-sebut memiliki tingkat kestabilan yang relatif lebih aman dibanding aset kripto lainnya.

Peristiwa crypto yang sistemik mencerminkan efek domino keuangan tradisional. Seperti peristiwa jatuhnya Celsius dan Three Arrows Capital. Kejadian Terra menunjukkan bahwa ekonomi kripto tidak kebal terhadap kegagalan, apalagi jika mengingat institusi pasar kripto yang tak sebesar ekonomi tradisional.

Proyek Terra pada dasarnya tidak dapat dipertahankan dari waktu ke waktu (unsustainable). Namun demikian, kejatuhannya memiliki dampak sistemik karena banyak proyek, modal ventura, dan perusahaan yang menanggung efeknya. Berinvestasi pada cryptocurrency lebih dari sekedar melakukan transaksi, tapi juga memikirkan risiko dan potensi keuntungan.

Inovasi dan harga secara inheren terhubung. Di sisi lain, pengembangan tahap awal ekonomi kripto menawarkan banyak potensi yang belum dimanfaatkan. Karenanya, bukan tidak mungkin di masa depan akan ada peristiwa ataupun transaksi yang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi ini sementara.


Itulah bahasan mengenai pengaruh cryptocurrency terhadap ekonomi global. Tertarik dengan artikel seperti ini? Temukan lebih banyak bahasan mengenai metaverse, augmented reality, virtual reality dan tren teknologi terbaru di blog MetaNesia!

MetaNesia juga menawarkan layanan bagi pemilik bisnis yang ingin mendigitalisasi usahanya melalui MetaNesia Bisnis. Hubungi kami dengan men-klik link ini.

Bagikan ini: