Seperti Apa Pengembangan dan Pembelajaran Metaverse di Jepang?

Seperti Apa Pengembangan dan Pembelajaran Metaverse di Jepang?

Siapa yang tidak kenal Jepang? Negara yang identik dengan bunga Sakura ini memiliki banyak penggemar. Bukan hanya karena keindahan alamnya saja, tapi juga budaya dan kulturnya yang khas.

Selain tradisi budaya dan kultur, Jepang juga identik dengan kemampuannya mengembangkan dan mengikuti inovasi. Bahkan baru-baru ini, Jepang mengembangkan metode belajar mengajar baru: melalui metaverse!

Pengembangan dan pembelajaran metaverse di Jepang dengan kehadiran Web 3.0 di Fukuoka

pengembangan dan pembelajaran metaverse di jepang
Sumber foto: Japan Travel

Melalui kemitraan dengan Astar Japan Labs, perusahaan di belakang blockchain terkemuka Jepang, Kota Fukuoka melihat potensi masa depan web 3.0. Perkembangan ini mulai terlihat setelah serangkaian perubahan terkait kripto dan adegan Web3 terjadi di Jepang.

Pasalnya, Jepang menjadi salah satu negara yang paling ketat menerapkan aturan mengenai kripto. Hal ini bisa menjadi pedang bermata dua, terutama bagi para investor yang tertarik melakukan investasi di kripto. Di sisi lain, pemerintah Jepang baru saja melonggarkan serangkaian peraturan untuk mendaftarkan mata uang baru di bursa resmi tahun 2022 lalu.

Mengapa Fukuoka?

Selama ini, Fukuoka menjadi Zona Strategis Khusus Nasional bagi pemerintah Jepang. Kali ini, pemerintahan kota Fukuoka ingin menaikkan prestise mereka menjadi pusat negara untuk semua hal mengenai Web3 dan kripto.

Adanya kemitraan dengan Astar Japan Labs memungkinkan kedua pihak untuk bekerja sama dalam pengembangan teknologi web 3.0. Pemerintahan Kota Fukuoka bekerja sama dengan lebih dari 45 perusahaan mitra Astar Japan Labs. Di antara nama-nama tersebut, terdapat nama besar Microsoft Japan dan Amazon Japan.

Kerja sama ini diharapkan menjadikan Fukuoka sebagai kota yang dapat menarik prospek bisnis global yang kompetitif. Dalam pelaksanaannya, perwakilan Astar Japan Labs akan mengunjungi kota tersebut secara rutin intuk memberikan pelatihan, pendidikan, dan studi kasus baru.

Dukungan penuh dari walikota

pengembangan dan pembelajaran metaverse di jepang
Sumber foto: NHK Japan

Walikota Fukuoka, Soichiro Takashima, juga mendukung perkembangan metaverse dan web 3.0 di kota pimpinannya tersebut. Dilansir dari Cointelegraph, Takashima mengungkapkan, “Kita harus melakukan dalam konteks web 3.0 apa yang dilakukan perusahaan besar untuk dunia ketika Jepang kuat.”

Pendiri Astar Network, Sota Watanabe, membandingkan sikap pemerintah Kota Fukuoka terhadap kripto dengan mereka yang memimpin kemajuan kripto di luar negeri. “Di Amerika Serikat, beberapa kota seperti Miami dan New York memiliki sikap positif terhadap web 3.0 dan kripto. Kami akan bekerja sama dengan Kota Fukuoka untuk menarik lebih banyak pengembang dan lebih banyak pengusaha,” kata Watanabe.

Di Kota Toda, pemerintah kota memanfaatkan metaverse untuk memerangi absensi

pengembangan dan pembelajaran metaverse di jepang
Sumber foto: Coin Culture

Di Kota Toda, agaknya pandemi Covid 19 memberikan kendala baru bagi dunia pendidikan. Dilansir dari Liputan6, tercatat 244 ribu murid sekolah tidak hadir atau bolos dari kegiatan belajar mengajar di kelas.

Karenanya, pemerintah kota Toda berinisiatif untuk memanfaatkan platform virtual metaverse untuk memerangi absensi. Alat ini dibuat olah perusahaan nirlaba untuk tujuan membiarkan para anak murid menjelajahi dunia berbasis metaverse dan kelas virtual. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan anak murid mulai terbiasa dengan kegiatan belajar mengajar sebelum kembali ke sistem belajar tatap muka.

Ketidakhadiran di sekolah menjadi masalah besar di Jepang. Sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan oleh kementerian pendidikan di Jepang menemukan 244.940 siswa tidak hadir selama 30 hari atau lebih dari sekolah pada 2021. 

Kegiatan belajar mengajar virtual di berbagai negara

pengembangan dan pembelajaran metaverse di jepang
Sumber foto: Asia News Network

Sistem kegiatan belajar mengajar di Jepang juga bisa dibilang berevolusi untuk mengikuti pesatnya kemajuan zaman. Berbagai lembaga pendidikan dari berbagai daerah telah mengaplikasikan dunia metamesa sebagai sarana kegiatan belajar mengajar anak.

Pada Juli 2022, Universitas Tokyo Jepang mengumumkan akan mulai menawarkan serangkaian kursus teknik terkait metamesa di akhir tahun. Program studi itu akan ditawarkan kepada anak didik; mulai dari pelajar menengah hingga mereka yang sudah bekerja, untuk memahami dasar-dasar studi dunia virtual yag satu ini.

pengembangan pembelajaran metaverse jepang
Sumber foto: The Crypto Times

Proyek ini diluncurkan untuk mengatasi kurangnya tenaga terampil yang bekerja pada teknologi yang berkembang pesat di Jepang. Di Tiongkok, Universitas Nanjing sedang mempersiapkan pendirian salah satu jurusan metamesa pertama di negara tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri terhadap kemajuan teknologi di masa depan.

Pada September 2022 lalu, 10 universitas di Amerika Serikat juga mengumumkan kehadiran kampus digital mereka, hasil kerja sama dengan Meta. Kampus ini adalah bagian dari proyek kegiatan belajar mengajar untuk anak yang imersif. Proyek ini bernilai USD 150 juta. 

Tidak hanya itu saja, Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong juga melaporkan tentang pembuatan kampus metamesa tahun lalu. Tujuannya untuk menjangkau siswa yang tidak dapat menghadiri kelas reguler.


Itulah sekilas mengenai kegiata belajar mengajar dan pengembangan metaverse di Jepang. Suka dengan berita seperti ini? Masih banyak berita seputar teknologi augmented reality, virtual reality, dan metaverse di blog metaNesia!

metaNesia juga menawarkan layanan metaverse untuk pemilik bisnis yang ingin mengembangkan usahanya ke dunia digital. Cek selengkapnya di metaNesia bisnis!

Bagikan ini: