Pengembangan Teknologi Augmented Reality Oleh Nokia, Optimis Akan Jadi Bentuk Komunikasi Utama

Pengembangan Teknologi Augmented Reality Oleh Nokia, Optimis Akan Jadi Bentuk Komunikasi Utama

Siapa yang tak kenal Nokia? Perusahaan teknologi dan telekomunikasi ini sudah membuktikan pengaruhnya di dunia telekomunikasi. Sudah berdiri sejak abad ke-18, perusahaan ini memegang peranan penting terhadap cara kita berkomunikasi. Bahkan, ponsel buatan Nokia juga dijuluki ponsel sejuta umat.

Hingga kini, pandangan dan prediksi perusahaan legendaris asal Finlandia itu masih dianggap relevan bagi banyak orang di industri teknologi. Belum lama ini, Nokia pun memiliki pandangan akan popularitas metaverse yang terus memberikan tren positif.

Teknologi metaverse akan gantikan ponsel

Teknologi metaverse akan gantikan ponsel
Sumber foto: Tech Ahead

Produsen ponsel legendaris ini memprediksi jatuhnya tren ponsel yang dikenal saat ini di tangan metaverse. Menurut Nokia, ponsel masih akan ada, namun pengalaman metaverse akan menjadi bentuk komunikasi utama pada paruh kedua dekade ini.

Perangkat augmented reality yang ada sekarang memang memerlukan iterasi data dan proses pengembangannya masih panjang. Tetapi, Nokia percaya bahwa akan ada peningkatan minat audiens terhadap perangkat tersebut. Kepala strategi dan teknologi Nokia, Nishant Batra yakin akan hal ini.

“Keyakinan kami adalah bahwa perangkat ini akan diambil alih oleh pengalaman metaverse pada paruh kedua dekade ini,” kata Batra, dikutip dari Bitcoin.com.

Membutuhkan dukungan dari banyak faktor

pengembangan teknologi augmented reality oleh nokia
Sumber foto: Website resmi Nokia

Dilansir dari laman resminya, Nokia beranggapan bahwa teknologi metaverse tidak akan bisa tumbuh lebih masif tanpa dukungan yang kuat. Pengembangan teknologi augmented reality oleh Nokia juga harus didukung, terutama dalam hal jaringan.

Butuh jaringan teknologi yang kuat juga luas untuk mengaplikasikan kemampuan VR dan AR yang lebih optimal. Jaringan yang dibutuhkan lebih dari sekedar untuk bermain game atau sebagai perangkat hiburan. Diperlukan perangkat lunak yang bisa didistribusikan secara luas dan perangkat yang lebih sensitif terhadap data.

Nokia pun sedang melakukan berbagai riset dan pengumpulan data untuk meneliti teknologi yang berkaitan dengan metaverse. Untuk bisa mengoptimalkan teknologi ini di masa depan, dibutuhkan jaringan yang kokoh, fleksibel dan kuat, kemajuan pada latensi serta kecepatan bandwith data dan internet.

Adanya teknologi 5G dengan kecepatan data yang lebih cepat adalah pembukaan bagi peluang metaverse di masa depan dengan penggunaan AR. Ditambah lagi, saat ini teknologi AR sudah mendukung kegiatan industrial dengan headset khusus dan aplikasi yang dikembangkan khusus pula.

Namun, saat teknologi 5G dan kecepatan data makin berkembang, bukan hal yang mustahil teknologi XR mulai dikenal massa. Pada akhirnya, teknologi XR dengan headset yang lebih praktis akan menggantikan perangkat headset AR VR saat ini. Metaverse pun akan lepas dari predikatnya sebagai alat yang hanya bisa digunakan di dalam ruangan.

Perusahaan teknologi punya peranan penting

Perusahaan teknologi punya peranan penting
Sumber foto: Kapanlagi Plus

Di sisi lain, pihak Nokia juga meyakini kebangkitan dunia digital akan bergantung pada beberapa faktor penting untuk mewujudkan metaverse sebagai tren. Salah satunya dukungan perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Meta. Apalagi jika mengingat konsumen lebih mengkhawatirkan tentang harga dan bentuk daripada institusi.

“Adopsi teknologi yang meluas dari kedua perusahaan dan konsumen akan sangat penting untuk benar-benar lepas landas, dan ini juga akan tergantung pada ketersediaan perangkat VR dan AR yang terjangkau dan ergonomis yang terhubung secara nirkabel,” tambah Batra.

Terkendala harga perangkat yang tinggi

Terkendala harga perangkat yang tinggi
Sumber foto: Business 2 Community

Dalam hal ini, harga untuk headset metaverse populer telah memang mengalami kenaikan harga yang konstan. Meta contohnya, menaikkan harga headset dasarnya, Meta Quest 2 dimulai dari $399.99 USD dan mulai dari $999.99 USD untuk Meta Quest Pro yang lebih premium (per April 2023).

Kendati begitu, monetisasi metaverse akan menjadi hal yang sulit dicapai karena perusahaan percaya monetisasi tergantung pada pertumbuhan kasus penggunaan yang berbeda untuk pengalaman dan perangkat metaverse. Adopsi industri akan lebih mudah dicapai, karena beberapa kasus penggunaan sudah dieksplorasi.

Nokia memprediksi bahwa semua konektivitas ini akan memunculkan celah di bagian keamanan. Karena itu, perusahaan juga bekerja lebih keras untuk menjamin keamanan pengguna di metaverse.


Itulah artikel terkait pandangan dan pengembangan teknologi augmented reality oleh Nokia di masa depan. Tertarik dengan berita teknologi seperti ini? Masih banyak berita perkembangan teknologi, augmented reality, virtual reality, artificial intelligence dan metaverse di blog metaNesia!

metaNesia juga menawarkan layanan metaverse untuk pemilik bisnis yang ingin mengembangkan usahanya ke dunia digital. Cek selengkapnya di metaNesia bisnis!

Bagikan ini: