Penggunaan AI dalam Pendidikan dan Pengaruhnya dalam Dunia Pendidikan

Penggunaan AI dalam Pendidikan dan Pengaruhnya dalam Dunia Pendidikan

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat munculnya berbagai inovasi yang mempengaruhi berbagai industri dan kebiasaan manusia sehari-hari. Beberapa diantaranya yang banyak dibicarakan antara lain blockchain, inovasi teknologi terbaru dalam lingkungan, metaverse hingga artificial intelligence atau kecerdasan buatan.

Artificial intelligence (AI) merupakan salah satu teknologi yang paling banyak dibicarakan karena kemampuannya yang dapat menduplikasi kecerdasan manusia untuk melakukan berbagai perintah. Meski hadir sebagai inovasi baru, beberapa industri mengkhawatirkan penggunaan serta peran AI terutama pada bidang pendidikan.

Simak informasi lengkap terkait kehadiran kecerdasan buatan dan korelasinya terhadap pendidikan di bawah ini.

manfaat kehadiran AI di dunia pendidikan
(Kent Langley / ExO Insight)

Definisi artificial intelligence (AI) | Penggunaan AI dalam pendidikan

Artificial intelligence bukanlah sebuah konsep teknologi baru. Konsep ini sudah ada sejak tahun 1950-an, dengan salah satu pelopor terkenalnya yakni Alan Turing.

Secara definisi, kecerdasan buatan bisa diartikan sebagai program komputer yang dibuat khusus untuk meniru kecerdasan manusia, diantaranya seperti pengambilan keputusan, logika serta karakteristik kecerdasan lainnya.

Kecerdasan buatan AI sendiri mendapatkan pamor utamanya pada 2022, seiring dengan kehadiran ChatGPT buatan OpenAI. Tidak hanya digunakan individu, ChatGPT juga mulai diadaptasi untuk digunakan pada berbagai kebutuhan bisnis di banyak industri.

Sistem ChatGPT dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memberikan jawaban dari perintah yang diminta pengguna hanya dalam hitungan detik. Meskipun inovatif dan dapat mempersingkat pekerjaan, banyak pihak yang berpikir bahwa murid dapat menyalah gunakan teknologi ini untuk mengerjakan berbagai tugas sekolah.

pembelajaran menggunakan ai
(Phonlamai Photo / Shutterstock Illustration ID: 1058815598)

Pro dan kontra penggunaan AI dalam dunia pendidikan

Berikut beberapa pendapat pro dan kontra yang dirasakan para ahli terkait penggunaan kecerdasan buatan dalam proses pembelajaran.

Kustomisasi pembelajaran berdasarkan kepribadian murid

Salah satu kelebihan peran AI yang dipercaya dapat meningkatkan kualitas serta proses pendidikan adalah kemampuannya untuk melakukan kustomisasi pembelajaran mengikuti pola dan materi pembelajaran yang bisa diikuti peserta didik.

Sebagai contoh, beberapa murid mungkin cenderung lebih dapat memahami proses pembelajaran dengan kehadiran visual yang lebih banyak dibanding tulisan. Sedangkan peserta didik lain lebih bisa memahami pembelajaran dengan audio atau suara yang menemani mereka saat belajar.

Dengan proses machine learning yang bisa dilakukan kecerdasan buatan, AI kemudian bisa mempelajari kumpulan data tersebut untuk membuat proses pemahaman materi jadi lebih menarik.

Selain itu, penerapan AI juga bisa digunakan pengajar untuk membuat soal ujian maupun tes yang sesuai dengan preferensi pembelajaran peserta didik.

pembelajaran berbasis AI
Photo Of Woman Tutoring Young Boy (Julia M Cameron / Pexels)

Kemampuan berpikir kritis yang terhambat

Mayoritas guru mengkhawatirkan bahwa penggunaan teknologi AI dapat membuat peserta didik jadi malah berpikir dan beralih kepada kecerdasan buatan untuk mengerjakan berbagai tugas mereka. Hal ini tentunya dapat merugikan pelajar dan juga peran AI sebagai teknologi inovatif, karena justru merusak mental dan konteks pendidikan yang diberikan.

Saat menghadapi persoalan pembelajaran yang sulit, murid jadi malas berpikir dan justru menggunakan AI untuk memberikan mereka jawaban secara instan. Maka dari itu, sangat penting untuk pengajar agar tetap bisa berjalan berdampingan bersama penggunaan teknologi AI, agar murid juga bisa menggunakan konsep teknologi ini untuk mempelajari berbagai hal baru.

Memastikan kejujuran dan juga kesetaraan antar murid | Penggunaan AI dalam pendidikan

Melalui proses machine learning, AI memiliki kemampuan untuk mengolah data dalam jumlah banyak dan menghasilkan analisis maupun kesimpulan dari data tersebut. Meski demikian, data yang diberikan bisa saja bias dan tidak objektif, sehingga memiliki tendensi untuk memberikan hasil yang diskriminatif.

Terkait ini, AI dikhawatirkan bisa memberikan pengaruh buruk saat memberikan soal maupun pembelajaran diskriminatif yang dapat merugikan pihak lain.

Selain itu, baik pengajar, yayasan pendidikan maupun orang tua juga harus menggunakan AI secara transparan. Setiap pihak yang terlibat harus mengetahui data yang akan digunakan, proses pengolahan hingga hasil akhirnya untuk menjamin bahwa teknologi canggih ini tidak disalah gunakan.

Membantu mengurangi pekerjaan administratif guru

Selain mengajar peserta didik, guru maupun pengajar juga harus melakukan berbagai tugas administratif seperti menilai ujian maupun melakukan pencatatan kumpulan skor untuk mendapatkan nilai akhir.

Nantinya, AI bisa digunakan untuk melakukan hal administratif tersebut guna meringankan pekerjaan pengajar sehari-hari. Meski demikian, pengecekan lebih lanjut yang dilakukan oleh manusia masih dibutuhkan untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam proses penilaian tugas.

AI membantu pekerjaan administratif guru
Happy black woman using laptop for online work (Katerina Holmes / Pexels)

Contoh penggunaan aplikasi artificial intelligence yang direkomendasi untuk sekolah | Penggunaan AI dalam pendidikan

Di bawah ini, kamu akan menemukan daftar aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang digunakan dan juga direkomendasi untuk dunia pendidikan.

Otter.ai

Otter.ai merupakan salah satu aplikasi yang direkomendasi untuk peserta didik karena dapat mencatat materi pembelajaran yang disampaikan melalui video maupun online streaming. Dengan aplikasi ini, peserta didik bisa fokus memahami materi yang diberikan sembari membaca buku. Otter.ai akan secara otomatis merekam dan juga mencatat penjelasan yang diberikan pengajar.

Consensus

Meskipun AI bisa memberikan jawaban dan juga informasi dalam waktu yang cepat, peserta didik tentunya harus mengecek dan melakukan konfirmasi terkait keaslian serta kebenaran data yang diberikan. Consensus hadir sebagai salah satu aplikasi berbasis AI yang dapat digunakan untuk memastikan keaslian data, yang terkumpul dari kecerdasan buatan.

Dalam aplikasi, Consensus akan memberikan pertanyaan berdasarkan fakta yang berhubungan dengan informasi terkumpul dari AI. Sehingga, peserta didik dapat menilai sendiri keaslian data yang didapatkan dari kecerdasan buatan.

Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur berbagai dalam bentuk URL yang bisa disebarkan maupun digunakan sebagai referensi dalam penulisan jurnal maupun tugas.

Google Bard

Sebagai salah satu mesin pencari yang paling banyak digunakan di dunia, Google Bard yang menggunakan ekosistem LAMDA milik Google dapat mengumpulkan informasi dari berbagai pembahasan topik dalam hitungan waktu sekian detik.

Chatbot AI yang tersedia pada Google Bard dapat menyelesaikan pertanyaan maupun perintah analisis yang membuatnya harus berpikir dengan lebih kompleks.

penggunaan AI untuk murid
Woman Writing on a Notebook (Ivan Samkov / Pexels)

Education CoPilot

Setelah banyak rekomendasi aplikasi berbasis AI untuk murid, Education CoPilot muncul sebagai salah satu rekomendasi aplikasi AI yang sangat membantu guru. Software satu ini dapat digunakan untuk membantu membuat susunan kurikulum, rencana pembelajaran hingga aktivitas menarik yang bisa diikuti peserta didik dalam kelas.

Kalau kamu menggunakan versi berbayar dari Education CoPilot, aplikasi ini juga bisa membantu membuat soal dan juga mengumpulkan bahan pembelajaran untuk membantu pengajar. Selain itu, sistem AI pada aplikasi ini juga dapat membuat kustomisasi pembelajaran khusus menyesuaikan preferensi dari peserta didik.


Berikut pembahasan lengkap terkait pandangan ahli, serta pendapat masyarakat publik disertai dengan pro kontra terhadap isu penggunaan AI dalam pendidikan. Tertarik baca informasi teknologi seperti satu ini? Yuk, baca selengkapnya di blog MetaNesia.

MetaNesia merupakan perusahaan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse pertama di Indonesia. Berada di bawah naungan Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani berbagai klien global maupun lokal untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis terbaru. Mau pakai teknologi VR, AR serta metaverse ke dalam bisnis kamu? Hubungi tim admin MetaNesia untuk dapatkan konsultasi gratis secara langsung!

Kamu juga bisa masuk ke dalam dunia virtual imersif milik MetaNesia. Rasakan pengalaman baru mencoba dunia metaverse bersama MetaNesia! Unduh aplikasinya dan mainkan langsung di perangkat kamu!

Bagikan ini: