Membuka Pintu Menuju Pemahaman Luas tentang Alam Semesta Melalui Penggunaan AI di Bidang Astronomi

Membuka Pintu Menuju Pemahaman Luas tentang Alam Semesta Melalui Penggunaan AI di Bidang Astronomi

Astronomi, ilmu yang mempelajari alam semesta, bintang, planet, dan galaksi, telah menjadi salah satu disiplin ilmu yang banyak diuntungkan oleh kehadiran teknologi beberapa dekade terakhir. Salah satu perkembangan terpenting adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) dalam astronomi. Simak artikel berikut untuk mengetahui bagaimana penggunaan AI di bidang astronomi.

Bagaimana Penggunaan AI dalam Astronomi?

deep space
Opening Deep Space Evolution (Flickr)

Astronomi hanyalah salah satu dari sekian banyak bidang di mana kecerdasan buatan sedang mengalami kemajuan pesat dengan bantuan alat untuk memudahkan pekerjaan manusia. Kecerdasan buatan telah menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi objek-objek yang terlihat seperti galaksi atau planet ekstrasurya yang dicari oleh para astronom.

Pada organisasi seperti NASA, penggunaan AI pada kapal luar angkasa sudah mulai dilakukan guna mempelajari hal-hal yang ada di luar planet ini. Kondisi tersebut cukup berbahaya jika manusia melakukannya secara langsung dengan paparan sinar UV atau gelombang elektromagnetik yang kuat di luar sana. Namun, hal ini juga cukup ampuh untuk menemukan objek hipotetis atau kejadian yang belum teramati secara nyata.

Teknologi kecerdasan buatan juga dapat dimanfaatkan di observatorium. AI dapat membantu manusia dalam pengamatan dengan melakukan perhitungan pada rotasi bumi sehingga mudah memfokuskan objek yang diamati. Kecerdasan buatan juga dapat membuat sensor hujan untuk penutupan kubah otomatis.

Banyaknya potensi AI dalam astronomi ini dapat memberikan dampak positif juga bagi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Indonesia. Penerapan penggunaan AI ini dapat dimungkinkan dalam satelit geospasial (ruang kebumian), yang dapat berguna untuk pembuatan struktur kota dan jalan, seperti pada pembangunan ibu kota baru.

Manfaat Penggunaan AI di Bidang Astronomi

astronot
Astronaut Floating on Outer Space Near the Moon (Pick Pik)

Mendeteksi objek yang sulit terlihat

Kemampuan AI untuk mengidentifikasi objek langit yang sulit dilihat atau mungkin tidak terlihat oleh mata manusia adalah salah satu pencapaian terbesar teknologi dalam astronomi. AI dapat digunakan untuk mengenali benda-benda dalam teleskop, termasuk asteroid, komet, dan bintang baru.

Hal ini dapat membantu para astronom menemukan objek-objek langit yang mungkin luput dari pengamatan manusia, sekaligus menghemat waktu dan sumber daya. Teknologi sekarang mampu mengidentifikasi pola yang menunjukkan keberadaan objek-objek tersebut di langit berkat algoritma deep learning yang terlatih dengan baik.

Analisis data astronomi yang besar

Salah satu disiplin ilmu yang menghasilkan jumlah data paling besar adalah astronomi. Terabyte data dapat dikumpulkan setiap malam oleh teleskop modern. Data ini akan sangat kompleks dan memakan waktu untuk diproses dan dianalisis secara manual.

Dengan menemukan pola dalam data yang mengarah pada kejadian-kejadian langit seperti ledakan supernova, perubahan perilaku bintang, atau planet ekstrasurya, AI membantu para astronom mengatasi masalah ini. Para astronom sekarang dapat membuat terobosan baru yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan karena pemrosesan dan analisis sistem AI yang cepat terhadap data astronomi dalam jumlah besar.

Penggunaan AI dalam astronomi untuk menemukan exoplanet

bagaimana penggunaan ai di bidang astronomi?
Astronomy Fantasy (Flickr)

Salah satu pencapaian terbesar dalam astronomi modern adalah penemuan planet-planet di luar tata surya kita, atau exoplanet. Metode transit, di mana sebuah planet melintas di depan bintang dan mengurangi kecerahannya, merupakan salah satu cara untuk menemukan exoplanet.

Analisis data yang mendalam diperlukan untuk proses identifikasi transit ini, yang bisa jadi sangat sulit. Metode ini bisa diotomatisasi dan dipercepat dengan kecerdasan buatan, sehingga para ilmuwan bisa menemukan ribuan exoplanet baru.

Data dalam jumlah besar dari observatorium luar angkasa bisa dipilah-pilah oleh algoritma AI, yang kemudian bisa digunakan untuk memilih kandidat exoplanet potensial untuk diperiksa lebih lanjut. AI telah mempercepat proses penemuan, yang menyebabkan peningkatan eksponensial dalam jumlah exoplanet yang diketahui.

Klasifikasi galaksi

Memilah-milah berbagai jenis galaksi adalah salah satu kesulitan dalam astronomi. Para astronom bisa mengotomatiskan prosedur ini dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk mengenali ciri-ciri fisik galaksi dalam foto-foto teleskop.

Hal ini akan memajukan pengetahuan kita tentang evolusi galaksi dan penyebarannya di alam semesta. AI dapat mengidentifikasi pola-pola dalam foto dari berbagai jenis galaksi, seperti galaksi spiral, elips, dan tidak beraturan, dengan menggunakan algoritma deep learning.

Selain mempercepat prosedur, otomatisasi ini memungkinkan para astronom untuk menemukan objek-objek yang tidak biasa dan redup yang tidak dapat ditemukan dengan metode tradisional. Para astronom dapat mengklasifikasikan dan mengidentifikasi lebih lanjut berbagai penghuni langit dengan menggunakan metode kelas objek yang digerakkan oleh AI.

Tantangan Menggunakan Teknologi AI dalam Astronomi

penggunaan ai di bidang astronomi
Astronomy in Deep Space (Flickr)

Dibalik banyaknya dampak positif yang diberikan AI dalam astronomi, ada beberapa kendala yang tidak bisa dipungkiri. Ketepatan prakiraan dan prediksi yang dihasilkan oleh sistem AI adalah salah satu masalah utama.

Algoritma AI hanya sebaik data yang dilatihnya, meskipun faktanya algoritma ini bisa sangat akurat. Prediksi algoritma dapat menjadi tidak akurat jika datanya tidak dapat diandalkan atau bias. Hal ini dapat menghasilkan kesimpulan yang salah atau menipu.

Masalah lainnya adalah kemungkinan AI untuk menggantikan astronom manusia. Meskipun algoritma AI sangat baik dalam menganalisis data dan membuat prediksi, mereka tidak dapat menggantikan kapasitas manusia. Ketergantungan pada AI berisiko mengurangi rasa penasaran dan minat manusia dalam mempelajari astronomi.

Kesimpulannya, penggunaan AI dalam astronomi memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang luas seperti meningkatkan pemahaman kita tentang alam semesta, sampai analisis data yang besar. Namun, sangat penting untuk menyadari kekurangan AI, seperti kemungkinan AI yang dapat menggantikan nalar dan kreativitas manusia, dan membuat prediksi yang salah. Para astronom dapat memanfaatkan keunggulan AI, tetapi juga harus tetap menjaga kualitas kecerdasan manusia dengan menyadari potensi bahaya ini.


Itu dia pemaparan mengenai penggunaan AI di bidang Astronomi. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kecerdasan buatan telah menjadi alat yang sangat penting bagi para astronom. Tertarik dengan informasi mengenai virtual reality, augmented reality dan teknologi lainnya? Yuk kunjungi blog MetaNesia!

MetaNesia adalah platform dunia metaverse yang menciptakan interaksi virtual di mana pengguna dapat berinteraksi, berkolaborasi, dan berkreasi dengan lingkungan digital yang mendukung. Apabila kamu tertarik untuk menjual produk digital atau menjalin kerja sama dengan MetaNesia, kamu dapat bergabung dengan menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan pihak MetaNesia secara gratis.

Kamu juga bisa merasakan pengalaman di dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia melalui website kami. Ayo rasakan pengalaman yang belum pernah kamu coba sebelumnya melalui MetaNesia!

Bagikan ini: