Bard, Update Penggunaan Artificial Intelligence Pada Mesin Pencari Google

Bard, Update Penggunaan Artificial Intelligence Pada Mesin Pencari Google

AI menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini. Meski sudah hadir sejak lama, keberadaan teknologi artificial intelligence mulai dilirik banyak pihak sejak ChatGPT muncul ke permukaan. Bahkan, tidak sedikit orang awam pun mulai mengenal teknologi AI setelah kepopuleran ChatGPT mencuat.

Popularitas ChatGPT bukan hanya menarik perhatian pengamat teknologi saja. Rupanya, teknologi kecerdasan buatan ini pun dilirik oleh salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Google.

Kehadiran artificial intelligence pada mesin pencari Google

Bard, Update Penggunaan Artificial Intelligence Pada Mesin Pencari Google
Sumber foto: Bloomberg News

Tidak mau kalah dari Bing buatan Microsoft ataupun ChatGPT dari OpenAI, Google pun segera membuat perubahan untuk meningkatkan fitur mesin pencari mereka. Sebagai upaya agar tetap bersaing dengan kompetitornya ini, dilakukan pengembangan dan penggunaan artificial intelligence pada mesin pencari Google menggunakan teknologi AI generatif

Menurut Google, menambahkan teknologi AI generatif ke hasil pencarian akan meningkatkan hasil pencarian terhadap respons teks atau visual. Pengguna pun dapat berinteraksi dengan informasi melalui cara yang benar-benar baru.

Peningkatan teknologi artificial intelligence untuk mesin pencarian mereka pun secara tidak langsung menjadi jawaban akan inisiasi Microsoft baru-baru ini. Microsoft dikabarkan akan mengintegrasi ChatGPT pada mesin pencari mereka, Bing. Inisiasi ini diharapkan Microsoft dapat merebut pangsa pasar Google yang selama ini mendominasi iklan dari hasil pencarian.

Bard, kecerdasan buatan Google untuk saingi OpenAI

Bard, kecerdasan buatan Google untuk saingi OpenAI

Awal Februari lalu, Google mengumumkan peluncuran Bard, teknologi artificial intelligence dengan fitur percakapan yang didukung oleh Language Model for Dialogue Applications (LaMDA). Proyek eksperimental ini sedang melalui masa percobaan dengan fitur yang akan terus diperluas bagi publik secara berkala

LaMDA adalah bagian keluarga model bahasa besar percakapan yang dikembangkan oleh Google. Awalnya, model ini dikembangkan dan diperkenalkan sebagai Meena pada tahun 2020. LaMDA generasi pertama diumumkan selama keynote Google I/O 2021, sedangkan generasi kedua diumumkan pada tahun berikutnya.

Dilansir dari blog resminya, Bard dirancang untuk menggabungkan pengetahuan, kecerdasan buatan dan juga kreativitas dari model bahasa yang luas. Bard mengambil informasinya dari Internet dan mengolah informasi tersebut menjadi respons berkualitas tinggi.

Bard pun dapat menjadi outlet kreativitas. Mulai dari membantumu menjelaskan hasil penemuan NASA dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti hingga mencari tahu siapa pemain bola terbaik saat ini.

Daftar tunggu untuk Bard resmi dibuka

Daftar tunggu untuk Bard resmi dibuka
Sumber foto: YouTube

Google baru saja membuka daftar tunggu Bard untuk publik. Eksperimen hasil kolaborasi dengan teknologi artificial intelligence ini bisa dicoba di browser populer seperti Chrome, Safari, Firefox, Opera, or Edgium.

Sayangnya, teknologi ini belum dibuka untuk publik secara merata. Saat ini, Bard beru tersedia untuk pengguna tertentu di wilayah Amerika Serikat dan Britania Raya.

Sementara ini, Bard baru tersedia untuk beberapa tester terpercaya yang dipilih langsung oleh Google. Namun, tidak ada info pasti berapa angka pasti pengguna yang mendapat akses ini.

Langkah Google ini pun memiki alasan tersendiri. Mereka harus memastikan pengembangan Bard sempurna. Teknologi ini tidak boleh sampai memberikan, ataupun menyebarkan informasi yang tidak akurat.

Mengapa demikian? Tidak lain karena Google merupakan mesin pencari paling dominan di Internet dan dapat diakses miliaran orang. Sedikit kesalahan saja bisa berbuntut panjang dan melukai citra Google sebagai brand besar.


Itulah artikel mengenai rencana penggunaan artificial intelligence pada mesin pencari Google. Tertarik dengan berita seperti ini? Masih banyak berita seputar teknologi augmented reality, virtual reality, dan metaverse di blog metaNesia!

metaNesia juga menawarkan layanan metaverse untuk pemilik bisnis yang ingin mengembangkan usahanya ke dunia digital. Cek selengkapnya di metaNesia bisnis!

Bagikan ini: