Penggunaan Decentralized Finance dan Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan Decentralized Finance dan Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Perkembangan teknologi di dunia melahirkan beragam inovasi baru yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan oleh manusia. Beberapa yang banyak dibicarakan seperti metaverse, blockchain dan juga cryptocurrency. Mayoritas dari inovasi teknologi yang ditemukan juga berhubungan dengan layanan keuangan.

Pemerataan informasi membuat banyak pihak mulai mencari titik lemah dan memperbaiki sistem keuangan dengan menghadirkan aspek maupun komponen baru yang bisa melengkapi hal tersebut.

Salah satu konsep teknologi yang juga ramai dibicarakan merupakan Decentralized Finance atau DeFi. Meskipun terdengar awam, konsep keuangan ini sudah mulai dibicarakan di area global, loh.

Yuk, baca pemahaman lengkap terkait DeFi di bawah ini!

awal mula penggunaan decentralized finance
Group of People on a Conference Room (Christina Morillo / Pexels)

Apa itu Decentralized Finance (DeFi)?

Decentralized Finance (DeFi) merupakan konsep keuangan baru yang dipercaya bisa mengubah konsep layanan keuangan yang telah ada. Dengan sistem keuangan terdesentralisasi, pengguna tidak perlu melewati rangkaian proses yang rumit dan panjang untuk melakukan berbagai keputusan finansial.

Sebelumnya, pengguna pasti membutuhkan peran utama lembaga keuangan seperti bank konvensional untuk menyimpan dana dan juga memfasilitasi kebutuhan transaksi keuangan. Hal ini biasanya membuat pengguna membutuhkan waktu yang lebih lama serta proses panjang.

Decentralized Finance kemudian hadir sebagai cara baru pengguna untuk melakukan berbagai proses secara mandiri tanpa peran institusi keuangan sebagai sentral pengaturan.

Salah satu contoh mudahnya adalah pengguna dapat menyimpan cryptocurrency layaknya tabungan di bank, tapi justru menyimpannya di platform DeFi. Nantinya, setiap bulan pengguna akan mendapatkan bunga dari aset kripto yang disimpan. Namun, keseluruhan aset kripto masih dimiliki oleh pengguna karena platform DeFi bersifat individu dan bukan pihak ketiga layaknya bank.

Konsep ini sendiri baru pertama kali dikenalkan pada tahun 2015, seiring dengan kehadiran Ethereum blockchain dan juga sistem smart contract.

pengaruh decentralized finance terhadap keuangan
Numbers on Monitor (Pixabay / Pexels)

Cara kerja Decentralized Finance (DeFi) | Penggunaan Decentralized Finance

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, konsep Decentralized Finance (DeFi) diperkenalkan bersamaan dengan kemunculan blockchain Ethereum serta konsep smart contract di publik. Smart contract sendiri merupakan program perjanjian yang secara otomatis dilakukan saat aturan yang ditentukan pada protokol telah terpenuhi.

Smart contract sendiri umumnya digunakan untuk meminimalisir biaya kontrak antara pihak yang bertransaksi serta untuk menghindari pengecualian yang tidak disengaja atau tindakan jahat selama kontrak berlaku.

Dengan teknologi ini, blockchain Ethereum digunakan programmer untuk membuat pemrograman yang lebih kompleks dan rumit, serta kebebasan untuk membangun aplikasi yang disebut Decentralized Application (DApps).

Jika bisa disimpulkan, DeFi pada umumnya merupakan layanan penyedia DApps yang fokus untuk membuat layanan keuangan tradisional menjadi terdesentralisasi. Kini, sudah banyak aplikasi DeFi yang menyediakan berbagai layanan seperti deposito aset kripto, mendapatkan bunga dan juga mengajukan pinjaman.

Selain Ethereum, tersedia juga beragam pilihan blockchain smart contract lain yang memiliki keunggulan seperti proses transaksi yang cepat, biaya yang lebih murah serta ekosistem DeFi yang lebih mumpuni. Beberapa diantaranya seperti Binance Smart Chain, Solana, Polygon dan juga Fantom.

mata uang kripto dalam decentralized finance
Round Silver and Gold Coins (David McBee / Pexels)

Syarat token DeFi

Meskipun DeFi dan juga DApps tidak memerlukan bantuan layanan keuangan konvensional seperti bank, pengguna tetap bisa mendapatkan keuntungan dari margin bunga dan juga proses jual beli aset digital yang dimiliki. Fungsi tersebut tentunya hanya bisa dilakukan dengan aset digital yakni token DeFi.

Apa saja syarat yang dibutuhkan aset digital untuk bisa disebut sebagai token DeFi? Berikut penjelasannya:

  • Terprogram dengan baik

Token bisa berjalan di ekosistem DeFi dengan baik karena berada di dalam protokol software yang terdiri dari pemrograman smart contract. Penggunaan teknologi ini membuat developer membuat pemrograman yang lebih kompleks, sehingga pengguna bisa bereksperimen dengan kode sendiri saat membuat DApps.

  • Tidak memerlukan izin dari otoritas

Karena masuk dalam sistem keuangan terdesentralisasi dengan sifat inklusif, siapapun pengguna yang memiliki jaringan internet dan menggunakan Ethereum bisa menggunakan token di ekosistem DeFi tanpa persetujuan khusus.

  • Tidak membutuhkan kepercayaan

Konsep smart contract yang digunakan pada Decentralized Finance (DeFi) memungkinkan transaksi bisa terjadi tanpa pihak ketiga, dan juga melakukan transaksi dengan pihak yang tidak dikenal melalui protokol yang sudah disetujui. Protokol software ini juga dijalankan berdasarkan jaringan dan bukan kepercayaan, sehingga tidak memiliki otoritas khusus untuk mengatur pengoperasian token.

  • Memiliki transparansi yang baik

Karena dibuat menggunakan basis jaringan blockchain open-source, setiap transaksi yang terjadi di Decentralized Finance (DeFi) akan tercatat dengan otomatis dalam buku besar yang terpublikasi.

Manfaat dan kelebihan Decentralized Finance | Penggunaan Decentralized Finance

  • Memberikan kemudahan akses bagi pengguna untuk memanfaatkan layanan keuangan dengan baik
  • Biaya yang diambil dari setiap transaksi akan lebih kecil dibanding sistem keuangan tradisional seperti bank, karena tidak mengambil untung dari setiap transaksi
  • Mendorong terwujudnya inklusi keuangan dengan membuka akses bagi pengguna baru untuk menggunakan produk maupun jasa dari layanan keuangan yang tersedia
  • Inklusi keuangan yang dihasilkan oleh DeFI juga berpengaruh mengurangi kesenjangan sosial, mendorong pertumbuhan ekonomi hingga membantu masyarakat keluar dari kemiskinan
penggunaan koin crypto untuk transaksi defi
Coins scattered near smartphone with financial charts on screen (Alesia Kozik / Pexels)

Contoh penggunaan Decentralized Finance sehari-hari

Decentralized Exchange (DEXs)

Decentralized Exchange atau yang juga disebut DEX merupakan aplikasi yang berperan sebagai media utama transaksi penukaran satu token dengan token lain dengan menggunakan smart contract. Beberapa contoh DEX yang dibangun di dalam blockchain Ethereum adalah Uniswap dan Sushiswap.

Dengan DEX, pengguna juga bisa melakukan penukaran ETH dengan token ERC-20 dan juga sebaliknya. ERC-20 sendiri merupakan standar teknis yang digunakan untuk membuat maupun menggunakan token pada sistem Ethereum. Token ini juga menjadi standar fungsionalitas, sehingga semua token yang menggunakan kerangka ini juga kompatibel dengan ERC-20 lain seperti Metamask.

Tidak hanya ditemukan di Ethereum, terdapat juga DEX pada sistem blockchain lain seperti PancakeSwap yang bisa diakses di Binance Smart Chain dengan BNB (Binance Coin).

Peminjaman aset kripto

Salah satu DApps atau aplikasi DeFi yang sudah banyak digunakan adalah AAVE dan juga Compound. AAVE serta Compound merupakan aplikasi pinjam meminjam berbasis blockchain Ethereum.

Pengguna nantinya bisa melakukan deposito aset kripto yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan berbentuk bunga dan juga meminjam aset kripto lain yang tersedia.

Untuk bisa menggunakan AAVE serta Compound, dibutuhkan dompet Ethereum dengan sejumlah dana yang terkumpul dalam bentuk ETH maupun token ERC-20.

Pengaturan manajemen aset

Tahukah kamu kalau Decentralized Finance (DeFi) juga bisa digunakan sebagai alat untuk melakukan manajemen aset? Salah satu aplikasi yang banyak digunakan untuk melakukan fungsi tersebut adalah Yearn Finance.

Yearn Finance sendiri merupakan layanan aggregator yang menyediakan berbagai jasa untuk investor DeFi. Aplikasi aggregator ini menggunakan basis blockchain Ethereum yang dapat menghasilkan return atau bunga untung dari setiap aset kripto yang diinvestasikan oleh penggunanya.

penggunaan decentralized finance dalam kehidupan sehari hari
Man in Black Suit Jacket Sitting Beside Woman in Brown Long Sleeve Shirt (Edmond Dantès / Pexels)

Kekurangan Decentralized Finance (DeFi)

Meskipun kehadiran DeFi menjadi langkah baru untuk menghadirkan layanan keuangan terdesentralisasi, inovasi ini masih memiliki kekurangan yang harus diketahui penggunanya sebelum digunakan. Beberapa diantaranya antara lain:

  • Tidak memiliki hukum perlindungan bagi konsumen yang melakukan transaksi. Oleh sebab itu, melakukan transaksi dalam jumlah besar di DeFi akan lebih berbahaya karena tidak memiliki peraturan khusus dari pemerintah maupun lembaga keuangan.
  • Meskipun blockchain terkenal akan transparansi dan juga pemrograman yang lebih kompleks, bukan berarti hackers tidak bisa masuk dan melakukan kecurangan didalamnya. Semua data yang tersimpan dalam Decentralized Finance masih memiliki kemungkinan untuk hilang maupun dicuri oleh hacker.
  • Blockchain dan juga Decentralized Finance menggunakan dompet digital untuk bisa melakukan berbagai transaksi. Dompet digital ini tentunya baru bisa diakses oleh pengguna setelah memasukkan kata sandi yang dibuat secara kustom dengan kode unik yang cukup panjang. Jika pengguna lupa dengan kata sandi yang digunakan, maka semua aset yang terdaftar tentu tidak bisa diakses kembali.

Berikut pembahasan lengkap terkait penggunaan Decentralized Finance dan pengaruh serta manfaatnya ke dalam kehidupan sehari-hari. Suka dengan berita teknologi seperti satu ini? Baca informasi lengkap lainnya di blog MetaNesia.

MetaNesia merupakan perusahaan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse pertama di Indonesia. Berada di bawah naungan Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani beragam klien global maupun lokal untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis dengan teknologi imersif. Tertarik untuk gunakan teknologi terbaru pada bisnis? Hubungi tim admin kami untuk dapatkan konsultasi gratis secara langsung!

Mau coba masuk ke dalam dunia virtual metaverse dari Telkom Indonesia? Unduh aplikasi MetaNesia dan coba langsung di perangkat kamu!

Bagikan ini: