Awal bulan Mei lalu, Google merilis sebuah fitur eksperimental bagi salah satu produk mereka, Maps. Fitur yang diberi nama Photorealistic 3D Tiles ini bisa diakses melalui Map Tiles API. Adanya produk geodata baru ini menghadirkan model 3D yang lebih realistis bagi Google Map.
Hasilnya, model 3D yang didasari dari objek dunia nyata akan terlihat lebih realistis dan seamless. Ditambah lagi, ada fitur RGB optical imagery beresolusi tinggi dan memakai sumber map 3D yang sama seperti Google Earth.
Photorealistic 3D Tiles didesain khusus untuk visualisasi lingkup blok perkotaan hingga pemandangan kota secara menyeluruh. Pengembang dapat menciptakan visualisasi 3D, seperti penggunaan Google Earth VR misalnya, langsung dari aplikasi. Cakupan geografisnya pun luas, yakni lebih dari 2.500 kota di 49 negara.
Google Earth dan virtual reality
Virtual reality adalah salah satu cabang teknologi yang dapat memaksimalkan fitur ini. Google Earth VR, yang memanfaatkan pengalaman imersif virtual reality adalah salah satu hasil produknya.
Google Earth VR bersama dengan Google Maps memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk menjelajahi dunia dari mana saja dengan perspektif yang baru. Mulai dari melihat belahan bumi bagian utara hingga belahan bumi bagian selatan, mengunjungi tempat ikonik di seluruh dunia, hingga menelusuri jalan-jalan dengan fitur Street View milik Google Maps.
Bahkan, teknologi panorama interaktif Google Street View juga tidak jarang digunakan untuk mencari alamat di Maps. Teknologi Google Street View yang sudah ada ditambah dengan fitur Photorealistic 3D Tiles memberikan pengalaman Maps yang lebih imersif sekaligus informatif.
Google Earth VR membebaskan pengguna untuk bernavigasi via controller / Google Mode lain yang ditawarkan memaksimalkan kapabilitas controller. Controller yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk merasakan pengalaman VR. Beberapa yang terkenal seperti Oculus Quest dan Oculus Quest 2 milik Meta, HTC Vive Pro 2 dan HTC Vive Flow, serta Valve Index.
Wooorld dan implemetasi Google Earth VR
Seiring dengan popularitas virtual reality yang makin melejit, bermunculan pula beragam VR app baru., termasuk aplikasi yang mirip sekali dengan Google Earth VR. Salah satu aplikasi yang baru saja mengumumkan akan menggunakan Photorealistic 3D Tiles adalah Wooorld.
Namun, Wooorld masih inferior dibandingkan Google Earth. Selain menggunakan Bing maps dibanding Google Earth 3D maps, aplikasi ini juga kekurangan kota-kota dengan lanskap 3D. Oleh karena itu, pihak Wooorld menganggap fitur ini bisa menjadu kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas produknya.
Melalui akun Twitternya, Wooorld mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengimplementasikan interface baru. Ditambah lagi dengan 2.500 kota 3D baru ke platform Wooorld. Selain data 3D, ada faktor lain yang sangat penting untuk menciptakan pengalaman imersif seperti Google Earth VR: kualitas rendering (geometrik) dan bagaimana pengguna dapat menjelajahi dunia virtual tersebut.
Peluang bagi pengembang
Adanya Photorealistic 3D Tiles menjadi kesempatan baik bagi pengembang, terutama bagi yang ingin membuat pengalaman imersif dari peta 3D. Bukan menutup kemungkinan kedepannya akan ada aplikasi baru dengan fungsi yang mirip dengan Google Earth VR. Baik itu untuk Meta Quest, HTC Vive, atau headset VR lainnya.
Itulah pembahasan mengenai penggunaan Google Earth VR dan fitur barunya. Ingin mencoba menerapkan virtual reality untuk bisnis? Hubungi MetaNesia dan dapatkan konsultasi gratis dengan tim kami.
MetaNesia merupakan platform metaverse pertama di Indonesia yang juga merupakan bagian dari Telkom Indonesia. Anda juga bisa merasakan keseruan masuk ke dalam dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia. Yuk unduh hari ini, jangan sampai ketinggalan keseruannya!
Twitter
Linkedin