Kehadiran dan Penggunaan Teknologi Finansial Kompetitif oleh Institusi Keuangan

Kehadiran dan Penggunaan Teknologi Finansial Kompetitif oleh Institusi Keuangan

Ekonomi merupakan salah satu aspek dan hal penting dalam berjalannya sebuah negara, maupun di dunia, karena keterkaitannya dengan kemampuan finansial individu, pihak maupun tokoh tertentu, hingga negara. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, ekonomi pun juga beradaptasi menggunakan teknologi untuk mempermudah dan mempercepat berbagai proses.

Perpaduan teknologi dan serta keadaan ekonomi maupun finansial ini kemudian menghasilkan sebuah konsep baru bernama teknologi finansial yang kompetitif. Bagaimana teknologi ini bisa hadir dan ramai digunakan masyarakat? Yuk, baca informasi lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Financial Technology (FinTech)?

Dilansir dari Bank Indonesia, financial technology merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat. Aktivitas yang awalnya dalam harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas untuk melakukan transaksi, kini dapat dilakukan secara online melalui beragam pilihan platform yang sudah tersedia.

Konsep teknologi finansial ini hadir dan kemudian banyak digunakan karena perubahan pola hidup masyarakat yang semakin modern, sehingga ingin melakukan berbagai hal dalam waktu cepat, salah satunya yakni dengan melakukan transaksi maupun pembayaran secara online.

Kehadiran fintech dipercaya dapat mendukung volume transaksi jual beli serta merubah sistem pembayaran jadi lebih efisien dan ekonomis namun tetap efektif.

Perkembangan penggunaan teknologi finansial oleh masyarakat

Perkembangan teknologi finansial kompetitif dalam dunia juga tidak langsung canggih seperti sekarang. Mengikuti kehadiran teknologi yang mulai ramai bersamaan dengan kehadiran komputer, muncul produk pertama dari teknologi finansial yakni mesin ATM pada tahun 1977 oleh Citibank. Namun, masyarakat mulai menggunakan mesin ATM secara aktif sejak tahun 1980.

Era 1980-an kemudian didukung dengan kehadiran computer banking akibat penggunaan komputer yang dinormalisasi pada hampir seluruh pekerjaan perkantoran. Berbagai proses input data yang dilakukan secara manual kini berubah dan dimasukkan melalui program aplikasi komputer.

Setelah itu, konsep online banking juga mulai muncul sejak tahun 1980-an namun baru mulai ramai digunakan pada awal 2000 seiring dengan kehadiran internet. Internet yang muncul dan mempermudah masyarakat untuk bertukar informasi secara instan membuat keadaan teknologi finansial berkembang pesat, seiring dengan kemudahan transfer uang melalui aplikasi bank dan juga pengalaman online shopping.

kehadiran mesin atm
Person Inserting Card on an Automated Machine (Liliana Drew / Pexels)

Strategi penggunaan dan pemetaan FinTech

Dalam kehadirannya, penggunaan teknologi finansial kompetitif memberikan dampak baik bagi negara, individu dan juga penyedia layanan jasa maupun produk. Bagi individu, dampak positif yang bisa dirasakan antara lain:

  • Kemudahan dan layanan mudah serta cepat yang lebih baik dari institusi keuangan
  • Pilihan jenis fintech yang bisa diakses dengan lebih mudah dan banyak
  • Variasi harga yang lebih murah dibandingkan konvensional

Sementara itu untuk negara, FinTech memberikan pengaruh diantarany:

  • Mendorong transmisi kebijakan ekonomi
  • Turut mendukung Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SKNI​ yang membuat masyarakat dari lapisan manapun bisa mengakses konsep teknologi finansial ini, dan
  • Membantu meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat

Bagi penyedia layanan jasa maupun produk, dampak baik yang diberikan adalah:

  • Menyederhanakan rantai transaksi untuk meningkatkan volume transaksi yang bisa dilakukan
  • Menekan biaya operasional serta modal
  • Meminimalisir perputaran informasi terkait pembeli untuk kepentingan lain.
keadaan ekonomi dengan konsep teknologi finansial
Bitcoins and U.s Dollar Bills (David McBee / Pexels)

Meskipun demikian, kehadiran konsep dan penggunaan teknologi finansial kompetitif masih tetap harus diawasi oleh pemerintah. Pemerintah Indonesia sendiri memiliki Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengatur dan memperhatikan kehadiran institusi dan lembaga baru, agar tidak merugikan masyarakat.

Bank Indonesia juga telah melakukan beberapa hal riil demi menjaga ketertiban lalu lintas pembayaran terkait FinTech, seperti:

  • Memberikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.
  • Dalam hal tabungan, pinjaman serta penyertaan modal, investasi dan manajemen risiko, setiap pelaku usaha diwajibkan untuk patuh kepada peraturan makroprudensial, pendalaman mengenai pasar keuangan, sistem pembayaran sebagai pendukung operasi dan keamanan siber untuk menjaga data dan informasi konsumen.
  • Dalam hal pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring, Bank Indonesia memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.
penggunaan konsep teknologi finansial oleh masyarakat
Crop ethnic trader with smartphone and laptop on bench indoors (Liza Summer / Pexels)

Kehadiran teknologi finansial kompetitif di kehidupan sehari-hari

Di Indonesia sendiri, terdapat 6 jenis contoh langsung produk dari teknologi finansial kompetitif yang sudah dikenal masyarakat. Diantaranya yakni:

Peer-to-peer (P2P) lending service

Produk satu ini menyediakan dana pinjaman atau modal usaha bagi pemohon yang membutuhkan. FinTech jenis ini biasanya bisa memberikan dana pinjaman dengan nominal yang cukup besar dalam waktu cepat. Namun, pastikan kamu melakukan pinjaman pada institusi keuangan yang sudah terpercaya, ya.

Crowdfunding

Jenis ini biasanya digunakan untuk melakukan pengumpulan donasi/sumbangan, hingga menemukan investor dan pelaku bisnis terkait. Cara kerjanya juga mudah yakni dengan mempertemukan pihak yang memerlukan dana serta donatur, dengan jaminan transaksi aman dan mudah.

E-wallet

E-wallet atau dompet digital merupakan salah satu jenis FinTech yang paling banyak digunakan masyarakat, karena penggunaan saldo elektronik untuk berbagai aplikasi sehari-hari. Dompet digital juga bisa digunakan untuk mempermudah pengguna melakukan pencairan dana saat transaksi.

Bank digital

Bank digital juga menjadi salah satu produk konsep FinTech yang meramai akhir-akhir ini. Berbeda dengan bank konvensional, bank digital dapat melakukan keseluruhan transaksinya dengan digital tanpa tatap muka. Mulai dari pembukaan rekening, manajemen aset dan investasi hingga melakukan pembelian lain yang berhubungan, semuanya dilakukan secara online.


Berikut informasi lengkap terkait penggunaan dan kehadiran teknologi finansial kompetitif dalam kehidupan sehari-hari, oleh banyak lembaga keuangan yang ada. Suka baca berita teknologi menarik seperti satu ini? Yuk, cek pembahasan lengkap lainnya di blog MetaNesia!

MetaNesia merupakan penyedia layanan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse pertama di Indonesia. Berada di bawah naungan Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani banyak klien global maupun lokal dari berbagai industri seperti ritel, manufaktur, pendidikan, kesehatan, lembaga pemerintah, dan lain sebagainya.

Mau coba teknologi canggih dari Telkom Indonesia pada bisnis kamu? Hubungi tim administrasi MetaNesia untuk dapatkan konsultasi gratis secara langsung!

Kamu juga bisa merasakan pengalaman baru memasuki dunia virtual 3D yang imersif. Bertemu dengan pengguna lain dan coba berbagai fitur interaktif di dalamnya. Unduh aplikasi MetaNesia dan mainkan langsung di perangkat kamu!

Bagikan ini: