Teknologi augmented reality telah memberikan pengalaman dunia digital imersif, yang dapat dinikmati dalam lingkungan nyata melalui konten imersif 3D dan interaktif. AR memberikan kesempatan tak terbatas, di mana pengguna dapat berinovasi dan membuat konten menarik. Salah satunya dengan mengembangkan game seru seperti permainan AR Harry Potter: Wizards Unite.
Cukup disayangkan permainan AR Harry Potter: Wizards Unite ini kurang diminati, apa saja penyebabnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Harry Potter: Wizards Unite
Mobile game Harry Potter: Wizards Unite merupakan permainan yang terintegrasi dengan teknologi AR, di mana kamu dapat membantu kementrian sihir Hogwarts untuk mengumpulkan benda magis dunia Muggle (dunia manusia) dan mengembalikan keseimbangan dunia.
Permainan ini terinspirasi dari series film Harry Potter yang diciptakan oleh penulis J. K. Rowling. Pada permainan ini, terdapat karakter pada film Harry Potter yang akan muncul sebagai tokoh avatar yang bisa kamu mainkan.
Harry Potter: Wizards Unite pertama kali dirilis pada tahun 2019, yang dikembangkan oleh Niantic Labs. Niantic Labs merupakan perusahaan penyedia permainan dan aplikasi berbasis AR. Pada tahun 2016 lalu, Niantic Labs sukses besar dalam mengembangkan permainan Pokémon GO, sebelum membuat permainan Harry Potter: Wizards Unite.
Selain dikembangkan oleh Niantic Labs, permainan dunia sihir Harry Potter ini turut serta dikembangkan oleh anak perusahaan produksi film Warnes Bross yakni WB Games. Game ini telah diterbitkan pada platform Google Play Store dan Galaxy Store yang dapat diakses dengan perangkat Android.
Namun, akibat kurangnya peminat pada game AR ini, pada tahun 2022 lalu Niantic Labs resmi menutup permainan berbasis augmented reality tersebut. Kira-kira, apa yang mengakibatkan kurang diminatinya permainan AR ini? Simak informasinya di bawah ini!
Akibat kegagalan game Harry Potter: Wizards Unite
Tidak bisa mengalahkan kesuksesan Pokémon GO
Tak bisa dipungkiri, bahwa permainan AR Pokémon GO meraih kesuksesan luar biasa dan menjadi pioner dalam menghadirkan game augmented reality. Sayangnya, permainan dunia sihir Harry Potter ini belum bisa mengalahkan kepopuleran Pokemon GO, walaupun keduanya berasal dari franchise yang sukses besar.
Selain hal tersebut, game AR Harry Potter: Wizards Unite memiliki konsep yang hampir sama dengan permainan Pokemon GO, sehingga pemain tidak mendapatkan konsep yang baru dan unik dari Niantic Labs.
Menguras banyak biaya untuk bermain
Para pemain mengeluhkan permainan AR ini menguras banyak biaya, di mana mereka perlu membeli beberapa fitur dalam mendukung pertarungan sihir. Salah contohnya seperti membeli kekuatan sihir untuk bertarung dengan lawan bermain.
Membuat game yang hebat kedepannya
Direktur utama Niantic Labs yakni John Hanke menyatakan bahwa, mereka harus membuat game yang hebat. Ia juga mengungkapkan bahwa penonton mungkin tidak akan mentolerir permainan yang biasa saja. Ada begitu banyak pilihan game hebat yang dibuat di luar sana, dan game ini perlu bersaing untuk menghadirkan permainan lebih baik lagi kedepannya.
Permainan augmented reality Harry Potter: Wizards Unite, yang kurang diminati tersebut merupakan salah satu games interaktif yang bisa dicoba. Meskipun permainan ini telah ditutup, namun tidak menutup kemungkinan bagi para developer mengusung fitur maupun konsep yang lebih canggih menggunakan teknologi AR atau VR kedepannya.
Melalui game augmented reality yang telah dikembangkan oleh Niantic Labs tersebut, mereka tidak hanya memanfaatkan teknologi digital ini, namun juga memperkenalkan kecanggihan AR yang dapat diterapkan kedepannya dalam bidang apapun.
Kalau mau tahu informasi terkait penerapan teknologi digital lainnya, yuk kunjungi blog metaNesia! Di sini, kami akan membahas berbagai informasi dan artikel, terkait teknologi inovatif lainnya. Cek sekarang juga!
Twitter
Linkedin