The Godfather of AI, Geoffrey Hinton Keluar dari Google

The Godfather of AI, Geoffrey Hinton Keluar dari Google

perubahan tim ai google
(Pixabay/Kecerdasan Buatan)

Artificial intelligence (AI) adalah sebuah bentuk teknologi dalam bidang ilmu komputer yang memiliki kemampuan unik dalam memecahkan masalah. ChatGPT merupakan salah satu penerapan AI yang sedang marak digunakan. ChatGPT telah dirilis sejak akhir tahun 2022 oleh OpenAI dan menarik minat banyak orang.

chatgpt
(Pexels/Webpage ChatGPT)

Keberadaan ChatGPT dapat memudahkan manusia, seperti memfasilitasi pencarian informasi, menghasilkan ide, dan penemuan referensi untuk tugas akademis. Hal ini semakin menegaskan betapa bermanfaatnya ChatGPT sebagai salah satu penerapan AI ini dalam kehidupan sehari-hari.

The Godfather of AI

perubahan tim ai google, setelah geoffrey hinton keluar
(Wallpaper Flare/Google Building)

Salah satu pionir Google dalam bidang kecerdasan buatan telah meninggalkan perusahaan. The Godfather of AI, Geoffrey Hinton, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai VP Google dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times.

Hinton mengklaim dalam sebuah tweet pada hari Senin (1/5), bahwa dia meninggalkan Google bukan untuk menyerang perusahaan secara khusus. Ia menambahkan alasannya keluar yaitu agar dapat berbicara secara terbuka tentang bahaya AI.

robot ai
(Pixabay/Robot AI)

Dia menulis tweet, “Saya keluar agar saya dapat berbicara tentang bahaya AI tanpa memikirkan dampaknya terhadap Google”. Namun demikian, Hinton menegaskan bahwa “Google telah bertindak dengan sangat bertanggung jawab.”

Hinton mengakui ia khawatir dengan potensi AI yang dapat menghilangkan pekerjaan, serta menciptakan dunia yang membuat kita tidak bisa mengetahui hal yang benar. Dia juga menekankan betapa cepatnya teknologi berkembang, jauh melampaui apa yang dia dan orang lain perkirakan.

Menurut Hinton, AI mungkin saja lebih pintar dari manusia, tetapi mayoritas orang percaya bahwa hal tersebut tidak mungkin. Ia juga pada awalnya memprediksi hal tersebut mungkin saja terjadi dalam kurun waktu 30-50 tahun lagi atau bahkan lebih lama. Namun, setelah melihat kenyataan bahwa teknologi ini cepat berkembang, ia menarik perkataannya tersebut.

Perubahan Tim AI Google

efek perubahan tim AI Google
(Pixabay/Student Typing Keyboard)

Bulan lalu, Geoffrey Hinton telah memberitahukan pengunduran dirinya kepada Google. Selain itu, ia juga melakukan percakapan dengan Sundar Pichai, sang CEO, meskipun secara spesifik pembicaraan mereka tidak dipublikasikan.

Hinton bergabung setelah Google mengakuisisi perusahaan yang digarap oleh ia dan dua muridnya. Salah satu muridnya, Ilya Sutskever yang menjabat Chief Scientist OpenAI sejak 2018. OpenAI adalah perusahaan yang mengembangkan ChatGPT.

Perusahaan garapan Hinton kemudian dibeli oleh Google dengan nilai US$44 juta. Sejak saat itu, Hinton bekerja lebih dari sepuluh tahun untuk menyempurnakan teknologi AI Google sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti.

google bard
(Pexels/Google Bard)

Selain itu, Hinton dan murid-muridnya mengembangkan jaringan saraf yang dapat mengenali benda-benda umum. Sistem tersebut dapat mengidentifikasi objek seperti anjing, anak kucing, dan bunga setelah menganalisis ribuan foto. Projek ini yang pada akhirnya mengarah pada pengembangan model AI generatif seperti ChatGPT dan Google Bard.

Menurut Jeff Dean, kepala ilmuwan Google, Hinton telah menciptakan kemajuan penting dalam AI di Google. Dia memberikan penghargaan yang tulus kepada Hinton, yang telah bekerja di Google selama sepuluh tahun.

“Kami masih berdedikasi untuk menggunakan AI secara bertanggung jawab. Kami masih belajar tentang bahaya yang muncul dari inovasi yang ambisius,” ujarnya.

Tanggapan Demis Hassabis

tanggapan ceo deepmind mengenai perubahan tim ai google
(Flickr/Demis Hassabis, CEO Deepmind)

Demis Hassabis adalah CEO DeepMind Technologies, perusahaan AI yang dimiliki oleh Alphabet Inc, perusahaan induk Google. Ia menyatakan kekagumannya terhadap Hinton, temannya sedari masa kuliah. Meskipun begitu, ia tidak setuju dengan keputusan Hinton untuk keluar karena akan menyebabkan perubahan tim AI Google.

Hassabis mengatakan Hinton tidak perlu keluar dari Google untuk mengungkapkan kekhawatirannya tentang bahaya AI. Sebagai seorang CEO yang bertanggung jawab dalam semua pengembangan AI di Google, ia menambahkan bahwa Hinton masih mempunyai kebebasan untuk berbicara.

Bahaya AI menurut Hinton

perubahan tim ai google bermula dari keluarnya hinton
(Pixabay/Manusia VS Robot)

Hinton menegaskan bahwa AI merupakan ancaman yang lebih besar daripada perubahan iklim. “Saya tidak bermaksud meremehkan perubahan iklim. Risiko yang sangat besar juga ada di sana. Namun saya pikir bahaya AI lebih mendesak.” ujar Hinton.

“Sangat mudah untuk memberikan saran tentang apa yang harus dilakukan sehubungan dengan perubahan iklim. Misalnya, berhenti membakar karbon. Untuk menghadapi tantangan AI, sama sekali tidak jelas apa yang harus Anda lakukan.” tambahnya. Ini dia beberapa bahaya AI menurut Geoffrey Hinton:

Neural Network

neural network
(Flickr/Artificial Neural Network with Chip)

Neural network adalah metode dalam AI yang melatih komputer untuk menganalisis data dengan cara yang meniru otak manusia. Dalam tipe proses machine learning, metode ini disebut deep learning. Deep learning adalah pembelajaran mesin yang menggunakan neuron yang saling terhubung dalam struktur berlapis menyerupai otak manusia.

Otak manusia diketahui mampu memecahkan persamaan kalkulus, berpikir saat mengoperasikan kendaraan, menyimpan informasi, dan menghasilkan jawaban atas masalah yang rumit. Diperkirakan ada sekitar 100 miliar sel-sel saraf atau neuron pada otak manusia, dengan lebih dari 1000 trilliun koneksi.

openai
(Pexels/Prototype AI Chatbot)

Sedangkan teknologi yang mendasari fitur ChatGPT memiliki antara 500 miliar dan 1 triliun koneksi. Meski begitu, Hinton mengklaim bahwa model AI terbaru dari OpenAI, GPT-4, dapat mengetahui ratusan kali lebih banyak daripada manusia.

Perkembangan GPT-4

Para peneliti sudah lama mengetahui bahwa jaringan saraf tiruan masih membutuhkan waktu lebih banyak untuk memahami dan menerapkan informasi baru. Hal ini disebabkan oleh besarnya energi dan data yang dibutuhkan untuk melatih AI.

ai robot writing code
(TechRepublic)

Namun, hal itu tidak terjadi sekarang. Setelah dididik dengan baik oleh para peneliti, GPT-4 dapat mempelajari hal-hal baru dengan relatif cepat, menurut Geoffrey Hinton. Sistem AI tidak hanya mempelajari hal dengan lebih cepat, tetapi juga dapat mentransfer salinan pengetahuan mereka ke sistem AI lainnya hampir secara instan.


Itu dia pemaparan tentang seorang ahli artificial intelligence yang memutuskan meninggalkan perusahaannya dan menyebabkan perubahan tim AI Google. Keputusannya tersebut ia ambil agar dapat berbicara secara terbuka tentang bahaya teknologi berbasis kecerdasan buatan ini.

metaNesia adalah dunia metaverse yang menciptakan interaksi virtual dimana pengguna dapat berinteraksi, berkolaborasi, dan berkreasi dengan lingkungan digital yang mendukung. Apabila kamu tertarik untuk menjual produk digital atau menjalin kerja sama dengan metaNesia, kamu dapat bergabung dengan menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan pihak metaNesia secara gratis.

Kamu juga bisa merasakan pengalaman di metaverse dengan mengunduh aplikasi metaNesia melalui website kami. Ayo rasakan pengalaman yang belum pernah kamu coba sebelumnya melalui metaNesia!

Bagikan ini: