Industri fashion telah menjadi salah satu sektor yang paling berdampak oleh revolusi digital. Baru-baru ini ada sebuah inovasi di dunia mode bernama Project Primrose Adobe, simak penjelasannya pada artikel di bawah!
Transformasi digital di industri fashion
Tren pasar dan pergeseran ekspektasi konsumen selalu membuat industri fashion selalu dinamis dan terus berubah. Namun dalam beberapa tahun terakhir, industri fashion telah mengalami perubahan yang disebabkan oleh digitalisasi, yang mengubah cara perusahaan berfungsi dan berinteraksi dengan pelanggan mereka.
Manfaat digitalisasi bagi industri fashion
1. Produksi
Manfaat pertama berkaitan dengan bagaimana barang dibuat. Banyak perusahaan fashion yang sudah menggunakan teknologi digital seperti PLM (Product Lifecycle Management) dan RFID (Radio Frequency Identification).
Teknologi-teknologi ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang proses industri, mulai dari desain hingga distribusi. Perusahaan dapat melakukan ini untuk merampingkan operasi, mengurangi limbah, serta menghemat uang dan waktu.
Selain itu, perkembangan robotika dan kecerdasan buatan memfasilitasi produksi barang yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap klien. Produksi “kustomisasi massal” adalah cara bisnis fashion berkembang di masa depan. Pada akhirnya, transformasi digital memungkinkan bisnis untuk dengan cepat memodifikasi operasi dan penawaran mereka sebagai respons terhadap fluktuasi pasar.
2. Keterbukaan dan keberlanjutan
Perusahaan fashion menjadi lebih berkelanjutan dengan penggunaan teknologi baru. Berbagai perkembangan membantu sektor ini dalam mengurangi pengaruhnya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Pencetakan 3D dan pembuatan prototipe virtual, misalnya, memungkinkan produksi limbah berkurang. Selain itu, bisnis sekarang dapat memberikan akses ke semua informasi rantai pasokan kepada pelanggan mereka berkat digitalisasi, yang menunjukkan dedikasi tulus mereka terhadap keberlanjutan.
3. Pemalsuan
Area lain di mana perusahaan fashion dapat memperoleh manfaat besar dari transformasi digital adalah memerangi pemalsuan. Karena sulit ditiru, teknologi seperti blockchain dan tag NFC sebenarnya dapat membantu bisnis dalam melindungi barang-barang mereka.
Misalnya, teknologi blockchain memungkinkan untuk melacak barang sampai ke rantai pasokan, sehingga memungkinkan pemeriksaan keaslian barang secara konstan. Sebaliknya, pembeli dapat berinteraksi dengan barang dan mendapatkan informasi tentang barang tersebut hanya dengan mendekatkan ponsel mereka ke tag NFC. Metode lain untuk menggagalkan pemalsuan melibatkan penerapan teknologi untuk pengemasan, seperti hologram, atau di seluruh siklus produksi, termasuk penyisipan bahan tertentu.
Adobe project primrose
Gaun interaktif yang bisa berubah warna adalah salah satu inovasi terbaru dalam dunia mode. Ini adalah gebrakan besar yang memadukan teknologi dan fashion dalam satu paket yang menakjubkan.
Adobe telah memperkenalkan Project Primrose, sebuah interactive dress yang dideskripsikan sebagai “a digital dress that brings fabric to life.” Gaun tersebut diperkenalkan pada Adobe MAX 2023 di Los Angeles, Amerika Serikat 10 Oktober lalu. Interactive dress ini terbuat dari payet yang ditenun untuk berfungsi sebagai “modul pembaur cahaya reflektif” dengan menggunakan kristal cair, yang juga digunakan dalam sistem pencahayaan pintar.
Acara peragaan busana ini dipimpin oleh Christine Dierk yang mengejutkan penonton karena dapat mengendalikan dan mengubah pola interactive dress ini dengan sebuah tombol. Kemudian, dia memberi tahu bahwa desain tersebut dibiarkan menjadi animasi, bahkan interactive dress tersebut dapat mendeteksi gerakan pemakainya.
Ide di balik Adobe Project Primrose adalah untuk menciptakan pakaian interaktif yang terdiri dari tekstil non-emisif. Hal ini agar pakaian tersebut dapat dikenakan, disesuaikan, dan ditekuk sehingga para desainer dan pembuat konten dapat memproyeksikan ide mereka ke dalamnya seperti kanvas.
Material non-emisif dengan teknologi “reflective light-diffuser modules”
Dengan bantuan Project Primrose dari Adobe, para desainer mungkin akan segera dapat menggabungkan teknologi ini ke dalam furnitur, pakaian, dan permukaan lainnya. Hal ini bertujuan untuk bereksperimen dengan pilihan gaya yang hampir tidak terbatas, seperti mengunduh dan mengenakan kreasi terbaru dari desainer favorit.
Sebelum Christine Dierk meluncurkan interactive dress di Adobe MAX 2023, ia dan tim risetnya telah mempublikasikan hasil penelitian mereka pada tahun 2022. Dalam penelitian tersebut, ia, TJ Rhodes dan Gavin Miller telah menggunakan teknologi reflective light-diffuser modules untuk sistem tampilan fleksibel non-emisif.
Project Primrose Adobe sangat sensitif terhadap rangsangan dari luar yang dapat membuatnya bergerak. Ini bisa berfungsi sebagai kanvas kosong untuk karya seni yang segar atau bahkan reklame berdaya rendah dengan iklan berbasis teks.
Selain itu, ini adalah bahan non-emisif yang menyebarkan cahaya secara dinamis dan dapat dibentuk menjadi bentuk apa pun. Sebelum mengubahnya menjadi pakaian interaktif, para peneliti telah mempresentasikan ide untuk menggunakan teknologi ini untuk kain seperti tas tangan. Dengan dirilisnya gaun ini, Project Primrose dari Adobe mungkin akan segera memiliki aplikasi lebih lanjut yang dapat berdampak pada industri kreatif.
Itu dia pemaparan mengenai Project Primrose Adobe. Temukan jawaban atas pertanyaanmu mengenai virtual reality, augmented reality dan teknologi lainnya di blog MetaNesia!
MetaNesia adalah platform dunia metaverse yang menciptakan interaksi virtual di mana pengguna dapat berinteraksi, berkolaborasi, dan berkreasi dengan lingkungan digital yang mendukung. Apabila kamu tertarik untuk menjual produk digital atau menjalin kerja sama dengan MetaNesia, kamu dapat bergabung dengan menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan pihak MetaNesia secara gratis.
Kamu juga bisa merasakan pengalaman di dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia melalui website kami. Ayo rasakan pengalaman yang belum pernah kamu coba sebelumnya melalui MetaNesia!
Twitter
Linkedin