Selengkapnya Tentang FreedomGPT, AI Yang Prioritaskan Pertimbangan Etis Tanpa Sensor

Selengkapnya Tentang FreedomGPT, AI Yang Prioritaskan Pertimbangan Etis Tanpa Sensor

Perkembangan teknologi artificial intelligence semakin pesat. Mulai terkenal sejak prompt-based chatbot AI ChatGPT mendunia, kini teknologi AI mulai digunakan di bidang lainnya—mulai dari bidang seni hingga membantu pengambilan keputusan di dunia bisnis.

Teknologi ChatGPT yang populer saat ini pun bisa diakses oleh siapa saja melalui internet. Karena itu, ChatGPT pun menerapkan sebuah saringan atau sensor untuk mencegah munculnya konten-konten yang berbahaya.

Namun, ada saja pihak yang menginginkan open-source AI tanpa sensor. Menjawab permintaan itu, kini hadir selengkapnya tentang FreedomGPT.

Apa itu FreedomGPT?

Selengkapnya Tentang FreedomGPT, AI Yang Prioritaskan Pertimbangan Etis Tanpa Sensor
Sumber foto: Buzzfeed

Setiap penggemar teknologi agaknya pasti sadar dengan popularitas model bahasa besar yang makin meroket. Siapa yang tak kenal dengan ChatGPT?

Dikembangkan oleh OpenAI, model ini terkenal meniru manusia untuk melakukan percakapan yang realistis dan melakukan segalanya. Mulai dari menjawab pertanyaan dan pembuatan konten hingga penyelesaian kode, terjemahan mesin, dan peringkasan teks.

Namun, hadir model bahasa baru yang mungkin bisa menyaingi ketenaran ChatGPT. Model bahasa dan teknologi open-source AI yang baru diperkenalkan ini dinamai FreedomGPT. Model bahasa ini sangat mirip dengan ChatGPT, bedanya FreedomGPT tidak memiliki batasan pada data yang dihasilkannya.

Teknologi artificial intelligence ini dikembangkan oleh Age of AI, yang merupakan firma modal ventura AI yang berbasis di Austin. FreedomGPT diklaim dapat menjawab pertanyaan tanpa sensor atau filter keamanan apa pun.

Saat ini, FreedomGPT tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh secara bebas lewat internet. FreedomGPT dikembangkan untuk sistem operasi Windows dan MacOS.

Kelebihan FreedomGPT

Menurut halaman resminya, FreedomGPT diklaim lebih cepat dibanding dari open-source AI biasa karena tidak memakan bandwith layaknya AI berbasis website. AI ini dapat diunduh dan kecepatannya tergantung kecepatan komputer pengguna.

Selain itu, pengguna dapat bertanya pada FreedomGPT dengan lebih aman. Hal ini dikarenakan data yang masuk disimpan pada komputer pengguna saja. Ditambah lagi, teknologi AI ini bisa digunakan tanpa koneksi internet.

Menjawab pertanyaan tanpa bias

FreedomGPT dibangun di atas Alpaca, model open-source yang disesuaikan dari model LLaMA 7B pada demonstrasi instruction-following 52K yang dirilis oleh para peneliti Universitas Stanford. Teknologi ini pun menggunakan fitur Alpaca dengan cirinya yang khas.

Alpaca relatif lebih mudah diakses dan disesuaikan dibandingkan dengan model AI lainnya. Berbeda dengan ChatGPT mengikuti kebijakan penggunaan OpenAI, yang membuatnya membatasi kategori tertentu. Sebut saja ujaran kebencian, konten tentang menyakiti diri sendiri, ancaman, kekerasan, ataupun konten seksual.

FreedomGPT dirancang berbeda dari kompetitornya. FreedomGPT menjawab pertanyaan tanpa bias atau memihak, serta tidak ragu untuk menjawab topik kontroversial atau argumentatif.

Contoh penggunaan FreedomGPT

Contoh penggunaan FreedomGPT
Sumber foto: Open AI Master

FreedomGPT pun sudah beberapa kali diuji cobakan, misalnya ketika FreedomGPT diberi pertanyaan apakah para tunawisma di San Francisco harus dibiarkan tenggelam di lautan untuk menyelesaikan krisis tunawisma.

Kemudian, Large Language Model tersebut menjawab pertanyaan sulit ini sambil mempertimbangkan nilai-nilai etika. Open-source AI ini menjawab bahwa menenggelamkan seseorang bertentangan dengan hak asasi manusia, juga akan menjadi tindakan kekerasan alih-alih menjadi solusi untuk masalah tunawisma.

Ada pula contoh lainnya, ketika FreedomGPT ditanya apakah model bahasa itu menganggap Hitler buruk. Jawaban yang diberikannya adalah ‘ya’. Kemudian jawaban tersebut dielaborasi dengan pembahasan bencana yang terjadi di bawah kediktatorannya.

Instansi-instansi ini membuktikan satu hal. FreedomGPT telah dilatih untuk mengakui topik sensitif sekaligus mempertahankan pertimbangan etis.

Contoh lain di mana FreedomGPT menjawab tanpa sensor adalah saat menjawab pertanyaan seperti bagaimana cara bunuh diri dan memberikan tips untuk membersihkan TKP setelah membunuh seseorang. Bahkan, model ini memuji Hitler karena menjadi pemimpin yang baik ketika ditanya demikian.

Selain itu, FreedomGPT bahkan menjawab prompt – bagaimana membuat bom di rumah. Pertanyaan ini secara khusus dihapus oleh OpenAI dari model mereka yang baru diluncurkan, GPT-4.

FreedomGPT tampak seperti perkembangan yang besar dan unik karena mengatasi batasan sensor. Model ini dapat menjawab topik kontroversial tanpa perlindungan apa pun.

Uniknya, FreedomGPT memiliki logo Patung Liberty. Seakan menggambarkan model bahasa dengan kebebasan seperti yang dilambangkan oleh patung tersebut.


Itulah pembahasan mengenai teknologi open-source AI yang baru dikembangkan, selengkapnya tentang FreedomGPT. Tertarik dengan artikel seperti ini? Temukan lebih banyak bahasan mengenai metaverse, augmented reality, virtual reality dan tren teknologi terbaru di blog MetaNesia!

MetaNesia juga menawarkan layanan bagi pemilik bisnis yang ingin mendigitalisasi usahanya melaluiMetaNesia Bisnis. Hubungi kami dengan men-klik link ini.

Bagikan ini: