Perancangan Struktur Arsitektur Di Metaverse, Era Baru Dunia Arsitektur

Perancangan Struktur Arsitektur Di Metaverse, Era Baru Dunia Arsitektur

Metaverse mulai merambah ke berbagai sektor. Tidak bisa dipungkiri, mudahnya akses ke dunia virtual serta cara pakai metaverse yang sederhana memang menjadi daya tarik tersendiri. Karena alasan itulah, berbagai sektor industri pun mulai mencoba mengintegrasikan teknologi dunia metaverse ke dalam bisnis mereka.

Salah satu sektor yang mengaplikasikan teknologi ini adalah industri arsitektur. Arsitek mulai berani untuk mencoba rancangan baru, serta membiarkan imajinasi mereka berlari tanpa batas dalam rancangan dunia virtual. Seperti apa era baru dunia arsitektur yang ditandai dengan adanya metaverse?

Mengenal metaverse

struktur arsitektur di metaverse
Sumber foto: Robb Report

Secara sederhana, konsep metaverse adalah suatu dunia virtual yang bisa digunakan bersama. Dunia metaverse adalah dunia yang hiperealistis, imersif, sekaligus interaktif. Dukungan dari teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) membuat ruang virtual ini menjadi sangat realistis dan imersif.

Dalam satu dunia metaverse, bisa terdapat beberapa dunia virtual reality di mana setiap orang bisa berinteraksi dan merasakan pengalaman 3 dimensi baru. Pengalaman 3 dimensi ini sangat imersif dan kamu bisa melakukan berbagai macam hal secara online. Contohnya berbelanja, bertemu kerabat dan teman, pergi ke konser. bahkan work from home.

Semuanya bisa dilakukan secara real-time, seakan melakukannya langsung di dunia nyata. Metaverse adalah dunia yang menawarkan keajaiban baru berinteraksi secara online.

Perlu diingat, untuk mengakses metaverse kamu memerlukan perangkat yang mendukung. Beberapa di antaranya adalah ponsel pintar, komputer, dan headset virtual reality yang mumpuni.

Dimulai dari novel “Snow Crash”

Dipopulerkan pertama kali oleh Neil Stephenson dalam novel fiksi ilmiahnya berjudul “Snow Crash” pada tahun 1992, metaverse memiliki arti yang futuristik bagi Stephenson. Menurut Stephenson, metaverse adalah ruang digital berbasis virtual yang menggabungkan beberapa teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).

Mulai dikenal karena Facebook

Sebelumnya, nama metaverse memang sudah cukup familiar di kalangan akademisi. Namun, istilah metaverse sendiri baru dikenal luas oleh publik sejak Facebook, korporasi teknologi raksasa berskala global, mengubah namanya menjadi Meta.

Perubahan nama Facebook menjadi Meta menandai berubahnya fokus perusahaan di ranah digital. Berfokus pada metaverse, Facebook juga menjadi awal terkenalnya istilah terkait metaverse ke ranah publik. Sebut saja NFT, blockchain, dan kripto.

Mulai menjadi pembahasan akademisi dunia arsitektur

struktur arsitektur di metaverse

Metaverse, yang sudah muncul di film-film seperti Matrix Reload atau Ready Player One, kini mulai jadi topik pembahasan akademisi arsitektur. Merekka berdiskusi bagaimana caranya menghadirkan konsep seperti Ready Player One di dunia nyata.

Seperti halnya dengan webinar yang dilaksanakan pada Kamis, 28 Juli 2022 oleh SAPPK ITB. Penjelasan dunia metaverse disampaikan oleh Fauzan Alfi A, S.T., M.T., dosen prodi Arsitektur yang baru saja menyelesaikan studi doktornya di Shibaura Institute of Technology, Jepang.

Dilansir dari laman resmi ITB, anggota muda KK Teknologi Bangunan ITB ini membawakan materi dengan judul “Menemukenali Metaverse Bagi Lingkungan Binaan”. Presentasi yang dibawakan selama 20 menit ini dibawakan oleh Fauzan langsung dari Tokyo, Jepang.

Menurutnya, metaverse merupakan sebuah kondisi gabungan kehidupan sosial nyata dan tidak. Istilah metaverse ini dapat disimpulkan masih dinamis, dengan banyaknya ahli yang berusaha menerjemahkan definisi metaverse itu sendiri.

Pembagian “lapisan” dan struktur arsitektur di metaverse

Menurut dosen prodi arsitektur tersebut, dalam metaverse, terdapat empat lapisan yang menjadi tubuhnya. Seorang perencana dapat mengambil peran dalam pengembangan lapisan teratas dari metaverse, yaitu konten dan pengalaman.

Lapisan ini dapat dipecah dan dirinci menjadi konten (isi), aplikasi dan dunia virtual. Beberapa topik yang bisa dimanfaatkan untuk jadi peluang adalah digital sandbox, web 3.0, blockchain, non-fungible token atau NFT, meta architect dan connected digital twin of built environment.

Arsitektur bangunan dan lingkungan di metaverse, awal kreativitas tanpa batas?

struktur arsitektur di metaverse
Sumber foto: Arch Daily

Dilansir dari ArchDaily, saat berbicara tentang konsep perencanaan rumah, bangunan dan lingkungan di dunia nyata, keterbatasan menjadi salah satu faktor yang dianggap para arsitek menjadi penghalang saat berkreasi. Lain halnya dengan konsep arsitektur di dunia digital yang menurut banyak arsitek memberikan kemungkinan tak terbatas.

Leon Ross, Direktur di BIG mengatakan di metaverse, ” struktur, [kompatibilitas] material, dan biaya dapat diabaikan.” Sedangkan Rashed Singaby, Senior Project Designer di HOK berpendapat “di antara mendesain suatu bangunan di metaverse memanfaatkan kelebihan [metaverse], kemungkinannya hampir tidak terbatas.”

Di dunia arsitektur, metaverse seperti sebuah harapan baru di mana para arsitektur dapat menuangkan ide brilian mereka tanpa batas. Biasanya, para arsitek yang selama beberapa dekade ke belakang membuat perencanaan rumah atau bangunan seakan-akan mereka memiliki sumber daya tidak terbatas, sekarang terhalang dengan kondisi lingkungan dan krisis ekonomi.

Struktur arsitektur di Metaverse City dari Zaha Hadid Architects

struktur arsitektur di metaverse
Sumber foto: Arch Daily

Saat ini, para arsitek mulai berlomba mengaplikasikan metaverse dalam karya arsitektur mereka. Sebut saja nama arsitek Zaha Hadid.

“Libertarian, mikronasi virtual, di mana penduduk dapat membeli tanah kosong yang berpusat di sekitar pusat kota dan mengaksesnya sebagai avatar”, adalah visi arsitek Zaha Hadid untuk “The Liberland Metaverse”. Di proyek ini, komunitas masyarakat menghadirkan beragam distrik hiper-realistis yang mendorong tata kelola kota sendiri dan juga area di mana tidak adanya perencanaan kota.

Ke depannya, kecanggihan metaverse yang terus berkembang diharapkan dapat membuka peluang baru bagi dunia arsitektur. Selain itu, adanya metaverse dan realitas virtual juga dianggap membantu para arsitek bekerja dengan lebih efisien.


Itulah artike mengenai perencanaan bangunan, lingkungan dan arsitejtur di dunia metaverse. Tertarik dengan berita seperti ini? Masih banyak berita seputar teknologi augmented reality, virtual reality, dan metaverse di blog metaNesia!

metaNesia juga menawarkan layanan metaverse untuk pemilik bisnis yang ingin mengembangkan usahanya ke dunia digital. Cek selengkapnya di metaNesia bisnis!

Bagikan ini: