Airbus Perluas Kemitraan Astrocast Untuk Tingkatkan Teknologi IoT di Industri Penerbangan

Airbus Perluas Kemitraan Astrocast Untuk Tingkatkan Teknologi IoT di Industri Penerbangan

Astrocast telah memperluas kolaborasinya dengan perusahaan kedirgantaraan Airbus Defence and Space, dengan tujuan untuk lebih memperkuat posisinya sebagai penyedia jaringan Internet of Things (IoT) nanosatelit global (SatIoT). Layanan ini menawarkan IoT satelit yang andal dan efektif secara biaya.

Astrocast mencatat bahwa kemitraan berkelanjutan dengan Airbus telah memainkan peran penting dalam kemajuannya. Sejak tahun 2017, kolaborasi ini telah menjadi kunci dalam meningkatkan pengembangan protokol komunikasi dan tumpukan perangkat lunak modem Astrocast.

Perkuat kolaborasi strategis

Airbus Perluas Kemitraan Astrocast Untuk Tingkatkan Teknologi IoT di Industri Penerbangan
white passenger plane in mid air during daytime (Artturi Jalli/unsplash)

Hal ini merupakan aspek fundamental dari teknologi SatIoT yang lebih luas milik Astrocast. Memiliki tujuan yang sama untuk mencapai kolaboarasi produktif, kedua perusahaan ini memperpanjang kemitraan mereka.

Peluncuran komersial layanan konektivitas SatIoT Astrocast berlangsung pada tahun 2022 dan sudah digunakan oleh berbagai organisasi. Termasuk di antaranya inisiatif CiRocco dan XGain Uni Eropa serta entitas seperti Avirtech, Digitanimal, dan ArrowSpot.

Dalam kerja sama bisnis ini, Airbus akan terus memberikan dukungan yang luas kepada Astrocast dengan penekanan khusus pada peningkatan baik bandwidth maupun kualitas layanan. Fokus strategis ini akan memberdayakan Astrocast untuk memperluas kapasitas jaringan, memfasilitasi penyediaan layanan SatIoT yang sangat andal, dan efisien biaya kepada para kliennya.

Melalui usaha bersama ini dengan Airbus, Astrocast mengantisipasi penggunaan berkelanjutan atas pencapaian teknologis bersama. Termasuk juga penguatan dari kemitraan strategis mereka, serta penyampaian manfaat substansial kepada pelanggan dan sektor SatIoT secara umum.

Hal ini juga akan mengakibatkan peningkatan bandwidth dan kualitas layanan Satelit Internet of Things bagi seluruh penumpang. Peningkatan ini akan memungkinkan penumpang merasakan perbaikan berkelanjutan dalam kapasitas transmisi data, efisiensi, laten, dan keamanan.

Apa manfaatnya bagi penumpang? | Teknologi IoT di industri penerbangan

manfaatnya bagi penumpang
shallow focus photography of people inside of passenger plane (Suhyeon Choi/unsplash)

Sebagai hasilnya, para pelanggan akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka sesuai dengan kebutuhan khusus yang dibutuhkan masing-masing. Hal ini tentu saja akan meningkatkan kualitas perjalanan mereka selama penerbangan.

“Melalui perluasan kemitraan ini, Airbus memperkuat komitmennya terhadap peta jalan teknologi Astrocast dan posisinya dalam ranah SatIoT. Kerjasama ini juga membentuk dasar yang penting untuk potensi penyelarasan dengan standar komunikasi IoT 5G NTN yang akan datang yang saat ini sedang dibahas untuk konstelasi LEO,” ungkap François Gaullier, Wakil Presiden Senior Sistem Telekomunikasi dan Navigasi untuk Sistem Luar Angkasa di Airbus Defence and Space.

“Seiring berjalannya waktu, kemampuan yang ditingkatkan untuk mengumpulkan dan bertukar data penting dengan aset IoT dari berbagai aplikasi akan memberikan manfaat bagi pengguna di berbagai industri utama di seluruh dunia,” katanya lagi.

“Astrocast tidak hanya siap untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, tetapi peta jalannya (roadmap) dirancang untuk menghadapinya secara langsung [dalam industri]. Oleh karena itu, kami sangat antusias untuk bekerja sama dan meraih lebih banyak kesuksesan,” ungkapnya.

CEO Astrocast, Fabien Jordan, mengatakan: “Kami sangat senang memperdalam kemitraan kami dengan Airbus dan memanfaatkan keahlian uniknya dalam teknologi IoT satelit yang canggih.”

“Kerja sama ini memperkuat komitmen kami untuk terus menyediakan solusi konektivitas SatIoT yang paling andal dan efisien di pasaran kepada pelanggan kami,” ujarnya. “Dengan dukungan Airbus, kami akan lebih mengokohkan posisi Astrocast sebagai operator IoT satelit pilihan.”

Airbus akan terapkan teknologi berbasis IoT di kabin pesawatnya

Airbus akan terapkan teknologi berbasis IoT di kabin pesawatnya
Airbus A380 airplane (Daniel Eledut/unsplash)

Dilansir dari Jawa Pos, Airbus telah memulai uji coba penerbangan dari teknologi kabin yang terhubung dengan Internet of Things (IoT) di pesawat A350-900 Flight Lab. Dengan langkah ini, Airbus menjadi produsen aircraft pertama yang melakukan pengujian penerbangan terhadap inovasi kabin terhubung IoT.

Platform yang dikenal sebagai Pengalaman Terhubung Airspace atau Airspace Connected Experience diperkenalkan pada APEX Expo tahun lalu. Ini bertujuan untuk memperkenalkan pengalaman penumpang baru sambil memberikan peluang bagi airlines untuk meningkatkan pendapatan tambahan dan efisiensi operasional (cost).

Flight Lab adalah salah satu pesawat uji sertifikasi asli, A350-900 MSN002, yang dilengkapi dengan kabin Airspace, berfungsi sebagai platform ideal untuk mengevaluasi teknologi kabin terhubung IoT dalam penerbangan aircraft. Untuk tujuan ini, satu set elemen kerja awal telah dipasang dalam kerjasama dengan mitra kabin terkemuka dalam kelas Airbus.

Kerja sama ini mencakup prototipe iSeat terhubung (Recaro), Galley Terhubung (gategroup), sistem manajemen kabin nirkabel jarak jauh, juga layar OLED besar. Kegiatan ini merupakan langkah pertama Airbus dalam infrastruktur IoT mencakup platform perangkat lunak sumber terbuka. Semua inovasi ini saat ini sedang menjalani pengujian penerbangan bersama tim airlines dan aircraft sebelum diungkapkan kepada publik.

Ekosistem kabin yang terhubung akan memfasilitasi layanan bernilai tambah yang signifikan bagi penumpang, maskapai, dan kru secara real time. Customer akan menikmati pengalaman perjalanan yang lebih personal yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu berdasarkan data-data yang tersedia. Peran data yang dikumpulkan menjadi sangat penting.

Secara khusus, pengalaman customer airlines ini melibatkan pemesanan tiket pra-pemesanan, pemilihan makanan, reservasi ruang kabin pribadi, penyesuaian posisi kursi individu, dan penawaran hiburan khusus dalam penerbangan. Maskapai akan dapat menghasilkan pendapatan tambahan melalui ritel dan iklan yang dipersonalisasi juga layanan baru, semua dimungkinkan oleh pendekatan IoT berbasis data.

Selain itu, maskapai akan meningkatkan efisiensi operasional airlines melalui pemeliharaan prediktif, menghindari pemborosan, dan meningkatkan layanan kru secara real time. Peluang tambahan dapat dengan mudah diciptakan dan diimplementasikan melalui aplikasi.

Kru pesawat juga disebutkan akan mendapatkan lingkungan kerja yang lebih baik dengan peralatan yang lebih efisien. Peralatan yang bisa langsung digunakan secara real time ini diaktifkan secara digital oleh data real-time dari platform IoT di seluruh kabin. Perangkat pintar smartphone juga akan memungkinkan kru untuk memantau dan mengoperasikan semua komponen.

Bagaimana dengan Indonesia? | Teknologi IoT di industri penerbangan

Teknologi IoT di Industri Penerbangan Indonesia
white airliner on runway (Ivan Shimko/unsplash)

Di Indonesia, penggunaan IoT juga mulai diaplikasikan untuk meningkatkan kenyamanan travel penumpang airport. Contoh nyatanya ada di inisiatif PT Angkasa Pura II dalam konsep smart airport.

Dilansir dari Antara News, upaya untuk meningkatkan kepuasan travel penumpang lewat smart airport atau bandara pintar juga bertujuan untuk mengoptimalkan operasional bandara yang dikelolanya.

“Kita sebagai operator bandara, ingin menjadikan pengelolaan infrastruktur dan sistem operasinya dalam konteks smart connected airports. Jadi bandara-bandara yang terkoneksi dan pintar,” kata Kata Dirut AP II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam webinar Indonesia Smart Airport Forum 2021.

Awaluddin mengungkapkan bahwa teknologi digital memiliki peran penting dalam upaya mengubah bandara menjadi bandara pintar. Ia percaya bahwa adopsi teknologi baru dan kemampuan operasional yang handal akan menjadi faktor perubahan utama dalam industri bandara di masa depan.

Kelima faktor perubahan tersebut mencakup hal berikut: perbedaan antara bandara yang terlihat dalam posisi strategis yang lebih jelas untuk setiap bandara; bandara yang menjadi tujuan berbelanja dan peran penting logistik dan e-commerce. Kemudian, ada pula pengembangan konsep kota bandara yang terpadu serta transformasi digital bandara yang terkoneksi untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.


Itulah pembahasan mengenai teknologi IoT di industri penerbangan serta kerjasama Airbus dan Astrocraft. Ingin mencoba menerapkan teknologi baru ke dalam bisnis? Yuk, hubungi tim MetaNesia untuk dapatkan konsultasi gratis sekarang juga!

MetaNesia merupakan platform metaverse pertama di Indonesia yang juga merupakan bagian dari Telkom Indonesia. Anda juga bisa merasakan keseruan masuk ke dalam dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia. Yuk unduh hari ini, jangan sampai ketinggalan keseruannya!

Bagikan ini: