Teknologi Li-Fi, Komunikasi Nirkabel Yang Lebih Canggih Dibanding Wi-Fi

Teknologi Li-Fi, Komunikasi Nirkabel Yang Lebih Canggih Dibanding Wi-Fi

Kita semua pasti sudah tidak asing dengan teknologi Wi-Fi. Berkatnya, menjelajahi dunia maya menjadi lebih simpel karena sifatnya yang wireless atau nggak memerlukan kabel. Beda dengan cara terhubung ke jaringan internet dahulu, yang masih menggunakan kabel telepon.

Perkembangan teknologi menghasilkan teknologi wireless yang canggih. Selain Wi-Fi, ada pula koneksi melalui pemancar Bluetooth dan tethering yang menggunakan data seluler. Kali ini, ditemukan lagi koneksi wireless yang baru yang dinamai Li-Fi.

Apa itu teknologi Li-Fi?

Teknologi Li-Fi, Komunikasi Nirkabel Yang Lebih Canggih Dibanding Wi-Fi
people sitting down near table with assorted laptop computers (Marvin Meyer/unsplash)

Light Fidelity (Li-Fi) adalah teknologi jaringan nirkabel yang berfungsi sebagai media pengantar atau transfer data. Meski kegunaannya sama seperti Wi-Fi, namun teknologi Li-Fi jauh lebih canggih dengan keunggulan yang tidak ada di teknologi Wi-Fi.

Li-Fi merupakan hasil percobaan yang dilakukan oleh University College dan Oxford University dan sudah didemonstrasikan sejak tahun 2012. Tepatnya, pada sepasang ponsel pintar Casio di acara Consumer Electronics Show di Las Vegas.

Kecepatan data teknologi Li-Fi diklaim lebih cepat dibanding pemancar koneksi internet Wi-Fi. LiFi dirancang sebagai media transfer data berbasis cahaya secara nirkabel. Hal ini berbeda dengan WiFi yang melakukan transfer data menggunakan gelombang elektromagnetik pada frekuensi radio.

Teknologi LiFi mentransfer data memanfaatkan cahaya dari lampu LED. Pemancar koneksi internet ini dilengkapi dengan chip yang memodulasi cahaya untuk transmisi data optik.

Konsep untuk LiFi sendiri sudah ada dari tahun 2011, tepatnya saat Profesor Harald Haas merujuknya untuk pertama kali pada konferensi TED. Pada konferensi itu, ia menyebutkan sumber cahaya dapat digunakan untuk mengirim data sebagai alternatif dari teknologi nirkabel tradisional.

LiFi memerlukan sumber cahaya

LiFi memerlukan sumber cahaya
silver iMac near iPhone on brown wooden table (Domenico Loia/unsplash)

Perbedaan antara Wi-Fi dan light fidelity beragam, yang paling jelas adalah Wi-Fi menggunakan gelombang radio, sedangkan Li-Fi memanfaatkan cahaya. Misalnya saja bohlam lampu LED.

Bohlam lampu harus mengintegrasikan sebuah pengontrol yang memungkinkannya memodulasi intensitas cahaya pada kecepatan tinggi. Kecepatan cahaya lampu ini tak mampu dilihat mata manusia, jadi, kecepatan datanya sangat cepat, bahkan tanpa kamu sadari.

Variasi intensitas cahaya inilah yang mentransmisikan data. Fotoreseptor yang disematkan pada perangkat (misalnya ponsel pintar) akan mendeteksi dan mendekode pola ini untuk memungkinkan koneksi dan transfer dengan kecepatan data yang tinggi.

Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mengintegrasikan standar 802.11bb untuk komunikasi nirkabel berbasis cahaya. Hal ini menjadi sebuah langkah maju untuk penerapannya di tipe perangkat yang terhubung dengan perangkat lainnya. LiFi menjadi sebuah ekstensi untuk Wi-Fi.

Bagaimana cara kerja teknologi Li-Fi?

Bagaimana cara kerja teknologi Li-Fi?
Internet LED signage beside building near buildings (Leon Seibert/unsplash)

Dilansir dari laman resmi Unida, untuk membuat teknologi Li-Fi bekerja, dibutuhkan dua sumber cahaya yang berada pada masing-masing ujung perangkat. Sumber cahaya yang bisa digunakan adalah lampu LED atau detektor foto (light sensor).

Saat cahaya dari LED menyala, cahaya sensor pada ujung perangkat lainnya akan mendeteksinya kemudian mengartikannya sebagai biner 1. Jumlah cahaya yang terdapat di LED akan mengirimkan pesan yang ditangkap oleh detektor cahaya di perangkat lainnya. 

Lampu LED yang dilengkapi dengan teknologi Li-Fi akan memancarkan sinyal dengan memodulasi intensitas cahaya yang mencapai kecepatan puluhan ribu variasi per detik. Transmisi pulsa cahaya terjadi di antara titik akses (pemancar), yang biasanya diletakkan di langit-langit guna memaksimalkan jangkauan berkas cahaya, dan dongle (penerima) yang terhubung ke perangkat seperti ponsel pintar, komputer, atau tablet. 

Dalam jumlah cahaya LED tertentu, sebuah pesan akan dapat dikirimkan dan kemudian ditangkap oleh detektor cahaya pada perangkat lainnya.

Teknologi LiFi menjadi pengantar data yang lebih baik dibanding Wi-Fi karena transmisinya berjalan sangat cepat. Tingginya kecepatan transmisi LiFi disebabkan adanya LED yang merupakan semikonduktor dengan sifat berbeda dari jenis lampu lainnya.

LED dapat berganti status menjadi nyala dan mati hanya dalam waktu beberapa nanodetik atau miliar detik. Apabila dikonversikan dalam kecepatan data, nanodetik sama atau setara dengan 1 Gbits/s, yang berarti 10 kali lipat lebih cepat dari internet berbasis Wi-Fi yang hanya mampu mentransfer data 100 Mbits/s.

Kelebihan LiFi

Teknologi light fidelity diklaim jauh lebih aman dari peretasan dibandingkan Wi-Fi. Proses transfer data pada LiFi tetap terbatas pada area yang ditentukan, sehingga bisa menjaga data-data sensitif dan terhindar dari kejahatan siber.

Selain itu, internet berbasis teknologi light fidelity juga tergolong cepat. LiFi mampu melakukan transfer data dengan sangat cepat dengan kecepatan konektivitas mencapai 1 Gbps. LiFi juga diklaim lebih stabil karena dapat memberikan konektivitas yang konsisten.

Keunggulan lain dari teknologi Li-Fi adalah mampu mengurangi polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio. Karena LiFi tidak menggunakan gelombang radio seperti halnya Wi-Fi.

Kelemahan LiFi

Kelemahan LiFi
man operating laptop on top of table (Bench Accounting/unsplash)

Komponen-komponen yang bertanggung jawab atas transmisi dan penerimaan sinyal Li-Fi memiliki dimensi yang kecil, memungkinkan integrasi yang mulus ke dalam berbagai jenis perangkat. Ada aspek unik dalam konektivitas Li-Fi: untuk dua perangkat dapat terhubung melalui Li-Fi, diperlukan garis pandang langsung tanpa halangan.

Karakteristik ini memiliki kelebihan dan keterbatasan. Di satu sisi, hal ini memastikan koneksi yang aman karena perangkat harus berada dalam jarak dekat.

Di sisi lain, artinya setiap hambatan fisik dapat mengganggu koneksi—baik itu berupa halangan, dinding, atau bahkan langit-langit. Pada dasarnya, kita berurusan dengan teknologi jarak pendek dengan jangkauan efektif sekitar 4 hingga 5 meter, yang bahkan lebih pendek dari Bluetooth.

Selain itu, patut dicatat bahwa Li-Fi tidak cocok digunakan di luar ruangan, terutama karena interferensi yang diakibatkan oleh cahaya dari matahari. Visi besar untuk Li-Fi sesungguhnya berputar di sekitar implementasinya sebagai standar komunikasi dalam lingkungan dalam ruangan yang terkontrol, seperti kantor dan lingkungan sejenisnya.


Itulah pembahasan mengenai teknologi LiFi dan kemajuan industri internet. Ingin mencoba menerapkan teknologi dunia virtual ke dalam bisnis? Yuk, hubungi tim MetaNesia untuk dapatkan konsultasi gratis sekarang juga!

MetaNesia merupakan platform metaverse pertama di Indonesia yang juga merupakan bagian dari Telkom Indonesia. Anda juga bisa merasakan keseruan masuk ke dalam dunia virtual dengan mengunduh aplikasi MetaNesia. Yuk unduh hari ini, jangan sampai ketinggalan keseruannya!

Bagikan ini: