Tren metaverse yang muncul pada akhir 2021 silam bukanlah tanpa pemicu. Dikenalkan oleh Meta (dulunya Facebook), metaverse tumbuh menjadi salah satu tren yang paling banyak diminati masyarakat. Meski demikian, metaverse sendiri awalnya dikembangkan oleh 2 teknologi inovatif lain yang tidak kalah keren yakni virtual reality serta augmented reality.
Virtual reality (VR) serta augmented reality (AR) sendiri bukanlah teknologi baru. Sudah dikenalkan sejak tahun 1960-an, kedua teknologi ini kemudian mulai masif digunakan pada tahun 2010 menyusul perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Sama seperti teknologi lain, kehadiran VR dan AR tentunya membantu berbagai industri dan aktivitas sehari-hari masyarakat. Diantaranya seperti hiburan, metode pendidikan dan edukasi baru hingga pelatihan atau training kerja untuk meningkatkan efektivitas.
VR dan AR kini dipercaya untuk membantu mengontrol dan meningkatkan berbagai aspek yang berpengaruh pada proses urbanisasi masyarakat di dalam suatu negara.
Pentingnya urbanisasi untuk negara
Menurut Prof. Miriam Budihardjo, negara merupakan sebuah organisasi yang ada di dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaan sah terhadap semua golongan kekuasaan yang berada di dalamnya serta dapat menetapkan berbagai tujuan dari kehidupan tersebut. Berdasarkan definisi tersebut, setiap negara pasti memiliki batasan daerah yang ditinggali oleh masyarakat negara tersebut.
Namun, perkembangan zaman hingga perubahan pola pikir pada masyarakat membuat banyak warga mulai berpindah domisili ke lokasi yang lebih ramai serta padat karena berbagai alasan. Dilansir dari Rumah.com, urbanisasi adalah sebuah aktivitas perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Di Indonesia sendiri, aktivitas urbanisasi paling besar dilakukan sekali setahun yakni saat momen lebaran, di mana sanak saudara yang berasal dari desa atau kampung akan mendatangi kota besar untuk mencoba peruntungan mendapatkan pundi-pundi uang. Meski demikian, urbanisasi tidak sepenuhnya memiliki dampak baik karena dapat memenuhi kota yang sudah padat dan membuat daerah semakin tidak teratur.
Penyebab urbanisasi
Urbanisasi dilakukan bukan karena tanpa sebab. Selain perubahan pola pikir penduduk desa dan kesempatan bekerja yang lebih besar, terdapat beberapa faktor lain yang membuat urbanisasi banyak dilakukan. Diantaranya seperti:
- Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
Pertumbuhan ekonomi masyarakat tentunya membuat gaya hidup dan kebutuhan akan meningkat. Bagi masyarakat yang berada di kelas menengah, tentunya mereka akan lebih memilih untuk tinggal di kota karena ketersediaan sarana dan prasarana yang jauh lebih lengkap dibanding di desa. Dengan begitu, kesejahteraan warga tentunya dapat lebih terpenuhi karena mudah mendapatkan berbagai kebutuhan yang diinginkan.
- Kehidupan di kota yang lebih modern
Arus global membuat pergaulan dan juga gaya hidup masyarakat semakin modern. Kehadiran pusat perbelanjaan, restoran dan cafe terbaru hingga tempat hits membuat banyak warga desa yang ingin pindah ke kota agar bisa merasakan kehidupan modern yang berbeda.
- Ketersediaan institusi dan pendidikan yang lebih baik
Salah satu alasan terbesar warga desa untuk pindah ke kota adalah pilihan institusi pendidikan yang jauh lebih baik, sehingga anak-anak dapat mengemban edukasi yang lebih bagus yang akan berpengaruh pada masa depan.
Sekolah serta universitas yang berada di kota tentunya memiliki sarana dan prasarana, tenaga pendidik serta kurikulum pendidikan yang lebih baik dan lengkap dibandingkan di desa. Bahkan, kini banyak anak kecil yang telah fasih berbicara menggunakan bahasa lain selain Indonesia seperti Inggris untuk komunikasi sehari-hari. Hal ini tentunya menunjukkan perbedaan signifikan pada kurikulum yang dimiliki sekolah kota dan desa.
Dampak urbanisasi
Seperti yang diketahui, urbanisasi tidak sepenuhnya memiliki dampak baik pada kota yang didatangi. Terutama bagi pemerintah yang merupakan penanggung jawab khusus bagi ledakan kedatangan penduduk baru ke kota.
Berikut dampak yang dirasakan akibat urbanisasi:
- Kedatangan banyak orang ke kota membuat terpenuhinya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
- Roda perekonomian di kota tentunya akan bergerak lebih baik disertai dengan kedatangan banyak orang
- Masyarakat yang tidak dapat mendapatkan pekerjaan akan menambahkan angka pengangguran di kota
- Berkurangnya warga dengan umur produktif di desa untuk bekerja
- Munculnya pemukiman warga baru yang tidak teratur dan juga kumuh, yang dapat meningkatkan penyebaran penyakit
Teknologi VR dan AR bantu urbanisasi dan perpindahan penduduk lebih baik
Setelah mengetahui definisi, penyebab serta dampak yang diakibatkan oleh urbanisasi, teknologi VR serta augmented reality kemudian hadir untuk membantu pemerintah menghadapi lonjakan penduduk secara masif.
Penggunaan riil VR serta AR pada berbagai faktor urbanisasi penduduk
- Desain pemukiman | Teknologi VR AR untuk urbanisasi
Penggunaan virtual reality dalam pembuatan desain pemukiman di industri arsitektur bukanlah sebuah hal baru. VR hadir sebagai metode baru dimana arsitek dapat mencoba berbagai macam jenis bentuk dan spesifikasi khusus untuk gedung.
Penggunaan VR dalam membuat desain pemukiman tentunya bisa mengurangi biaya dan waktu sehingga proses dilakukan dengan lebih efektif. Selain itu, proses desain juga bisa dilakukan secara kolaboratif karena terhubung dengan internet, sehingga berbagai pihak berkepentingan dapat memberikan masukan untuk membuat desain yang paling cocok bagi masyarakat.
- Aplikasi augmented reality dalam pemutusan urban design | Teknologi VR AR untuk urbanisasi
Augmented reality juga berperan dan bisa digunakan dalam aplikasi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan untuk urban design yang berpengaruh bagi seluruh masyarakat, baik yang baru maupun lama. Urban design sendiri merupakan konsep tata kota dalam skala besar yang dibuat khusus untuk menjamin estetika dan fungsionalitas dari berbagai aspek yang terdapat di dalamnya.
Untuk membuat konsep urban design yang berbeda, disinilah teknologi augmented reality hadir agar bisa memberikan informasi deskriptif bagi masyarakat. Dengan begitu, pemilihan estetika tata kota yang dilakukan mendapatkan opini dari berbagai golongan masyarakat, untuk mencapai keputusan yang tepat.
- Pelatihan dan pemberdayaan masyarakat menggunakan virtual training | Teknologi VR AR untuk urbanisasi
Guna menjamin pekerjaan warga yang baru datang ke kota, pemerintah juga bisa menggunakan virtual training yang dilakukan secara digital, untuk memperkenalkan dan melatih masyarakat dengan berbagai keterampilan baru.
Pelatihan bisa dilakukan secara digital dan online, menggunakan VR headset maupun perangkat yang digunakan sehari-hari seperti laptop dan smartphone. Warga juga bisa memilih kelas training digital sesuai keinginan dan minat pekerjaan yang ingin diseriusi.
Berikut informasi terbaru terkait penggunaan dan pemberdayaan teknologi VR/AR untuk urbanisasi. Meski memiliki dampak baik dan juga buruk, urbanisasi merupakan sebuah keputusan yang harus diambil matang-matang sebelum warga desa beranjak pergi dan tinggal di kota.
Suka dengan informasi teknologi seperti satu ini? Baca berita teknologi terbaru lainnya yang tidak kalah seru di blog MetaNesia!
MetaNesia merupakan platform metaverse pertama di Indonesia yang berada di bawah naungan Telkom Indonesia. Menyediakan berbagai layanan mulai dari metaverse, virtual reality hingga augmented reality, MetaNesia telah melayani berbagai perusahaan dan institusi global maupun lokal.
Tertarik menggunakan teknologi canggih ini pada bisnis Anda? Hubungi tim kami untuk dapatkan konsultasi gratis secara langsung!
Mau merasakan pengalaman langsung di dunia virtual metaverse terbaru? Unduh MetaNesia sekarang di perangkat dan coba interaksi virtual baru di dalam dunia metaverse!
Twitter
Linkedin