Manfaat Augmented Reality dan Virtual Reality Bagi Penyandang Disabilitas

Manfaat Augmented Reality dan Virtual Reality Bagi Penyandang Disabilitas

Augmented reality dan virtual reality membantu meningkatkan kehidupan para penyandang disabilitas. Teknologi imersif dengan cepat mengubah cara kita mengalami dunia di sekitar kita. Saat kita memikirkan teknologi ini, kita sering memikirkan game. Namun, teknologi imersif telah berkembang pada kegunaan lain.

Saat ini sudah banyak aplikasi augmented reality dan virtual reality untuk penyandang disabilitas. Berikut adalah beberapa cara teknologi ini meningkatkan kehidupan bagi penyandang disabilitas.

Kesempatan untuk merasakan pengalaman dunia dengan cara yang berbeda

Virtual reality membantu kita bepergian ke tempat-tempat yang eksotis, bahkan ke dunia asing yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Bagi penyandang disabilitas, ini memberikan cara untuk mengalami aktivitas yang mungkin tidak dapat mereka nikmati dalam kehidupan nyata. Penyandang disabilitas sebenarnya dapat mendaki gunung, bermain ski, dan bahkan menari.

Pada tahun 2018, sebuah pameran bertajuk Touching Masterpieces dipentaskan di Galeri Nasional di Praha. Mereka menggunakan VR haptic untuk membantu individu tunanetra melihat karya seni mendetail yang terkenal dengan meraba sekelilingnya.

Peningkatan sensorik

virtual reality disabilitas
Wanita di atas kursi roda tersenyum saat memakai VR (Motion Array)

Tidak semua orang yang memiliki gangguan pendengaran atau penglihatan mengalami gangguan pendengaran atau penglihatan total. Sebagian besar hanya memiliki beberapa kekurangan, dan mereka dapat memperoleh manfaat dari aplikasi AR atau VR yang dirancang untuk meningkatkan indra mereka.

Contohnya adalah alat bantu dengar yang disempurnakan dengan AR. Alat yang dapat mendeteksi suara mana yang ingin difokuskan oleh pendengar dan memperkuat suara itu. Contoh lain adalah kacamata AR yang dapat memperbaiki buta warna.

Sedangkan untuk VR, ada Vision Buddy, sebuah sistem untuk menonton televisi yang membantu orang dengan low vision melihat dengan kualitas yang lebih baik.

Pengembangan keterampilan sosial

Penyandang ASD (autism spectrum disorder) seringkali mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial. Mereka merasa canggung secara berlebihan. Kunci untuk mengatasi ini adalah melalui latihan.

Project VOISS (Virtual Reality Opportunities to Integrate Social Skills) menggunakan VR untuk mensimulasikan interaksi sosial dan membantu orang dengan praktik ASD di lingkungan yang aman.

Pengalaman virtual reality ini mencakup lingkungan dan situasi sehari-hari. Pengguna bebas bereksperimen dan membuat kesalahan tanpa risiko yang terkait dengan dunia nyata.

Peningkatan komunikasi

Komunikasi adalah salah satu tantangan terbesar bagi penyandang tunawicara dan pendengaran. Banyak teknologi yang dapat dikenakan telah dikembangkan untuk membantu mereka berkomunikasi dengan lebih baik. Sekarang, VR dan AR bertujuan untuk membawanya ke tingkat yang baru.

Meskipun masih belum banyak tersedia untuk umum, ada beberapa proyek yang bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi bagi orang-orang dengan gangguan pendengaran, seperti aplikasi, yang disebut ARSL (Augmented Reality Sign Language) yang dikembangkan oleh mahasiswa pascasarjana NYU Tandon School of Engineering yang menerjemahkan bahasa isyarat menjadi teks yang dapat dibaca.

Siswa lain menggunakan Wikitude EDU SDK untuk mengembangkan aplikasi yang membantu anak-anak tunarungu dan gangguan pendengaran berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan kartu AR.

Perencanaan yang lebih baik

Bepergian untuk penyandang disabilitas yang membatasi mobilitas mereka memanglah rumit. Saat mereka bepergian, mereka perlu memastikan bahwa tempat yang mereka kunjungi ramah disabilitas. Orang non-penyandang disabilitas mungkin tidak memperhatikan jalur atau toilet yang dapat diakses kursi roda, tetapi ini sangat penting bagi penyandang disabilitas.

Tur VR atau AR dari suatu tujuan memungkinkan mereka merasakan suatu tempat dan memeriksa masalah aksesibilitas. Ini akan membantu mereka merencanakan akomodasi, tempat untuk dikunjungi, dan rute yang akan diambil.

Menggunakan teknologi dengan cara ini tidak hanya untuk bepergian. Ini juga membantu dalam merencanakan untuk perjalanan lainnya. AR dan VR dapat mengurangi kecemasan penyandang disabilitas untuk bepergian keluar, karena mereka tahu di mana menemukan opsi tempat yang dapat diakses.

Pemulihan dari cedera parah

virtual reality disabilitas
Penyandang disabilitas mencoba virtual reality (Digital Leaders)

Orang dengan paraplegia (kelumpuhan pada anggota gerak, dimulai dari panggul ke bawah) memahami kenyataan tidak pernah bisa berjalan lagi. Hal tersebut mengarahkan tim ilmuwan dari Duke University untuk mengerjakan sebuah proyek, yang disebut Walk Again Project, yang bertujuan untuk membantu orang yang lumpuh.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa VR dapat merangsang sel-sel otak untuk membantu otot bergerak. Tampilan yang digabungkan dengan VR, dapat membantu individu yang lumpuh mendapatkan kembali kendali otot. Apa yang dilakukan VR adalah memungkinkan pasien untuk memvisualisasikan saat kaki mereka menyentuh tanah atau dijulurkan.

Peluang untuk menumbuhkan empati

Cara lain AR dan VR dapat membantu penyandang disabilitas adalah dengan meningkatkan empati kepada mereka. Dengan aplikasi VR seperti A Walk Through Dementia, orang dapat merasakan bagaimana rasanya hidup dengan disabilitas. Ini akan membantu mereka menumbuhkan empati yang lebih baik kepada orang-orang di sekitar mereka yang cacat.

Virtual reality dan augmented reality adalah teknologi baru yang inovatif. Kita baru saja menyentuh permukaan dari kemampuan teknologi tersebut, dan potensi lainnya yang dapat bermanfaat bagi kehidupan penyandang disabilitas.

Saat kita berjuang untuk kesetaraan dan inklusivitas dalam masyarakat, teknologi AR dan VR memainkan peran besar dalam menghilangkan bias. Mereka memberikan peluang yang lebih baik dan menciptakan saluran baru bagi penyandang disabilitas.


Kunjungi metaNesia untuk selalu mendapatkan informasi terbaru seputar metamesta dan teknologi imersif lainnya.

Bagikan ini: