Melihat Bagaimana Virtual Reality Mengubah Marketing Industri F&B

Melihat Bagaimana Virtual Reality Mengubah Marketing Industri F&B

Virtual reality industri F&B
VR merubah pengalaman pelanggan dan pekerja restoran (Foodable Network)

Virtual reality merevolusi industri F&B dalam memasarkan produknya. Dengan teknologi VR, perusahaan dapat membawa konsumen ke lingkungan yang imersif dan interaktif yang memungkinkan mereka terlibat dengan produk mereka dengan cara yang benar-benar baru.

Mulai dari menyicipi secara virtual hingga tur virtual pertanian dan pabrik, VR memberikan tingkat baru keterlibatan brand dan loyalitas pelanggan. Virtual reality memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pengalaman marketing yang imersif dan interaktif bagi konsumen.

Dapat digunakan untuk memamerkan produk atau layanan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diingat daripada metode marketing tradisional. VR membantu perusahaan membuat kampanye marketing yang lebih menarik dan interaktif yang dapat meningkatkan kesadaran brand dan mendorong penjualan.

Virtual reality dan marketing industri makanan dan minuman

Salah satu contoh bagaimana VR digunakan dalam industri makanan dan minuman adalah melalui pencicipan dengan virtual reality. Hal ini memungkinkan konsumen untuk merasakan rasa, bau, dan tekstur suatu produk tanpa benar-benar mengkonsumsinya.

Hal ini tentunya bisa sangat berguna bagi perusahaan yang sedang meluncurkan produk baru atau ingin menciptakan pengalaman mendalam bagi pelanggan. VR juga membantu perusahaan makanan dan minuman membuat kampanye marketing yang lebih menarik dan interaktif yang dapat meningkatkan kesadaran brand dan mendorong penjualan.

Cara lain VR digunakan dalam industri makanan dan minuman adalah melalui kelas memasak dengan virtual reality. VR memungkinkan konsumen mempelajari cara memasak hidangan tertentu dan mengalami prosesnya dengan cara yang lebih imersif dan interaktif daripada kelas memasak tradisional.

VR juga dapat digunakan untuk membuat tur virtual fasilitas produksi makanan dan minuman, memungkinkan konsumen untuk melihat bagaimana produk dibuat dan mempelajari proses pembuatan perusahaan tanpa harus masuk ke dalam area produksi.

Contoh penerapan VR di industri makanan dan minuman

Mencicipi secara virtual

Virtual reality industri F&B
Virtual reality memberikan lingkungan imersif untuk mencoba sample makanan (FoodNavigator)

Salah satu cara paling menarik yang digunakan VR dalam pemasaran makanan dan minuman adalah melalui pencicipan virtual. Pengalaman virtual ini memungkinkan konsumen untuk merasakan dan mencium suatu produk tanpa harus mengkonsumsinya secara fisik. Misalnya, perusahaan cokelat dapat menggunakan VR untuk menciptakan pengalaman mencicipi cokelat virtual di mana konsumen dapat mencicipi berbagai rasa dan tekstur cokelat sambil mempelajari proses pembuatan cokelat. Hal ini tidak hanya memungkinkan konsumen untuk merasakan produk dengan cara baru, tetapi juga membantu mendidik mereka tentang merek dan nilai-nilainya.

Melatih staf dan karyawan baru

Kepuasan pelanggan adalah salah satu KPI terpenting yang perlu diperhatikan oleh pemilik atau manajer restoran. Inilah sebabnya Honeygrow, menggunakan headset VR untuk memberikan pelatihan langsung guna membantu peserta baru memahami suatu pekerjaan.

Teknologi ini terbukti sangat sukses, karena staf baru dapat merasakan pengalaman kerja yang nyata. Mereka dapat menelusuri lokasi restoran, melihat cara karyawan melakukan pekerjaan, dan mempelajari lebih lanjut tentang nilai dan kebijakan restoran.

Selain berhasil memberikan pelatihan, set VR menawarkan pengalaman bermain game yang menyenangkan. Permainan ini akan mengajari karyawan cara melakukan pekerjaan mereka dan juga membuat mereka merasa lebih terhubung dengan perusahaan.

Tur virtual

Virtual reality industri F&B
VR dapat digunakan untuk tur virtual akan tahapan produksi pada sebuah restoran (Wikimedia Commons)

Cara lain VR digunakan dalam marketing makanan dan minuman adalah melalui tur virtual. Perusahaan menggunakan VR untuk mengajak konsumen melakukan tur virtual ke pertanian, pabrik, dan lokasi lain tempat produk mereka diproduksi.

Misalnya, perusahaan susu dapat menggunakan VR untuk mengajak konsumen dalam tur virtual peternakan sapi perah, di mana mereka dapat melihat sapi, mempelajari proses pemerahan, dan bahkan bertemu dengan petani yang memproduksi susu.

Jenis pengalaman VR ini tidak hanya memungkinkan konsumen mempelajari produk dari suatu brand, tetapi juga membantu membangun kepercayaan dan transparansi antara konsumen dan brand.

Meningkatkan kehadiran di media sosial

Lebih dari 3 miliar orang aktif menggunakan akun media sosial. Ini berarti bahwa media sosial telah menjadi salah satu alat paling penting yang harus dipikirkan saat merancang kampanye marketing baru.

Sebagian besar pengguna sekarang menggunakan ponsel mereka untuk mencari produk atau membuat pesanan, jadi cukup logis untuk menggunakan teknologi augmented reality dan virtual reality untuk meningkatkan kehadiran online suatu brand.

Ben and Jerry’s adalah perusahaan yang memproduksi es krim premium, yogurt beku, dan sorbet. Perusahaan meluncurkan filter AR yang menyenangkan di Facebook yang memungkinkan pengguna menangkap marshmallow menggunakan mulut mereka.

Tujuan game ini adalah untuk memperkenalkan rasa es krim baru dan melibatkan pengguna dalam game seru yang akan membantu mereka merasa lebih terhubung dengan brand tersebut. Konten yang dapat dibagikan juga memungkinkan pengguna untuk berbagi permainan dengan lebih banyak orang, sehingga meningkatkan manfaat kampanye yang dilakukan.

Pengalaman virtual

Cara yang menarik bahwa VR digunakan dalam marketing makanan dan minuman adalah melalui pengalaman VR berbasis makanan. Beberapa perusahaan menggunakan teknologi VR untuk membuat dapur virtual tempat konsumen dapat mempelajari cara memasak hidangan baru atau restoran virtual tempat mereka dapat merasakan pengalaman bersantap dalam suasana baru.

Jenis pengalaman VR ini memungkinkan konsumen merasakan makanan dan minuman dengan cara baru dan juga memungkinkan mereka mempelajari lebih lanjut tentang brand tersebut.

Kesadaran brand

Teknologi VR juga digunakan untuk menciptakan pengalaman interaktif seperti game yang dirancang untuk mendidik dan menghibur konsumen. Misalnya, perusahaan minuman dapat membuat game VR yang mengajarkan konsumen tentang berbagai jenis minuman dan cara pembuatannya.

Jenis pengalaman ini tidak hanya memungkinkan konsumen untuk belajar tentang produk suatu brand tetapi juga memberikan cara yang menarik dan menghibur bagi mereka dalam merasakan pengalaman tersebut.

Menghilangkan rasa penyesalan dari pembeli

Menemukan cara untuk mengimplementasikan virtual reality dalam industri makanan dan minuman adalah langkah luar biasa yang dapat membantu perusahaan atau brand baru mana pun menggandakan penjualannya.

Menerapkan teknologi virtual reality maupun augmented reality, seperti memberi kesempatan kepada calon pembeli jika mereka dapat mencoba produk yang ingin mereka beli. Dengan begitu, pembeli tidak akan menyesal setelah membeli karena keputusan yang mereka ambil berdasarkan pengalaman yang telah mereka rasakan.


Virtual reality dapat mengubah setiap aspek dalam berbisnis di industri makanan dan minuman. Upaya ini diharapkan akan berlipat ganda di masa mendatang karena semakin banyak produsen yang ingin berpartisipasi dalam teknologi ini.

Kunjungi metaNesia untuk selalu mendapatkan informasi terbaru seputar metamesta dan teknologi imersif lainnya.

Bagikan ini: