Pengaplikasian Virtual Reality untuk Nonprofit

Pengaplikasian Virtual Reality untuk Nonprofit

Free Man Wearing White Virtual Reality Goggles Stock Photo
Pemanfaatan VR untuk nonprofit (Pexels/Andrea Piacquadio)

Virtual reality dapat berguna untuk berbagai organisasi nonprofit. Mereka selalu mencari cara untuk mengumpulkan dana dan menyebarkan kesadaran tentang tujuan mereka. Kamu mungkin tidak akan mengira teknologi ada hubungannya dengan ini karena kebanyakan yang berinvestasi pada teknologi ini merupakan perusahaan komersial.

Namun, waktu telah berubah, dan teknologi menjadi lebih mudah diakses. Oleh karena itu, beberapa organisasi nonprofit mulai menggunakan teknologi virtual reality untuk membantu upaya penggalangan dana mereka.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana organisasi nonprofit menerapkan VR untuk inisiatif amal.

Menyebarkan kesadaran

Ragam pemanfaatan VR (Freepik)

Saat organisasi nonprofit berbicara dengan calon donatur, mewujudkan tujuan mereka dapat menjadi tantangan. Tujuannya adalah untuk membangkitkan reaksi emosional sehingga orang merasa terdorong untuk menyumbang.

Gambar bisa menjadi alat yang berguna, tetapi tidak ada yang menandingi keefektifan pandandangan secara langsung tentang apa yang sedang dialami seseorang.

Misalnya, bisa berupa video virtual reality yang memberikan perspektif kehidupan sehari-hari seseorang jika mereka menderita demensia. Headset VR memungkinkan organisasi nonprofit menunjukkan kepada pendonor bagaimana mereka akan membantu seseorang.

Meningkatnya kesadaran akan pesan organisasi nonprofit bukanlah kunci untuk meningkatkan donasi. Hubungan yang dibangun dari kesadaran yang lebih kuat berarti pendonor akan lebih mungkin mendukung organisasi secara finansial.

Organisasi harus membentuk hubungan saling percaya dengan pendonor untuk memastikan bahwa dana mereka memang memberikan dampak positif. VR memungkinkan pendonor terhubung dengan orang yang mereka bantu.

Menghadirkan pengalaman mendalam bagi para pendonor memungkinkan mereka melihat orang-orang yang mereka bantu. Alih-alih menggunakan laporan yang sulit dimengerti sehingga tidak berarti, organisasi nonprofit dapat mengingatkan para pendukung betapa berartinya sumbangan mereka bagi perjuangan para korban.

Mengedukasi karyawan

Pengaplikasian Virtual Reality untuk Nonprofit
VR untuk pelatihan (Pexels)

Organisasi nonprofit dapat menerapkan teknologi VR untuk mengajari karyawan keterampilan manual yang diperlukan dalam keadaan darurat. Teknologi ini sangat bagus untuk memperkenalkan proses dan membuat orang berpartisipasi dalam memecahkan masalah.

Panduan terperinci memungkinkan karyawan mempelajari cara melakukan prosedur dengan benar. Salah satu aplikasi VR yang sukses dalam pendidikan nonprofit adalah aplikasi Lifesaver, yang mengajarkan orang cara membantu orang lain jika mengalami serangan jantung. Aplikasi ini menunjukkan bagaimana melakukan CPR dan bertindak selama keadaan darurat.

Aplikasi ini membantu merasakan kekuatan dan frekuensi gerakan untuk menentukan apakah seseorang melakukan CPR dengan benar. Jika tidak, mereka harus memulai ulang sampai mereka melakukannya dengan benar.

Mendapatkan perhatian melalui bercerita

Sebagian besar bisnis menggunakan konten video untuk menarik perhatian audiens mereka. Salah satu cara mereka mencapai ini adalah dengan bercerita.

Bercerita adalah kunci untuk menonjol dan membantu orang mengingat sebuah organisasi. Namun, bagian dari memastikannya menarik perhatian audiens adalah melalui kualitas konten video. Organisasi nonprofit dapat membenamkan pengguna dalam virtual reality dan menarik perhatian pada masalah dan solusi yang mereka anjurkan.

Menerapkan gamifikasi

Virtual Reality untuk Nonprofit
VR sebagai gamifikasi (Pexels)

Terkadang, bercerita saja tidak cukup untuk mendapatkan donasi. Oleh karena itu, harus berpikir out of the box untuk terus meningkatkan kesadaran. Gamifikasi dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Gamifikasi adalah alat yang sangat baik untuk meningkatkan minat dan keterlibatan audiens. Game dapat memberi penghargaan kepada pemain dan mengedukasi mereka tentang tujuan nonprofit.

Organisasi nonprofit dapat memasukkan game ke dalam VR untuk menjadikan pengalaman lebih menarik. Hal ini dapat menghasilkan pengalaman yang menyenangkan bagi para donatur dan mendorong lebih banyak kontribusi.

Mengorganisir sebuah event

Cara lain organisasi nonprofit memanfaatkan VR adalah dengan menyelenggarakan event online seperti rapat, konferensi, dan perayaan puncak. Ini menjamin kehadiran yang lebih besar daripada pertemuan yang hanya secara langsung. Peserta dapat mendiskusikan masalah sosial, bermain game interaktif dan menonton film.

UNICEF telah mengadakan acara seperti ini dan menyiapkan konten untuk audiens internasional. Memiliki sulih suara yang menerjemahkan konten ke dalam bahasa yang berbeda.

Memberikan akses kepada yang tidak dapat diakses

VR lebih dari sekadar menghubungkan orang dari lokasi yang jauh. VR juga membawa pengguna ke tempat-tempat yang tidak mungkin untuk dikunjungi. Misalnya, The Body VR dapat membawa kamu ke dalam tubuh manusia dan memungkinkanmu untuk menjelajah, termasuk memeriksa aliran darah dan menjelaskan bagaimana penelitian memperluas pengobatan leukemia.

Teknologi seperti ini juga dapat memamerkan tur melalui pipa dan aliran air limbah sehingga orang dapat melihat bagaimana plastik berakhir di lautan.

VR dapat memungkinkan organisasi untuk membantu orang memvisualisasikan konsep kompleks dari tujuan filantropis.

Menawarkan tur

Pemanfaatan VR untuk virtual tur (ARpost)

Industri otomotif dan arsitektur sudah mulai menggunakan VR untuk memamerkan bagian dalam mobil atau gedung baru.

Organisasi nonprofit dapat menggunakan pendekatan yang sama. Headset VR memungkinkan pengguna untuk melihat seperti apa proyek dalam kehidupan nyata, membuat orang bersemangat tentang kemungkinan apa yang dapat diciptakan oleh organisasi nonprofit.

Tidak ada yang seperti melihat konsep menjadi nyata, dan ini dapat mendorong dukungan tambahan untuk berbagai proyek.

Virtual reality tidak hanya untuk game dan hiburan. VR juga dapat menarik perhatian pada penyebab global dan menginspirasi orang untuk bergabung dengan inisiatif mereka. Organisasi nonprofit perlu merangkul semua yang ditawarkan teknologi jika mereka benar-benar ingin memberikan pengaruh.

VR membuktikan bahwa konten imersif sangat berfungsi, dan organisasi nonprofit dapat menggunakannya untuk tujuan mereka. Teknologi ini dapat membantu mereka meningkatkan donasi dan melakukan lebih banyak kebaikan di dunia.


Kunjungi metaNesia untuk selalu mendapatkan informasi terbaru seputar metamesta dan teknologi imersif lainnya.

Bagikan ini: