Teknologi Virtual Reality untuk Pasien Stroke

Teknologi Virtual Reality untuk Pasien Stroke

Teknologi Virtual Reality untuk Pasien Stroke
Penggunaan VR untuk pasien stroke (Pxfuel)

Penggunaan teknologi virtual reality (VR) untuk rehabilitasi pasien yang pernah mengalami stroke telah menunjukkan harapan dalam beberapa kasus, menurut temuan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases.

Virtual reality (VR) adalah alat teknologi baru yang biasa digunakan untuk bermain game, pelatihan, atau sekadar mencoba membenamkan diri dalam lingkungan baru dalam bentuk virtual. Dari Google Cardboard hingga Oculus Rift, teknologi ini semakin mudah diakses oleh setiap orang. Sekarang siapa pun dapat memakai headset dan dibawa ke dunia di mana mereka memiliki kendali penuh atas avatarnya (replikasi pengguna di dunia virtual).

Teknologi VR tidak hanya berguna untuk bermain game. Telah terbukti membantu dalam berbagai kasus, mulai dari kegiatan pelatihan militer hingga pengobatan untuk gangguan kecemasan dan fobia hingga berfungsi sebagai bentuk seni. Penggunaan lain di mana VR menunjukkan banyak potensinya adalah sebagai alat untuk pemulihan stroke.

Penelitian pemanfaatan vr untuk terapi pasca stroke

Teknologi Virtual Reality untuk Pasien Stroke
Penelitian menunjukkan bahwa terapi pasien stroke efektif (The Horizon Tracker)

Para peneliti melakukan tinjauan sistematis untuk menilai keefektifan berbagai jenis terapi VR. Terdapat dua jenis terapi, yaitu immersive virtual reality (IVR) dan nonimmersive virtual reality (NIVR) untuk meningkatkan status positif pasien yang mengalami stroke.

VR imersif

Dalam VR imersif, lingkungan virtual ditampilkan oleh peralatan yang dikenakan oleh pengguna (seperti headset). Sistem yang benar-benar imersif ini memberi pengguna rasa kehadiran yang kuat melalui penggunaan layar yang dipasang di kepala, sarung tangan khusus, dan proyeksi layar cekung yang besar untuk menciptakan kesan imersif. Singkatnya, IVR menggantikan lingkungan dunia nyata pengguna dengan lingkungan imajiner yang disimulasikan

VR non-imersif

Di NIVR, pengguna berinteraksi terutama dengan objek virtual yang ditampilkan dalam lingkungan dua dimensi melalui layar komputer. Pengguna dapat mengontrol apa yang terjadi di layar dengan menggunakan perangkat seperti joystick, mouse, atau sensor.

Virtual reality untuk pemulihan pada pasien stroke

Teknologi Virtual Reality untuk Pasien Stroke
Terapi dengan VR dapat di lakukan di mana pun dan kapan pun (Stroke Rehab Times)

Perawatan khusus bagi pasien pasca stroke dapat menjadi kendala bagi pasien kala akan berkunjung ke rumah sakit, ditambah tidak adanya pendamping profesional yang dapat menyebabkan terlewatinya proses terapi mandiri di rumah. Dengan hadirnya VR, dapat membantu pemulihan pasien stroke tanpa terbatas waktu dan tempat dengan pendekatan yang berbeda untuk mempercepat proses terapi mandiri tersebut.

Seperti Aruvana, VR pertama di Indonesia yang digunakan untuk terapi pada pasien stroke. Pasien akan menjalankan serangkaian skenario latihan dengan berorientasi tugas yang dibalut dengan pendekatan game. Selanjutnya hasil latihan akan dipantau oleh terapis melalui jarak jauh secara teratur. Menggunakan teknologi VR, terapi pasien bisa berjalan lebih intens dan efektif dibanding terapi konvensional.

Virtual reality yang digunakan dapat dilengkapi dengan sistem gamifikasi sehingga pasien stroke dapat melakukan latihan terapi secara mandiri tanpa bantuan profesional dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan. VR sangat membantu pelatihan ‘home therapy’ bagi penderita stroke karena kemudahan yang ditawarkan.

VR dapat membantu otak “memprogram ulang” dirinya sendiri dan membentuk koneksi saraf baru. Koneksi baru ini merangsang pemulihan keterampilan motorik pada pasien pasca stroke. Jadi VR mungkin berguna untuk menambah rehabilitasi otak pada pasien yang menderita stroke dan cedera neurologis lainnya.

Dalam beberapa penelitian, terapis telah memanipulasi gambar di layar untuk membuat anggota tubuh pasien tampak bergerak lebih cepat dan lebih akurat daripada di kehidupan nyata. Melakukan hal ini meningkatkan kepercayaan diri pasien dan membuat mereka lebih mungkin menggunakan anggota tubuh yang sakit secara spontan. Penggunaan spontan anggota tubuh yang terkena dapat membantu anggota tubuh pulih lebih sempurna.

Penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan

VR menyediakan pengaturan perawatan interaktif virtual dan dapat diterapkan untuk praktik keterampilan dengan umpan balik secara real-time. Teknologi ini menyediakan beragam aplikasi yang dapat disesuaikan dengan pasien. Penggunaan VR dalam rehabilitasi pasien stroke masih dipelajari karena merupakan konsep yang baru diperkenalkan. Maka dari itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan sebelum benar-benar bermanfaat bagi penderita penyakit stroke


Itulah pembahasan mengenai pemanfaatan teknologi virtual reality untuk pasien stroke. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, penggunaan VR di bidang apa pun akan menjadi lebih canggih dan terjangkau. Kunjungi blog MetaNesia untuk mengetahui informasi lain seputar blockchain dan teknologi imersif metaverse lainnya.

MetaNesia adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menyediakan platform untuk memasuki dunia metaverse. Dengan MetaNesia kamu bisa bersosialisasi, berinteraksi, bermain, dan berkreasi di dunia metaverse tanpa adanya batasan.

Tertarik untuk menggunakan layanan blockchain, virtual reality, dan metaverse? Segera hubungi customer service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi secara gratis. Rasakan juga pengalaman dunia virtual yang menakjubkan dengan bergabung bersama MetaNesia.

Bagikan ini: