Apa Itu Virtual Space? Simak Pembahasan dan Contohnya

Apa Itu Virtual Space? Simak Pembahasan dan Contohnya

Membicarakan teknologi memang tidak ada habisnya. Tiap hari, ada saja inovasi baru yang diciptakan dan istilah baru yang harus kita kenali.

Metaverse, mixed reality dan virtual reality menjadi salah satu di antaranya. Ruang virtual yang bisa diakses publik kapan saja ini dikenal sebagai virtual space.

Pengertian ruang publik

virtual space
Sumber foto: Louis Hansel via Unsplash

Ruang publik adalah area ataupun tempat di mana suatu masyarakat atau komunitas dapat berkumpul untuk meraih tujuan yang sama dan berbagi cerita mengenai permasalahan baik pribadi maupun kelompok.

Area tempat berkumpul ini, berdasarkan platform-nya, dapat dibagi 2 yaitu dunia nyata (real space) dan dunia maya (virtual space). Contoh real space bisa berupa sekolah, gedung perkantoran, atau pusat olahraga. Sedangkan, virtual space bisa berupa grup media sosial seperti Facebook atau Google, aplikasi pesan singkat, dan utas online.

Virtual reality dan virtual space, sama atau berbeda?

Virtual reality dan virtual space, sama atau berbeda?
Sumber foto: Jeshoot via Unsplash

Istilah virtual space, virtual reality, atau virtual environment memiliki arti yang sama dan bisa digunakan secara bergantian. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan lingkungan virtual yang dibuat oleh komputer, di mana pengguna bisa berinteraksi di dalam platform tersebut.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, kini lingkungan virtual sudah bisa berbaur sempurna dengan persepsi penggunanya. Sampai-sampai terkadang sulit membedakan dunia nyata dan dunia maya karena ruang simulasi yang terasa nyata.

Kelebihan virtual space

Kelebihan virtual space
sumber foto: ArchDaily

Adanya virtual space memberi pengalaman baru saat menjalani kegiatan sehari-hari. Pengalaman yang baru itu juga dapat memberi dampak positif, di antaranya sebagai berikut.

Virtual space membuka peluang yang tidak dapat diraih sebelumnya

Sifat ruang virtual yang tidak terbatas membuat hal yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin. Sebut saja pergi ke luar angkasa, mengeksplorasi Himalaya ataupun menjelajah lautan. Adanya virtual space membuat pengalaman ini menjadi mungkin, bahkan untuk massa dalam skala besar.

Menurut Daniel Mintz, kepala departemen IT University of Maryland Global Campus yang juga telah mencetuskan pengalaman belajar imersif, adanya pengalaman imersif lewat perangkat virtual reality adalah memberikan pengalaman yang hampir mustahil dilakukan.

Akses ke ruang virtual yang lebih merata

Ruang virtual memberikan akses yang sama bagi semua orang tanpa memandang fisik maupun kemampuan finansial. Satchin Mittal, direktur eksekutif Bank DBS cabang Singapura pun berpendapat demikian.

Menurutnya, ruang virtual mampu memberi kesempatan semua orang untuk menikmati hidupnya. Sebagai contoh, seseorang yang ingin mendaki Grand Canyon tapi tidak memiliki sarana maupun prasarana melakukannya. Adanya simulasi ruang virtual membuat mimpi itu menjadi kenyataan.

Interaksi dunia maya yang terasa nyata di virtual space

Menariknya lagi, bukan hanya kamu sendiri yang akan merasakan pengalaman unik di lingkup ruang maya yang imersif. Kamu juga bisa berbagi pengalaman ini dengan siapa saja, termasuk keluarga, teman dam kerabat secara real time.

Pengalaman ini bisa dirasakan seolah-olah kamu berada dalam dunia nyata, meski nyatanya terpisah jarak. Imersifnya pengalaman di lingkup virtual seperti metaverse jauh berbeda dari interaksi sosial 2 dimensi yang kita gunakan di Internet sehari-hari.

Menurut J. P. Gownder, wakil kepala and kepala analis di Forrester Research, pengalaman interaksi sosial di ruang imersif seperti metaverse membuatnya terasa lebih “kaya”. Apalagi metaverse menawarkan fitur unik, seperti avatar yang bisa dipersonalisasi sesuai keinginan penggunanya.

Grafis tingkat tinggi yang seperti aslinya

Ruang virtual seperti metaverse memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek di dunia metaverse layaknya di dunia nyata. Misalnya saja mengunjungi showroom mobil atau dealer, melihat spek mobil sampai melakukan test drive.

Kolaborasi meski terpisah jarak

Karena ruang virtual seperti metaverse dirancang semirip mungkin dengan dunia nyata, objek yang ada di dalamnya pun dibuat dalam bentuk tiga dimensi. Hasilnya, para pengguna dapar berkolaborasi seolah-olah mereka ada di dalam ruangan yang sama.

Malahan, seorang dokter bedah di Brazil berhasil memisahkan bayi kembar siam dengan kolaborasi secara real time dengan dokter lain di tempat berbeda. Semua bisa dilakukan dengan perangkat VR.

Hal yang sama pun bisa terjadi dalam kolaborasi di dunia perkantoran. Pernyataan ini diakui oleh Thomas Olsen, partner and global co-lead dari Web3 and metaverse practice di management consulting firm Bain & Company.

Kegiatan training atau testing yang lebih efektif dan efisien

Metaverse bisa memberikan lebih dari sekedar mendukung kerja remote atau kolaborasi global di dunia virtual. Adanya ruang virtual juga bisa memberikan standar baru bagi training atau pelatihan, hingga uji coba produk baru.

Sebuah tim bisa menguji coba ide sekaligus melakukan pelatihan dengan lebih efisien di ruang virtual. Kegiatan ini juga bisa menghemat biaya sarana dan prasarana yang biasanya dibutuhkan di kolaborasi dunia nyata.

Contohnya adalah dokter di Brazil yang berhasil bekerja sama dan memisahkan bayi kembar siam. Karena kepraktisannya, penggunaan metaverse atau perangkat virtual reality mulai dilirik oleh perusahaan.

Peluang bisnis baru

Potensi ruang virtual seperti metaverse memang tidak terbatas. Bahkan, virtual space berhasil menjangkau perusahaan teknologi dan game secara global. Kemampuannya untuk memfasilitasi interaksi pengguna tanpa dibatasi jarak menjadi peluang bisnis yang sayang jika dilewatkan.

Fidelity Investment juga menyadari hal ini. Karenanya, mereka membuat pengalaman di ruang virtual yang imersif di Decentraland. Kegiatan ini bertujuan untuk berinteraksi dengan konsumen serta mengedukasi konsumen mereka mengenai dunia digital.

Selain itu, perusahaan fashion kelas atas juga tidak ketinggalan melewatkan momen ini. Sebut saja merek besar seperti Louis Vuitton dan Gucci.

Kekurangan virtual space

Kekurangan virtual space
Sumber foto: Jezael Melgoza via Unsplash

Meski memiliki segudang manfaat, virtual space tidak luput dari kekurangan yang layak dipertimbangkan. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Harga perangkat yang tinggi

Memiliki teknologi terbaru yang terus berkembang, perusahaan atau individu harus siap-siap merogoh kocek lebih untuk merasakan dunia virtual. Harga perangkat virtual reality tidak bisa dibilang murah, jadi penggunaan metaverse untuk kolaborasi sehari-hari harus dipertimbangkan dengan matang oleh perusahaan.

Potensi bullying secara online

Bukan rahasia lagi jika ruang publik seperti media sosial rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Organisasi maupun perusahaan harus memikirkan potensi munculnya bullying, pelecehan atau bahkan ujaran kebencian yang marak terjadi di dunia maya.

Perlu diingat bahwa lingkup interaktif seperti metaverse, hingga game seperti Animal Crossing tidak lepas dari kemungkinan tersebut. Meta juga menambahkan default bubble yang dinamai Personal Boundary pada game buatannya, Horizon Worlds, untuk mengantisipasi hal ini.

Masalah keamanan dan privasi pengguna

Salah satu hal yang jadi pertanyaan banyak pihak saat metaverse muncul adalah bagaimana masalah privasi bisa diatasi? Sebagai contoh, apakah perusahaan yang memakai metaverse akan meminta data pribadi atau sebagian dari identitas asli penggunanya?

Permasalahan data juga menjadi kekhawatiran. Pasalnya, seberapa aman data yang diberikan pengguna di metaverse terjaga? Apakah data tersebut akan disimpan oleh masing-masing pengguna, ataukah ada peraturan pemerintah yang dapat membatasi akses ke data tersebut?

Selain itu, keamanan data perangkat VR juga dapat terkompromi jika perusahaan tidak memikirkan masalah keamanan secara matang.


Itulah pembahasan mengenai ruang virtual. Meski kelebihannya tidak diragukan, kita tetap harus berhati-hati saat berselancar di dunia maya dan menggunakan teknologi dengan bijak. Masih banyak artikel seputar teknologi menarik lainnya yang bisa kamu akses di metaNesia seperti augmented reality, virtual reality, dan metaverse.

metaNesia adalah tempat di mana kamu bisa bersosialisasi, berinteraksi, bermain, dan berkreasi di dunia metaverse tanpa adanya batasan. Baca artikel lainnya di blog metaNesia!

Bagikan ini: