Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Animasi 3D

Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Animasi 3D

penerapan animasi 3D pada objek telur
3D Animation (MaxPixel)

Mulai dari film hingga video game favorit, animasi 3D hadir di sebagian besar hal yang kita tonton dan nikmati. Teknologi terus meningkat, dan grafik kini menjadi lebih hidup, lebih tajam, dan lebih keren.

Industri hiburan bukan satu-satunya konsumen animasi 3D. Akhir-akhir ini banyak digunakan dalam pendidikan, kesehatan, arsitektur, periklanan, dan tentu saja pada metaverse. Dari berbagai jenis animasi, 3 dimensi adalah yang paling banyak diminati.

Sangat mudah untuk melihat mengapa orang menyukai konsep animasi 3D. Grafiknya sangat menarik dan merupakan komunikator yang bagus. Tidak mengherankan jika banyak bisnis mengandalkan teknik ini untuk menceritakan merek, membangun citra yang ramah, dan menarik lebih banyak pelanggan.

Di artikel kali ini, kita akan mengupas seputar animasi 3D, seperti perbedaannya dengan 2D, cara pembuatannya, dan beberapa tips dan trik.

Apa itu animasi 3D?

karakter kartun dalam bentuk animasi 3D
Nilai Kartun 3D (denflinkegrafiker/Pixabay)

Animasi 3D adalah proses dari teknik menempatkan objek dan karakter dalam ruang 3 dimensi dan memanipulasinya untuk menciptakan ilusi gerak. Objek dibuat berdasarkan model 3 dimensi yang diasimilasi dalam lingkungan digital dengan alat pemodelan 3 dimensi. Alternatifnya, objek kehidupan nyata dapat dipindai ke dalam komputer atau tablet animasi dan menjadi blueprint untuk objek animasi 3D.

Tujuan animator 3 dimensi adalah untuk memindahkan objek dan karakter dalam adegan tertentu dengan serealistis mungkin. Kamu dapat membuat karakter yang sempurna, tetapi jika gerakan objek seperti robot, semua kerja keras yang dilakukan akan sia-sia, terutama jika untuk tujuan komersil. Itu sebabnya animator menghabiskan banyak waktu mempelajari konsep dasar gerak untuk membuat model animasi mereka dapat serealistis mungkin.

Perbedaan antara animasi 3D dan 2D

Penerapan animasi 3D dan 2D
Kopi 2D 3D (sigold88/Pixabay)

Mungkin ada yang sudah berpikir bahwa dari penamaan pun sudah berbeda, tetapi mari kita kembangkan sedikit lagi tentang hal ini untuk menunjukkan perbedaan dalam proses pembuatannya. Seperti yang biasa kamu lihat, animasi 2D itu datar karena didasarkan pada bidang dua dimensi dengan sumbu koordinat (x,y). Animasi 2D menghasilkan ilusi gerakan melalui rangkaian adegan 2D yang cepat.

Animasi 3D dilakukan dengan membuat model 3 dimensi dan menggerakkannya dalam pengaturan 3 dimensi. Penambahan sumbu ketiga memberi lebih banyak ruang untuk bergerak dan mengatur objek dalam sebuah adegan, membuat ilusi gerakan animasi suatu karakter menjadi lebih fleksibel.

Proses Animasi 3D

Pembuatan taman dalam bentuk animasi 3D
Tukang taman Surabaya dan desain taman 3D (Hafidz mawardi/Wikimedia Commons)

Sekarang, bagaimana pembuatan animasi 3D? Saat pra-produksi, tidak terlalu jauh dari animasi 2D. Dimulai dengan mengembangkan alur cerita dari ide yang muncul, scriptwriting, storyboard, membuat konsep sketsa karakter 3 dimensi, dan menganimasikan storyboard. Setelah selesai menyelesaikan pra-produksi, masuk ke bagian produksi dan pasca produksi, berikut proses produksi animasi 3D yang dapat kamu simak.

Tahapan pra produksi

Hasilkan ide

simbol ide
Ide simbol inovasi (Jadvani_Sharad/Pixabay)

Pembuatan animasi 3D, apalagi di studio animasi 3D profesional, mengikuti prosedur tertentu yang melibatkan banyak langkah yang saling berhubungan. Titik awal untuk setiap animasi 3D adalah fase pembuatan “ide” .

Ide ini meliputi banyak aspek, seperti cerita, naskah, bahkan susunan keseluruhan proyek yang akan dibuat. Ide dapat dihasilkan oleh siapa saja, bisa oleh perancang keseluruhan proyek, atau bahkan dari animator itu sendiri. Hal terpenting dari semuanya adalah konsep ide yang dihasilkan harus kuat, agar bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.

Pembuatan cerita

buku novel
Membaca buku dan belajar (Pxfuel)

Cerita dan kisah selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup manusia. Kita semua adalah pendongeng, bercerita setiap hari, baik untuk diri sendiri atau menghibur orang lain. Konsep cerita pada dasarnya adalah penggambaran sebuah perjalanan di mana kita mengikuti karakter atau sekelompok karakter saat mereka mengejar sesuatu dengan rintangan tertentu.

Melalui cerita, kita dapat menceritakan peristiwa nyata atau hal imajiner. Dapat melibatkan orang-orang nyata atau karakter khayalan.

Animasi 3D adalah media yang bagus di mana bahkan hal terkecil pun dapat disesuaikan. Agar penonton benar-benar merasa terlibat, cerita harus memiliki standar tertentu seperti karakter yang dikembangkan dengan baik, konflik yang dirancang dengan epik, dan kesimpulan yang memuaskan.

Membangun semua elemen dinamis ini dan merangkainya menjadi cerita yang seperti nyata dengan kekuatan dapat menarik minat penonton melalui animasi 3D. Namun, dapat menghabiskan banyak waktu dan energi, tetapi itu pasti sepadan.

Pembuatan naskah (scriptwriting)

Pena tinta untuk menulis naskah
Pena, tinta, dan naskah (Pxfuel)

Naskah adalah bentuk cerita yang formal dan tertulis. Pergerakan dasar, lingkungan, waktu, tindakan, dan dialog pada karakter ditranskripsikan dalam naskah. Dengan melihatnya, tim praproduksi dan produksi yang berbeda dapat memiliki pemahaman yang jelas tentang konsep keseluruhan cerita.

Sama seperti live-action, setiap bagian besar yang berlangsung dalam animasi 3D harus ditranskripsikan ke dalam skrip. Ini termasuk apa pun yang akan dilihat dan didengar oleh penonton animasi 3D secara mendetail; seperti dialog, efek suara, partitur musik, fade, transisi, dan deskripsi. Skrip terakhir yang menjadi struktur referensi untuk langkah selanjutnya dari jalur produksi disebut storyboard.

Sebuah skrip terdiri dari 3 elemen utama:

  • Lokasi
  • Tindakan/aksi
  • Dialog

Adapun bagian tambahan, seperti:

  • Timestamp
  • Efek audio, dan
  • Bagian adegan

Papan cerita (storyboard)

penggunaan storyboard
Storyboard for The Radio Adventures of Dr. Floyd (Wikimedia Commons)

Setelah kamu mendapatkan ide bagus, membentuk cerita, dan mengubahnya menjadi naskah, saatnya membuat papan cerita, atau yang biasa dikenal dengan istilah storyboard. Sebuah storyboard pada dasarnya adalah konsep dari rangkaian gambar berdasarkan naskah, yang akan digunakan sebagai panduan visual sepanjang alur produksi animasi.

Pada dasarnya, standar storyboardberisi tiga kategori informasi utama:

  • Urutan adegan untuk bercerita
  • Hal yang akan didengar atau dilihat penonton di layar
  • Informasi teknis yang disediakan untuk setiap adegan

Ide awal penempatan kamera, transisi, efek visual, catatan audio, dan beberapa pose karakter utama atau peristiwa pada adegan adalah beberapa elemen yang disertakan dalam storyboard. Ini adalah bagian penting bagi seluruh tim untuk mengetahui bagaimana tampilan dan nuansa akhir animasi.

Animatik

seni animasi 3D abstrak
Royalty free banner (Pxfuel)

Sebelumnya kamu sudah mengetahui dasar-dasar storyboard dan perannya yang menentukan dalam tahapan animasi 3D sebagai representasi visual pertama. Namun, ada satu hal yang tidak benar-benar terpenuhi pada tahapan storyboard, dan itu adalah penggambaran gerakan live action frame.

Jadi langkah selanjutnya dalam fase praproduksi adalah “animasi”. Dengan menggabungkan panel storyboard yang berurutan, menyesuaikan waktu yang tepat, menambahkan voiceover, dialog, atau soundtrack.

Jika melihat definisi dan fitur utama dari animatik yang sukses untuk animasi 2 dimensi dan 3 dimenasi. Animatik dapat diartikan sebagia sebuah storyboard animasi dengan suara. Satu hal yang tidak dilakukan pada tahap storyboard adalah penggambaran gerakan dan waktu.

Di sisi lain, animatik adalah tahapan praproduksi yang memberikan representasi yang tepat dari setiap pengambilan gambar dengan menghitung waktu pada storyboard. Ini menciptakan tahapan unik untuk menguji keseluruhan teknik visual dan waktu proyek, juga memeriksa apakah makna yang dimaksud tersampaikan atau tidak.

Tahapan produksi

Susunan 3D (layout)

Layout bangunan
Architecture Blueprints 3D (steelconstruction/Pixabay)

Setelah mengetahui tahap desain dalam animasi 3D, sekarang saatnya untuk melangkah ke tahap produksi. Langkah pertama adalah layout animasi 3D, proses ini dapat dimulai segera setelah geometri produksi dari model akhir siap dalam bentuk dasar tetapi dengan skala yang tepat. Oleh karena itu, prosesnya bisa langsung dimulai pada tahap pra produksi dan berlanjut ke pasca produksi.

Layout dalam animasi 3D pada dasarnya adalah versi 3 dimensi dari animatic beresolusi rendah dengan model proxy. Model proxy adalah representasi dasar dari akhir model 3 dimensi dengan bentuk dan ukuran yang tepat, digunakan untuk mendemonstrasikan cerita secara visual. Model proxy plus informasi dasar seperti pergerakan karakter atau arah, adalah semua yang diperlukan untuk memulai proses layout,

Ini adalah langkah pertama dalam tahapan produksi. Di mana layout artist memutuskan apa yang akan ditampilkan di layar berdasarkan storyboard atau animasi dan instruksi dari project manager atau sutradara.

Modeling

karya model animasi 3D
Model 3d model (Creazilla/Creazilla)

Sebelum memiliki adegan yang berfungsi sebagai interaksi antar karakter, pertama-tama kamu perlu membangun karakter 3 dimensi. Dasar model 3 dimensi adalah kumpulan titik, garis, dan kurva yang disusun sedemikian rupa untuk memetakan suatu objek. Komputer melihat model sebagai bentuk geometris yang murni, baru setelah warna dan tekstur ditambahkan, karakter mulai menyerupai objek nyata.

Sama seperti manusia dan hewan, karakter membutuhkan kerangka yang dapat dikontrol untuk dapat bergerak. Rigging adalah proses pembuatan kerangka tersebut. Setelah kerangka terbentuk, model 3 dimensi (juga disebut skin) dipasang ke rig untuk menyiapkan karakter agar bisa dipindahkan.

Texturing

karakter 3D Cgi Zbrush
Hate photoshop character Cgi Zbrush (MaxPixel)

Sebelumnya, kita membahas langkah kedua dalam tahap pembuatan animasi 3D, yaitu 3 dimensi modeling. Langkah selanjutnya adalah tahapan texturing. Sebelum masuk pada tahapan ini, warna default 3 dimensi modeling biasanya abu-abu datar.

Untuk menambahkan warna, desain, dan tekstur ke model 3 dimensi, gambar 2 dimensi harus diletakkan di atasnya. Pada proses ini, seringkali keseluruhan atribut warna dan permukaan model 3 dimensi muncul.

Melukis tekstur dengan tangan atau menggunakan foto asli untuk menciptakan tampilan yang mendetail adalah salah satu opsi yang dapat digunakan untuk menambahkan tekstur pada model. Tekstur 3 dimensi sebenarnya adalah seni memoles model 3 dimensi dengan gambar 2 dimensi. Texture artist bertanggung jawab untuk menerapkan atribut warna dan permukaan ke objek 3 dimensi, dengan tujuan untuk membuat permukaan model cocok dengan desain konsepnya.

Misalnya, jika model seharusnya mewakili dinding bata, tugas texture artist memastikan dinding bata 3 dimensi memiliki warna dan permukaan yang sama dengan dunia nyata saat dirender. Contoh yang sama dapat dibuat dengan meja kayu atau jendela kaca yang mengkilap.

3D rigging

model 3D anggota SWAT
Rigged SWAT officer 3d model (Creazilla)

Rigging, juga dikenal sebagai menganimasikan kerangka, teknik untuk menentukan rentang aksi dan gerakan karakter model 3 dimensi. Rigging artist menerapkan teknik ini dengan menggunakan rangkaian tulang yang saling berhubungan. Poin terpenting yang harus kamu tekankan adalah rigging bukanlah fitur unik yang diperuntukkan hanya untuk model manusia, kamu dapat me-rigging objek apa pun.

3D VFX

Ketika berbicara tentang efek visual, mungkin kamu akan berpikir tentang suatu tabrakan yang menakjubkan dan ledakan yang indah. Namun definisi efek visual atau VFX sedikit berbeda di ranah animasi 3D. Seorang animator 3 dimensi menganimasikan hampir semua hal kecuali elemen seperti rambut, bulu, air, api, dan lainnya, yang dibuat selama tahap VFX dari saluran produksi animasi 3D.

3D VFX, bersama dengan lighting dalam animasi dan rendering sebenarnya adalah tahap akhir dari tahap produksi animasi 3D. Tahapan ini berkaitan erat satu sama lain. Faktanya, kualitas VFX yang kamu buat sangat bergantung pada mesin render yang digunakan, serta lighting yang menyinari efeknya.

Pada dasarnya, tahap VFX berkaitan dengan pembuatan gerakan yang kompleks atau elemen yang terlalu sulit dan bahkan tidak mungkin untuk dianimasikan secara manual. Dalam kebanyakan kasus, 2D VFX dalam prosesnya dapat dengan mudah diselesaikan. Namun, elemen seperti rambut, bulu, cairan, kain, dan ledakan biasanya perlu disimulasikan dalam lingkungan 3 dimensi.

Simulasi fisika biasanya dilakukan untuk melakukan kalkulasi yang diperlukan untuk mensimulasikan gerakan berdasarkan faktor yang ditetapkan oleh VFX artist, termasuk gravitasi, angin, dll. Simulasi yang kompleks ini membutuhkan banyak pemrosesan data dan sulit untuk dimanipulasi. Kini, seiring perkembangan teknologi hardware dan software efek visual 3 dimensi yang sulit dijangkau menjadi lebih mudah diakses daripada sebelumnya untuk pemain industri yang lebih kecil.

Pencahayaan (lighting)

Sebagai tiga tahap akhir dari proses produksi animasi 3D, VFX 3D, pencahayaan, dan rendering saling terkait erat. Proses ini adalah salah satu elemen terpenting dari setiap representasi visual.

Lighting dalam animasi 3D sangat mirip dengan lighting dalam fotografi atau pembuatan film. Sedangkan lighting artist,mengatur kombinasi sumber cahaya untuk menarik fokus ke bagian khusus dan mewakili sifat alami pemandangan seperti waktu yang ingin digambarkan.

3D lighting sendiri adalah kumpulan alat dan teknik yang digunakan untuk mensimulasikan cahaya dalam lingkungan 3 dimensi yang dihasilkan komputer. Teknik 3D lighting menawarkan sejumlah besar fleksibilitas mengenai tingkat detail dan fungsionalitas. Mereka juga beroperasi pada tingkat kompleksitas yang berbeda.

Sama seperti fotografi atau pembuatan film, tahap lighting pada animasi 3D adalah tentang membuat adegan atau urutan 3 dimensi terlihat dengan cara tertentu melalui pengaturan berbagai sumber cahaya. Pencahayaan sangat penting dalam animasi 3D karena harus mendukung cerita, menyampaikan suasana, dan juga secara visual menggambarkan lokasi, waktu, dan bahkan cuaca secara meyakinkan.

Rendering

Rendering memiliki peran penting dalam setiap alur produksi animasi 3D. Ini adalah langkah terakhir dari fase produksi dan salah satu aspek produksi 3D yang paling kompleks secara teknis umum, yang terkait erat dengan 3D lighting dan prosedur VFX.

Selama proses rendering, apa yang telah dilakukan dalam 3D modeling, rigging, animation, shading, texturing, VFX, dan lighting akan digabung menjadi satu dan di-render. Sederhananya, 3D rendering adalah proses menghasilkan gambar berdasarkan data 3 dimensi yang disimpan di komputer. Ini seperti memotret atau memvideokan adegan 3D virtual.

Hardware dan software pada proses rendering melakukan sejumlah perhitungan matematis untuk menerjemahkan data adegan 3D menjadi gambar. Oleh karena itu, seluruh tampilan render di akhir ditentukan oleh modeling, texturing, shading, lighting, dan informasi animasi yang digabungkan bersama dan di-render, piksel demi piksel.

Pascaproduksi

Pengkomposisian (compositing)

Tahapan pra-produksi dan produksi telah dibahas sebelumnya. Berikutnya adalah tahapan pasca produksi. Pada tahap ini, sentuhan akhir ditambahkan agar terlihat halus dan profesional.

Langkah pertama pada tahapan pasca produksi animasi 3D disebut pengomposisian. Pada tahapan ini melibatkan pengambilan render pass dari tahap produksi dan menggabungkannya bersama atau mencampur gambar tambahan atau lapisan penyesuaian, untuk membuat komposisi yang lebih kohesif.

Prosesnya bisa sesederhana menyatukan dua lapisan, atau serumit mencocokkan ratusan lapisan dan menyesuaikan propertinya seperti kedalaman bidang dan warna. Di sinilah tampilan akhir animasi benar-benar menyatu. Beberapa efek visual 2D juga dapat ditambahkan jika diperlukan.

Editing

Proses pengeditan di tahap pascaproduksi melibatkan penyatuan potongan animasi dalam urutan peristiwa yang benar. Semua proses di poin-poin sebelumnya digabungkan bersamaan dengan semua elemen yang ada, termasuk suara voice over, musik, dan juga efek suara. Dalam tahap ini juga, editor dan director akan bekerja sama untuk menentukan hasil dari akhir animasi 3D, sehingga sesuai dengan rencana awal dan tujuan dari animasi 3D dibuat.

2D VFX

2D VFX adalah bagian dari pascaproduksi dan terkait erat dengan tahapan lain dari fase yang sama, seperti komposisi, koreksi warna, dan proses render. Sehingga, penyusun dan 2D VFX artist dari sebuah proyek bisa dari orang yang sama.

Efek visual 2D sebenarnya adalah simulasi datar dari peristiwa yang awalnya terjadi di lingkungan tiga dimensi. Tetapi sebagian besar, tidak perlu membuatnya kembali dalam bentuk 3D karena mereka hanya perlu bergerak di bidang permukaan (layar).

Koreksi warna (color correction)

Koreksi warna adalah bagian penting dari tahapan pascaproduksi animasi 3D dan salah satu proses terakhir dalam tahapan pembuatan animasi 3D. Menggunakan alat paling canggih untuk menyesuaikan warna, dan juga cahaya dan kontras gambar. Mengoptimalkan pemandangan untuk menetapkan tampilan yang diinginkan.

Hasil akhir dari komponen rendering mungkin sudah terlihat bagus, tetapi koreksi warna sangat baik untuk menjadikannya lebih baik lagi. Tahapan khusus ini berasal dari fakta bahwa warna, secara umum memiliki peran yang kuat dalam industri kreatif, terutama dalam proses animasi. Berbagai macam emosi dan juga makna dapat diungkapkan atau ditimbulkan melalui warna, bahkan perubahan terkecil dalam pewarnaan suatu pemandangan dapat menyampaikan pesan yang sangat berbeda.

3 Rekomendasi software 3D terbaik

Blender

Perangkat lunak animasi 3D terpopuler dan paling bagus saat ini yaitu blender. Animator profesional biasanya menggunakan software animasi 3D saat proses produksi. Blender terbilang ringan dibanding software animasi 3D berkualitas lainnya.

Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang dapat digunakan, di antaranya animasi, pemodelan, simulasi, rendering, rigging, pengomposisian, pengawasan gerakan, dan bahkan penulisan. Blender menyediakan berbagai alat untuk membuat dan mengedit model 3D.

Kamu dapat membuat objek dari awal atau menggunakan teknik sculpting dan mesh editing untuk mengubah bentuk objek. Blender juga mendukung boolean operations, mirroring, subdivision surface modelling, dan masih banyak lagi.

Blender sepenuhnya gratis dan open source. Namun, bagi kamu yang baru belajar animasi 3D mungkin aplikasi ini lumayan membingungkan. Software ini memiliki kemampuan untuk membuat apa saja mulai dari film animasi, iklan, serial TV, video game, efek visual, arsitektur dan seni.

Cinema 4D

Pengguna yang ingin menyelesaikan pembuatan animasi 3D secepat mungkin dengan hasil kualitas yang bagus, perlu mencoba Cinema 4D sebagai paket sempurna. Cinema 4D juga terkenal jauh lebih mudah untuk dipelajari daripada kebanyakan perangkat lunak 3 dimensi yang ada.

Terintegrasi dengan program lain menjadi salah satu keunggulan Cinema 4D. Software pembuat animasi 3 dimensi ini terintegrasi dengan berbagai program desain dan produksi lainnya. Misalnya, kamu bisa mengimpor atau mengekspor proyek Cinema 4D ke program lain seperti Adobe After Effects untuk pengolahan lanjutan atau ke perangkat lunak pengeditan video.

Autodesk 3ds Max

Autodesk 3ds Max dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak lain seperti Adobe Photoshop dan AutoCAD. Integrasi ini memudahkan kamu untuk mentransfer data dan bekerja dengan alur kerja yang lebih lancar antar berbagai program desain.

3ds Max menggunakan pemodelan poligon, teknik yang umum digunakan dalam desain game. Dengan bentuk pemodelan ini, seniman memiliki tingkat kontrol yang sangat baik atas setiap poligon. Software ini digunakan oleh banyak industri untuk menghasilkan grafik mekanis atau bahkan organik, baik untuk bidang teknik, manufaktur, pendidikan, maupun kesehatan.

Industri real estat dan arsitektur juga menggunakan 3ds Max untuk menghasilkan gambar fotorealistik bangunan yang sedang dalam fase desain. Dengan cara ini, klien dapat menggambarkan ruang hidup mereka dengan benar dan memberikan kritik yang didasarkan pada model nyata.

Tip dan Trik Animasi 3D

Memang benar bahwa animasi 3D bisa menjadi proses yang melelahkan, ada banyak tip dan trik untuk membuat alur kerja lebih lancar. Tentu saja, proses kerja akan menjadi lebih cepat dan lebih produktif dengan semakin banyaknya pengalaman yang kamu dapatkan.

Teknologi selalu berkembang, ada pembaruan yang konstan, software komputer terbaru, fitur yang ditingkatkan, dan terkadang sulit untuk mengikutinya. Tetapi jika kamu bertekad untuk mengikuti perkembangan di bidang yang kamu geluti, kamu perlu tumbuh dan berkembang dengan teknologi.

Software animasi 3D telah berkembang pesat, dan alat yang tepat dapat menghemat waktu untuk mengerjakan lebih banyak pekerjaan. Pastikan untuk memilih software animasi 3D yang sesuai dengan tingkat penguasaan. Kamu tidak perlu menggunakan sistem yang mahal dengan fitur yang melimpah namun rumit yang tidak dapat kamu gunakan dengan mahir.

Setelah kamu memilih software animasi 3D, kamu benar-benar harus menjadikannya serasa milik sendiri. Biasakan dirimu dengan program yang ada, pelajari shortcut, atur dan sesuaikan sehingga dapat mendukung alur kerjamu.

Amati kehidupan nyata

Sebagai animator 3D, kamu akan menyadari bahwa semakin banyak waktu berlalu, semakin kamu menjadi pengamat. Lagi pula, tujuan kamu adalah membuat karakter dan objek 3D menjadi serealistis mungkin. Dan cara terbaik untuk meniru kehidupan nyata adalah dengan mengetahui fungsinya.

Amati dan pelajari fisika kehidupan sehari-hari. Tidak berarti kamu harus menyelesaikan pendidikan formal tentang fisika. Hanya melakukan penelitian dan memahami efek gravitasi, akan berhasil. Pengetahuan dasar tentang gravitasi akan membantu kamu memberi bobot yang masuk akal pada objek dan membuat gerakannya lebih meyakinkan.

Ketahui seluk-beluk emosi manusia

Mengetahui cara menggambarkan emosi yang kompleks adalah kunci untuk mengubah animasi yang bagus menjadi animasi yang hebat. Pelajari cara meniru ekspresi wajah dan emosi apa yang terkait dengan masing-masingnya jika kamu ingin menguasai animasi wajah.

Kamu dapat mengambil cermin dan mempelajari ekspresimu sendiri jika kamu mau. Apa pun pendekatan yang kamu pilih, ingatlah bahwa animasi wajah memberikan kepribadian pada karakter yang dibuat, membuatnya lebih dapat diterima.


Animasi 3D telah berperan banyak pada aspek kehidupan daripada yang sering kamu bayangkan. Animasi 3D adalah pemain kunci dalam pembuatan film, pengembangan game, media sosial, kedokteran, teknik, arsitektur, bahkan metaverse. Saat software animasi 3D terus berkembang, jarak antara animasi dan dunia nyata tampaknya semakin kecil.

Dengan menggunakan produk MetaNesia, Anda ikut berkontribusi dalam upaya membangun sistem metaverse yang baik. Apabila Anda tertarik untuk menjual produk digital atau menjalin kerja sama dengan MetaNesia, Anda dapat bergabung dengan menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya. Anda juga dapat berkonsultasi dengan pihak MetaNesia secara gratis.

Anda juga dapat mencoba masuk ke dalam platform metaverse kami, MetaNesia dengan mengunduhnya melalui website kami. Ayo rasakan pengalaman yang belum pernah Anda coba sebelumnya melalui MetaNesia!

Bagikan ini: