Jika membicarakan teknologi, pasti erat kaitannya dengan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu contoh teknologi yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar adalah augmented reality. Teknologi ini mampu membuka peluang baru dalam berbagai industri, termasuk industri manufaktur.
Penerapan augmented reality (AR) di bidang manufaktur dapat memberdayakan sebuah perusahaan untuk terus berkembang dengan adanya kemajuan teknologi. Hal ini membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya yang terkait dengan pelatihan, pemeliharaan, dan perencanaan.
Sebelumnya, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan AR manufaktur. Yuk, simak penjelasannya pada artikel berikut ini.
Apa itu AR manufaktur?
Augmented reality (AR) pada industri manufaktur adalah penerapan teknologi digital yang menggabungkan dunia fisik dengan elemen virtual, seperti grafik, data, dan interaktivitas, dalam lini produksi. Dengan augmented reality, produsen dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual, meningkatkan transparansi dan quality control atas proses produksi.
Dengan memanfaatkan visualisasi AR, pekerja dapat memperoleh pandangan yang lebih jelas tentang tugas mereka, sehingga mampu mengurangi kesalahan. Augmented reality (AR) manufaktur juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan simulasi, pemodelan, dan perencanaan produksi yang lebih baik.
Bagaimana penggunaan AR pada industri manufaktur?
Manufaktur merupakan salah satu industri yang paling menonjol dalam pemanfaatan perangkat lunak augmented reality (AR). Dengan teknologi ini, perusahaan dapat meningkatkan produksi barang dengan menggunakan tenaga kerja yang lebih sedikit dan dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi.
Penggunaan augmented reality (AR) dalam industri manufaktur sendiri dapat mencakup berbagai aspek. Secara keseluruhan, terdapat beberapa area di mana augmented terbukti sangat bermanfaat pada industri manufaktur. Berikut adalah beberapa area tersebut:
AR memudahkan perawatan dan perbaikan mesin
Dengan memberikan informasi terkait perawatan dan perbaikan mesin kepada para teknisi secara real-time, augmented reality (AR) dapat digunakan untuk meningkatkan pemeliharaan peralatan. Para teknisi biasanya akan menggunakan headset AR, kemudian akan muncul izin akses dan instruksi perintah terperinci yang dapat mereka terapkan untuk melakukan pemeliharaan. Penerapan augmented reality sendiri mampu mengurangi kesalahan trial dan eror terkait operasi perawatan mesin.
Sebagai contoh, dalam industri manufaktur otomotif, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi augmented reality untuk membantu para teknisi dalam membongkar mesin. Dengan menggunakan headset AR, teknisi dapat melihat model mesin dalam bentuk animasi 3D yang dilengkapi dengan kontrol interaktif yang memberikan instruksi terperinci untuk setiap langkah prosedur.
Teknisi juga dapat memeriksa model dari berbagai sudut, memutarnya secara real-time untuk visualisasi yang lebih baik dari komponen yang spesifik. Mereka juga dapat memperbesar tampilan untuk melihat detail dengan lebih jelas. Setelah teknisi menyelesaikan satu langkah, model akan secara otomatis beralih ke langkah berikutnya, sehingga proses perakitan dapat dilalui dengan lancar.
Mengidentifikasi aset dan kondisi alat
Dalam industri manufaktur, augmented reality digunakan untuk membantu dalam identifikasi aset dan memberikan indikator tentang kondisi peralatan pada saat itu. Dengan menggunakan AR, teknisi dapat dengan cepat dan akurat mengidentifikasi dan melacak aset secara real-time.
Ketika melakukan maintenance peralatan, teknisi dapat menggunakan AR untuk mengenali peralatan dengan tepat dan mengakses data digital terkait mesin tersebut. Data ini dapat berisi informasi tentang riwayat perawatan, suku cadang yang dibutuhkan, dan informasi lainnya. Hal ini membantu teknisi dalam mengidentifikasi suku cadang yang dibutuhkan dan melakukan perbaikan atau penggantian dengan efisiensi.
Selain itu, AR juga dapat memberikan output berupa indikator tentang kondisi peralatan pada saat itu. Perusahaan biasanya menggunakan AR untuk mengakses data secara langsung seperti suhu mesin, tingkat kelembapan, dan pengaturan tekanan.
Dengan menggunakan sensor yang terhubung ke headset AR, perusahaan dapat memonitor sistem HVAC (Pemanas, Ventilasi, dan Penyejuk Udara) di pabrik mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan umpan balik tentang suhu dan tingkat kelembapan, sehingga memungkinkan mereka untuk menjaga kondisi kerja yang optimal di dalam fasilitas produksi.
Desain proses produksi
Perusahaan biasanya menggunakan teknologi AR dalam berbagai tahapan proses pengembangan produk. Teknologi ini dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari pembuatan prototipe dan penyempurnaan desain hingga otomatisasi lini produksi.
Dalam desain produk, AR memungkinkan pembuatan model 3D dengan cepat dan menciptakan prototipe virtual. Dengan demikian, para desainer dapat berinteraksi dengan produk dalam lingkungan yang imersif dan realistis, sehingga memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tampilan dan fungsionalitas produk.
Komputasi Spasial
Dalam lingkungan manufaktur, AR membantu menyederhanakan proses dengan memberikan visualisasi data tambahan dan konteks yang mendetail terkait pekerjaan yang sedang dilakukan. Komputasi spasial biasanya digunakan untuk memvisualisasikan data di dunia fisik dan menciptakan pengalaman interaktif dengan objek fisik.
Dengan menggunakan headset AR seperti Oculus atau HoloLens, perusahaan dapat menggunakan AR untuk mempelajari karakteristik material tertentu. Mereka dapat memvisualisasikan kerapatan, kekerasan, dan properti material lainnya dalam ruang 3D. AR juga digunakan oleh pabrik untuk melihat tampilan akhir dari suatu komponen dan mengidentifikasi potensi masalah yang perlu ditangani selama proses produksi.
Logistik
AR berperan penting dalam sektor logistik, dengan membantu melacak dan memantau produk serta material di seluruh rantai pasokan. Dalam hal ini, AR dapat mempercepat waktu pengiriman, mengurangi pelacakan manual, serta mengurangi biaya entri data melalui digitalisasi inventaris dan proses manajemen rantai pasokan.
Selain itu, AR juga dapat membantu pekerja dalam mengenali dan mengidentifikasi bagian atau material yang perlu dipindahkan atau ditangani di gudang atau dalam perjalanan pengiriman. Dalam gudang, misalnya, karyawan dapat menggunakan layar headset untuk memandunya dalam milihan barang, memastikan pemilihan dan pemuatan produk yang tepat agar dilakukan dengan cepat.
DHL menjadi salah satu contoh dari perusahaan yang telah mengimplementasikan AR dalam industri logistik, untuk membantu karyawan gudang dalam menemukan barang dengan lebih efisien. Dengan AR, karyawan dapat menerima petunjuk terperinci, kode batang, dan tanggal kedaluwarsa, sehingga memudahkan mereka dalam proses pencarian dan pengambilan barang.
Perakitan Alat
Augmented Reality (AR), telah menjadi alat yang sangat membantu dalam proses perakitan yang kompleks, serta memberikan kemudahan dan akurasi yang lebih tinggi. Dalam contoh perakitan mesin yang rumit, operator dapat menggunakan kacamata AR untuk mengakses instruksi dan bantuan visual yang ditampilkan dalam bentuk gambar atau animasi 3D. Ini memungkinkan operator untuk melengkapi perangkat dengan benar melalui panduan langkah demi langkah yang jelas.
Dengan menggunakan perangkat AR, informasi tentang lokasi setiap komponen dapat diberikan, serta memandu operator melalui serangkaian tugas, dan memberikan pemberitahuan saat tugas selesai. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi proses perakitan, tetapi juga mengurangi potensi kesalahan dan masalah kualitas yang dapat terjadi dalam operasi perakitan manual.
Penggunaan teknologi augmented reality di MetaNesia
MetaNesia adalah perusahaan teknologi Indonesia yang fokus pada pengembangan metaverse. Metaverse sendiri merupakan dunia virtual yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas seperti di dunia nyata. Metaverse didasarkan pada tiga teknologi dasar yaitu virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan mixed reality (MR).
Dari ketiga teknologi tersebut, kamu bisa mencoba layanan augmented reality untuk memaksimalkan produk campaign bisnismu dengan lebih menarik dan informatif. Dalam penggunaannya, augmented reality biasa digunakan untuk membentuk tampilan visual yang menarik, sehingga mampu meningkatkan engagement dari sebuah produk.
Dengan menggunakan layanan AR interaktif dari MetaNesia, kamu bisa mendapatkan tiga keuntungan sekaligus. Pertama, kamu akan mendapatkan pengalaman yang nyata melalui fitur-fitur seperti scan feature dan 3D Object. Kedua, konten akan lebih interaktif dan informatif melalui animasi digital pop-up, dan yang terakhir pengguna akan dengan mudah mengakses layanan ini berkat aksesibilitas yang lebih baik.
Itulah pembahasan mengenai penggunaan augmented reality (AR) pada industri manufaktur. Penasaran dengan berita lain seputar teknologi augmented reality (AR)? Yuk, kunjungi blog MetaNesia untuk mendapatkan informasi lain seputar teknologi.
MetaNesia adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menyediakan platform untuk memasuki dunia virtual metaverse. Apabila tertarik untuk menggunakan layanan virtual reality, augmented reality, dan metaverse segera bergabung bersama MetaNesia. Hubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi secara gratis.
Rasakan pengalaman masuk ke dunia metaverse dengan mengunduh aplikasi MetaNesia melalui website kami sekarang juga!
Twitter
Linkedin