Selain memenuhi kebutuhan dasar manusia, makanan juga merupakan tentang kesenangan dan pengalaman. Di era di mana persaingan restoran semakin ketat, pemilik restoran perlu menciptakan pengalaman terbaik bagi para calon pembeli.
Dalam industri food and beverage (F&B), penggunaan augmented reality (AR) dapat memberikan banyak manfaat. Berdasarkan hasil studi para ahli digital Global Deloitte, diperkirakan tahun 2025 semua pengguna smartphone akan sering menggunakan teknologi AR. Hal ini menunjukkan bahwa industri food & beverage perlu menerapkan penggunaan teknologi AR pada brand bisnis mereka.
Augmented reality (AR) sendiri merupakan teknologi yang sedang berkembang pesat, dengan nilai pasar yang diperkirakan mencapai $50 miliar pada tahun 2024. Studi juga menunjukkan bahwa sebanyak 70% pelanggan pada rentang usia 16 hingga 44 tahun memiliki kesadaran yang cukup tinggi pada teknologi AR.
Mungkin awalnya sulit membayangkan bagaimana teknologi AR bisa berpengaruh pada industri food and beverage, yang melibatkan pengalaman mencicipi, mencium, dan merasakan. Namun, justru AR yang membawa kita pada pengalaman baru menikmati hidangan lezat dari tempat-tempat di luar negeri, meskipun hanya melalui perangkat layar.
Ini menjadi tanda bahwa terdapat peluang luar biasa bagi industri makanan dan minuman untuk mengadopsi teknologi AR. Ingin tahu bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasannya pada artikel berikut ini.
Peluang AR untuk industri F&B
Industri restoran akan menjadi bagian dari pertumbuhan augmented reality (AR), yang dimulai dengan menu makanan berbasis teknologi augmented reality. AR sendiri memungkinkan bisnis food and beverage (F&B) menciptakan pengalaman pelanggan yang interaktif dan menarik, serta berbeda dari para pesaing. Berikut adalah beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh industri F&B dengan menggunakan AR:
Daftar menu makanan berbasis teknologi AR
Saat pergi ke sebuah restoran yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, seringkali membuat kita merasa bingung dengan menu yang ditawarkan. Kondisi ini bisa menimbulkan frustrasi, karena kesulitan memilih makanan atau minuman yang paling cocok untuk kita.
Namun, dengan kehadiran teknologi AR dalam industri restoran, pengalaman memilih menu dapat menjadi lebih mudah berkat adanya rekomendasi yang ditampilkan melalui menu AR. Pengunjung dapat menggunakan AR untuk melihat visualisasi interaktif dari hidangan yang ditawarkan, seolah-olah ada di atas meja mereka dalam dunia nyata.
Untuk menggunakan menu restoran augmented reality, pengunjung hanya perlu memindai kode QR augmented reality yang terletak di halaman menu menggunakan kamera smartphone. Dengan adanya kemampuan ini, pengunjung dapat membuat keputusan apakah ingin mencoba hidangan tersebut atau tidak.
Selain itu, teknologi ini juga dapat memberikan informasi tambahan seperti daftar bahan dan informasi gizi yang berguna bagi pengunjung. AR untuk industri F&B juga dapat digunakan sebagai strategi marketing untuk meningkatkan penjualan, dengan mengusulkan hidangan tambahan kepada pelanggan. Seperti memberikan rekomendasi minuman serta makanan pembuka dan penutup yang cocok dengan hidangan utama yang dipilih.
Kemasan produk AR untuk industri F&B
Saat ini, teknologi augmented reality (AR) banyak dimanfaatkan oleh brand-brand perusahaan untuk memperkaya tampilan produk mereka. Pendekatan ini telah menjadi populer dalam kegiatan marketing sebuah perusahaan.
Label AR pada kemasan produk banyak dipilih oleh para produsen. Calon pembeli dapat mengakses informasi yang tidak dapat disediakan oleh keterbatasan ruang dalam kemasan fisik, dengan menggunakan smartphone mereka.
Perusahaan biasanya menempatkan kode QR augmented reality pada kemasan produknya, untuk memberi konsumen informasi terkait produk, seperti bahan dan resep. Dengan menggunakan AR, konsumen dapat memiliki pengalaman yang lebih kaya dan mendalam saat berinteraksi dengan produk yang mereka beli.
Belakangan ini, para peneliti telah mengakui manfaat lingkungan dari kemasan augmented reality (AR). Ditemukan bahwa, AR dapat membantu mengurangi jejak plastik jika digunakan dengan benar.
Viral marketing campaign
Pemanfaatan augmented reality (AR) telah berperan penting dalam kegiatan marketing campaign dari sebuah produk modern. Dalam industri makanan dan minuman yang kompetitif, di mana jumlah perusahaan sangat banyak, setiap perusahaan harus menemukan cara untuk tampil unik dan membedakan diri.
Pemanfaatan AR sebagai alat pemasaran memiliki nilai yang tak terbatas. Salah satu contoh yang menarik dalam pemanfaatan AR dalam pemasaran adalah melalui filter media sosial. Sebagai contoh, Doritos telah menggunakan strategi ini saat mereka mempromosikan brand mereka di TikTok.
Ketika pengguna TikTok menggunakan filter brand Doritos, mereka akan melihat efek visual berupa api yang keluar dari mulutnya. Efek ini menciptakan sensasi yang serupa dengan saat mereka mencicipi keripik Doritos yang terkenal dengan rasa pedasnya.
Resep interaktif
Teknologi augmented reality telah membawa kesenangan baru ke dalam dunia memasak melalui resep interaktif. Sebagai contoh, ada augmented recipe cook asistant (ARCA), yang merupakan teknologi pemandu resep masakan interaktif, berbasis augmented reality.
Dengan bantuan ARCA, pengguna dapat mengikuti instruksi resep tanpa harus mengalihkan pandangan dari hidangan yang sedang dibuatnya. Karena, aplikasi ini dilengkapi dengan voice-over dan dapat menampilkan instruksi video secara langsung di atas tempat memasak di dunia nyata. Dengan demikian, teknologi ini memungkinkan pengguna untuk memasak dengan percaya diri dan menyenangkan.
Training karyawan
Penggunaan AR dalam pelatihan karyawan telah membantu perusahaan mengurangi biaya pelatihan dan menghadapi beberapa tantangan, seperti ketidakhadiran karyawan akibat suatu keadaan. Sebagai contoh, perusahaan seperti TeamViewer telah menggunakan pendekatan AR untuk melatih karyawan dengan menggunakan kacamata augmented reality.
Karyawan baru hanya perlu memakai kacamata tersebut dan memindai kode QR untuk mengakses sistem pelatihan. Dalam pelatihan tersebut, mereka dapat mengikuti instruksi langkah demi langkah, termasuk tugas untuk menyiapkan menu pesanan dengan sempurna.
Banyak perusahaan, termasuk Starbucks, telah beralih ke AR untuk melatih karyawan dalam teknik menyiapkan makanan yang tepat. Teknologi AR ini juga dapat digunakan di dapur, untuk memberikan panduan kepada para chef dalam menyiapkan setiap item pada menu dengan benar.
Selain itu, AR juga digunakan sebagai alat yang membantu dalam memperkirakan ukuran porsi makanan. Dengan demikian, teknologi AR memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pelatihan karyawan.
Terapkan AR untuk industri F&B
Saat ini, banyak perusahaan yang melirik potensi AR sebagai bagian dari strategi bisnis mereka. Di Indonesia sendiri, perusahaan teknologi seperti MetaNesia menawarkan layanan pembuatan augmented reality kepada perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk menerapkan AR.
MetaNesia membantu perusahaan dalam mengimplementasikan teknologi augmented reality dalam berbagai aspek bisnisnya, seperti pemasaran, pelatihan, pengalaman konsumen, dan banyak lagi. Dengan memanfaatkan augmented reality, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang lebih menarik, interaktif, dan inovatif bagi pelanggan mereka.
Itulah pembahasan mengenai penggunaan teknologi AR untuk industri F&B. Penasaran dengan berita lain seputar teknologi augmented reality? Yuk, kunjungi blog MetaNesia untuk mendapatkan informasi lain seputar teknologi.
MetaNesia adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menyediakan platform untuk memasuki dunia virtual metaverse. Apabila tertarik untuk menggunakan layanan augmented reality, virtual training dan metaverse segera bergabung bersama MetaNesia. Hubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi secara gratis.
Dapatkan pengalaman metaverse yang luar biasa dengan mengunduh aplikasi MetaNesia melalui website kami sekarang! Bergabunglah dengan kami dan jadi bagian dari perjalanan inovasi digital
Twitter
Linkedin