Kemampuan Baru Berbicara dengan Hewan Menggunakan AI, Bagaimana Caranya?

Kemampuan Baru Berbicara dengan Hewan Menggunakan AI, Bagaimana Caranya?

Artificial intelligence (AI) hadir sebagai salah satu inovasi teknologi terbaru yang membawa banyak perubahan dalam kehidupan penggunanya sehari-hari. Mulai terkenal pada akhir 2022, teknologi kecerdasan buatan ini perlahan masuk ke dalam berbagai industri dan mulai diteliti untuk pengembangan lebih lanjut.

Salah satu pengembangan terbaru dengan AI adalah kemampuan untuk bisa berkomunikasi dengan hewan. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa ilmuwan Jepang. Meskipun terkesan sepele, keberhasilan penelitian ini tentu saja memberikan pengetahuan baru bagi manusia untuk bisa berkomunikasi dengan hewan.

Bagaimana pengembangan dan penelitiannya, ya? Baca selengkapnya di bawah ini.

berbicara dengan hewan menggunakan AI
Body language is very important for dogs (Marta Amat Grau / EL PAÍS)

Kehadiran teknologi artificial intelligence (AI) | Berbicara dengan hewan menggunakan AI

Sebelum membahas lebih lanjut terkait inovasi baru yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan hewan, mari bahas teknologi kecerdasan buatan yang digunakan sebagai basis pengembangan untuk memecahkan kode komunikasi yang ada.

AI diartikan sebagai sebuah teknologi yang dibuat menggunakan rancangan program komputer khusus yang bisa melakukan berbagai perintah layaknya menggunakan kecerdasan manusia. Konsep AI sendiri sudah ada sejak tahun 1950-an, di tengah era perang dingin yang terjadi antara Barat dan juga Timur.

Inovasi ini mendapatkan popularitasnya pada akhir 2022, disertai dengan kehadiran software ChatGPT buatan OpenAI yang bisa diakses publik secara bebas menggunakan internet. Dengan ChatGPT, pengguna bisa mendapatkan berbagai macam analisis, 8data dan juga informasi mulai dari ringan hingga rumit hanya dalam hitungan detik.

Ketenaran ChatGPT membuat pelaku bisnis dari berbagai industri mulai tertarik dan menerapkan AI ke dalam aktivitas bisnis mereka sehari-hari.

kehadiran AI sebagai basis teknologi
Free photo ai chip artificial intelligence, future technology innovation (rawpixel.com / Freepik)

Riset dan pengembangan untuk bisa berbicara dengan hewan melalui AI

Penelitian baru berkomunikasi dengan hewan menggunakan AI ini dilakukan oleh ilmuwan Jepang dan dikepalai Adrian David Cheok, profesor dari University of Tokyo. Konsep berkomunikasi dengan hewan sendiri sebenarnya sudah mulai diteliti sejak tahun 1970-an, oleh berbagai ilmuwan. Awalnya, mereka hendak mengajarkan hewan untuk bisa mengerti dan berkomunikasi menggunakan bahasa manusia.

Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, ilmuwan condong lebih ingin bisa mengerti dan memahami perkataan dari hewan. Salah satu ilmuwan yang telah melakukan berbagai penelitian di bidang ini adalah Karen Bakker, seorang profesor University of British Columbia dan Harvard Radcliffe Institute for Advanced Study.

Karen Bakker juga telah menulis buku berjudul “The Sounds of Life: How Digital Technology is Bringing us Closer to the Worlds of Animals and Plants” yang membahas lebih lanjut terkait pemanfaatan teknologi berkembang untuk memahami dan bisa berkomunikasi dengan hewan.

Berbagai riset dan pengembangan terkait hubungan komunikasi dengan hewan sendiri sudah termasuk dalam bidang khusus bernama Bioakustik. Bioakustik merupakan ilmu biologi terapan yang mempelajari karakteristik suara, organ suara, fungsi suara, fisiologi suara, analisis suara dan manfaat suara pada hewan. Pendekatan ini telah banyak digunakan di negara-negara Eropa serta Amerika untuk mempelajari perilaku, neuro dan genetik hewan.

AI untuk bisa berbicara dengan hewan
Free photo young woman looking her tabby cat in park (Freepik / Freepik)

Pengembangan kecerdasan buatan lebih lanjut oleh Adrian Cheok

Kembali pada penelitian AI terbaru untuk bisa berkomunikasi dengan hewan, Adrian Cheok bersama dengan tim penelitinnya mengembangkan sistem AI khusus bernama Deep Emotional Analysis Learning (DEAL). Untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif, penelitian ini dilakukan pada 80 ayam yang telah dipilih khusus.

Tim peneliti Adrian sendiri juga terdiri dari 8 psikolog hewan dan ahli bedah hewan untuk memberikan pandangan ilmiah terkait respon dan juga aktivitas ayam saat diteliti. Hasil komunikasi yang diberikan sistem DEAL juga diketahui 80% akurat untuk mengetahui vokalisasi hewan dan membaginya dalam 6 situasi seperti perasaan lapar ingin makan, ketakutan, marah, hingga saat senang.

Pengumpulan data dari berbagai skenario pada 80 ayam yang dipilih nantinya akan diolah menggunakan machine learning (ML) yang kemudian dipadukan dengan sistem DEAL.

berkomunikasi dengan hewan menggunakan AI
Talking To Hens (AviVit)

Pengembangan teknologi untuk bisa berbicara dan mengerti perkataan hewan sendiri dilakukan untuk berbagai manfaat. Diantaranya adalah alasan konservasi demi bisa memahami pola pikir dan juga preferensi hewan-hewan yang dilindungi.

Adrian juga berharap penelitiannya bisa dijadikan basis untuk pengembangan bidang bioakustik lebih lanjut. Dengan bisa memahami perasaan dan juga perkataan hewan, tentunya manusia bisa bekerja sama menggunakan teknologi untuk menghadirkan dunia yang lebih baik bagi seluruh makhluk hidup di dunia.


Berikut pembahasan lengkap terkait kemampuan berbicara dengan hewan menggunakan AI. Kalau kamu suka dengan berita teknologi menarik seperti satu ini, kamu bisa cek informasi lainnya di blog MetaNesia.

MetaNesia merupakan penyedia layanan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse terpercaya dan yang pertama di Indonesia. Berada di bawah naungan Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani berbagai klien global maupun lokal untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang beragam dengan teknologi terbaru.

Tertarik untuk memakai layanan MetaNesia guna tingkatkan bisnis? Hubungi tim administrasi MetaNesiadan dapatkan konsultasi gratis secara langsung!

Kamu juga bisa masuk ke dalam dunia virtual imersif di MetaNesia! Rasakan pengalaman baru mengunjungi dunia metaverse dan lakukan berbagai aktivitas menarik di dalamnya. Unduh aplikasi MetaNesia dan mainkan langsung di perangkat kamu!

Bagikan ini: