Lakukan Putaran Pertama Gelombang PHK, Disney Tutup Divisi Metaverse

Lakukan Putaran Pertama Gelombang PHK, Disney Tutup Divisi Metaverse

Disney Tutup Divisi Metaverse
Disney metaverse (Theme Park Tourist)

Sebagai teknologi baru, metaverse tidak terlepas dari sebuah polemik. Teknologi metaverse adalah suatu cara baru yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan, contohnya seperti bekerja, bermain, dan menikmati dunia hiburan favorit. 

Beberapa perusahaan telah sukses besar dalam mengembangkan teknologi ini, namun tidak bagi perusahaan Walt Disney. Yuk, simak informasi selengkapnya pada artikel berikut!

Perusahaan Disney

Walt Disney Company
Walt Disney (pixabay)

Walt Disney Company merupakan perusahaan multinasional konglomerat asal Amerika Serikat, sebagai penyedia hiburan dan media terbesar di dunia. Perusahaan ini telah menghadirkan beberapa franchise film seperti Star Wars, The Lion King, Toy Story, dsb. Perusahaan ini juga memiliki rumah produksi seperti Pixar Animation dan Marvel Cinematic Universe. 

Semakin berkembangnya teknologi, Walt Disney Company juga ikut menghadirkan dunia virtual metaverse. Namun, ambisi mereka menjadi berita buruk bagi para pengembang teknologi metaverse. Simak informasinya di bawah ini!

Divisi metaverse 

Bob Chapek Disney
Bob Chapek (Flickr)

Selama hampir 100 tahun, perusahaan Walt Disney telah menghadirkan hiburan dengan memanfaatkan teknologi untuk menghidupkan cerita yang lebih dalam dan lebih berdampak. Hal inilah yang memberi kesempatan Walt Disney Company untuk menghubungkan alam semesta dan menciptakan paradigma yang baru, di mana audiens terlibat dengan cerita fantasi. 

CEO Walt Disney Company pada tahun 2022 lalu adalah Bob Chapek. Pada Februari 2022 lalu, Ia mengatakan metaverse sedang berada di tahap pengembangan, yang nantinya akan tersedia di platform streaming film dan series yakni Disney+. 

Latar belakang hadirnya Disney metaverse tersebut yakni untuk memungkinkan 90 persen orang yang tidak pernah ke Disneyland, dapat merasakannya di dalam dunia virtual imersif. Rencananya, metaverse milik Disney akan digunakan untuk olahraga, hiburan atraksi, taman hiburan, dan pengalaman imersif lainnya.

Divisi pengembangan metaverse ini dipimpin oleh Mike White yang ditunjuk Bob Chapek sendiri, untuk memimpin unit penceritaan dan pengalaman konsumen generasi berikutnya. Sebelumnya, Mike White sendiri telah bekerja selama lebih dari satu dekade, yang memulai karirnya dalam divisi video game Disney Interactive.

Pemutusan hubungan kerja Disney 

PHK Disney Tutup Divisi Metaverse
PHK (pixabay)

Cukup disayangkan, bahwa adanya putaran gelombang pertama pemutusan hubungan kerja, Disney tutup divisi metaverse.

Kabarnya, divisi penceritaan dan pengalaman konsumen Disney generasi berikutnya, atau yang lebih dikenal sebagai bidang metaverse, telah dieliminasi menurut The Wall Street Journal. Jumlah anggota tim yang bekerja pada divisi metaverse, diperkirakan terdiri dari 50 karyawan. 

Sebelumnya, para tim sedang menjajaki bagaimana Disney dapat menggunakan kekayaan intelektualnya untuk diterapkan dalam dunia virtual metaverse.

Sayangnya, Walt Disney Company dilaporkan menghilangkan divisi metaverse pada putaran pertama pemutusan hubungan kerja. Tim yang beranggotakan sekitar 50 orang tersebut, diyakini telah dipotong pada putaran pertama PHK perusahaan Disney. 

Di mana, Disney berencana untuk mengurangi jumlah pekerjanya sekitar 7.000 karyawan secara keseluruhan, lho! Sebanyak 7.000 karyawan tersebut, akan diberhentikan di seluruh perusahaan untuk membantu memangkas biaya sekitar US$5,5 miliar. Rumor PHK mulai beredar tak lama setelah Bob Iger menggantikan Bob Chapek sebagai CEO Disney pada November 2022 lalu.

Tak hanya divisi metaverse yang terdampak pada putaran pertama gelombang PHK, lho! Hal tersebut juga terdampak bagi beberapa divisi, salah satunya yakni Disney Parks Experience and Products yang dipimpin oleh Josh D’Amaro. Dalam memo Josh D’Amaro, Ia menyatakan bahwa divisinya akan melakukan perampingan, dengan memotong jumlah karyawan.

Tetap optimis

Meskipun Disney tutup divisi metaverse, namun Bob Iger tampaknya jauh dari kata skeptis untuk kembangnkan metaverse. Kini, Ia duduk sebagai dewan di sebuah startup yakni Genies Inc, yang berfokus untuk membantu pengguna membuat avatar digital.

Disney bukan satu-satunya perusahaan yang berjuang untuk memenuhi ambisi metaverse yang besar. Bahkan, perusahaan Meta sebagai pionir pertama metaverse kesulitan membangun adopsi teknologi yang tergolong baru tersebut.


Berikut informasi mengenai gelombang pertama PHK, yang mengakibatkan Disney tutup divisi metaverse. Cukup disayangkan, namun pengembangan teknologi mutakhir yang dapat dimanfaatkan oleh orang banyak tergolong sulit dan membutuhkan banyak dana.

Jika ingin tahu informasi terkait penerapan teknologi virtual reality lainnya, yuk kunjungi blog metaNesia! Di sini, kami akan membahas berbagai informasi terkait teknologi inovatif lainnya. Cek sekarang juga!

Bagikan ini: