Menilik Bagaimana Extended Reality Mentransformasi Pelatihan Medis

Menilik Bagaimana Extended Reality Mentransformasi Pelatihan Medis

Dalam dunia medis, pelatihan dan pengembangan keterampilan sangat penting. Praktisi medis harus siap menghadapi situasi yang beragam dan sering kali kritis. Namun, melatih dalam situasi sebenarnya seringkali mahal, berisiko, dan kadang-kadang tidak mungkin. Inilah tempat di mana Extended Reality (XR) masuk. Extended reality mencakup Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR), dan telah membuktikan nilai yang tak ternilai dalam pelatihan medis. Dengan begitu, XR sangat berpotensi di bidang ini karena memberikan praktisi medis kesempatan untuk merasakan pengalaman sungguhan tanpa memberikan risiko pada pasien.

Apa itu extended reality?

Extended Reality dalam Pelatihan Medis
Ilustrasi penggunaan teknologi Extended reality (Ars Electronica/Flickr

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita definisikan Extended Reality. XR adalah istilah payung yang mencakup VR, AR, dan MR. Ini adalah teknologi yang menciptakan pengalaman yang melibatkan pengguna sepenuhnya, mencampurkan dunia fisik dan digital, atau menciptakan dunia sepenuhnya digital yang terasa nyata.

Virtual reality

Teknologi virtual reality
Teknologi virtual reality (Wikimedia Commons)

Virtual Reality (VR) menggunakan headset untuk membenamkan pengguna sepenuhnya dalam realitas simulasi komputer. Headset ini menghasilkan suara dan gambar yang realistis, melibatkan kelima indra untuk menciptakan lingkungan virtual yang interaktif.

Virtual reality sepenuhnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. VR meniru dunia nyata untuk berinteraksi di dalamnya. Perbedaan penting VR dari semua opsi teknologi imersif lainnya adalah bahwa VR adalah ruang virtual yang sepenuhnya dihasilkan oleh komputer. 

Pengalaman virtual reality mengandalkan grafik dan visual yang baik agar dibuat senyata mungkin saat menggambarkan ulang ruang dan adegan di dunia nyata. Meskipun demikian, VR masih dapat dibedakan dari dunia nyata. Pengembang dan seniman 3D membuat lingkungan VR dengan tools pembuatan dan desain yang biasanya digunakan dalam membuat game.

Augmented reality

Game AR
Pokemon Go salah satu game berjenis augmented reality (Shutterstock)

Alih-alih membenamkan pengguna pada lingkungan virtual, Augmented Reality (AR) mengandalkan perangkat seperti kamera di ponsel atau tablet untuk menghamparkan visual digital dan suara ke dalam lingkungan dunia nyata.

Dengan kata lain, augmented reality memungkinkan kamu untuk merasakan dunia nyata dalam versi yang disempurnakan di mana kamu dapat menemukan elemen digital yang interaktif. Augmented reality dapat memberikan informasi interaktif berupa visual, pendengaran, dan sensorik lainnya di ekosistem dunia nyata untuk meningkatkan pengalaman bagi pengguna.

Misalnya, ketika kamu sedang menonton pertandingan olahraga secara langsung, kamu dapat melihat statistik digital melayang di atas pemain, atau video tayangan ulang dan wawancara.

Beberapa implementasi teknologi AR dapat menjadi beragam cara, seperti:

  • Pencantuman informasi pada label
  • Melapisi gambar, model 3D, dan informasi digital lainnya
  • Memunculkan arah waktu yang nyata di aplikasi navigasi
  • Mengubah tampilan atau lingkungan sekitar menggunakan filter di Snapchat, Instagram, dll.
  • Permainan seperti Pokemon GO

Mixed reality

Ilustrasi Extended Reality dalam Pelatihan Medis
Ilustrasi penggunaan XR dalam oprasi pasien (GeekWIre)

Mixed Reality (MR) terletak di antara VR dan AR. Teknologi ini memadukan dunia nyata dan virtual untuk menciptakan lingkungan yang kompleks di mana elemen fisik dan digital dapat berinteraksi secara real-time.

Kamu melihat sekeliling seperti dalam AR, namun headset menghasilkan citra 3D dengan interaktivitas dan kedalaman seperti dengan VR. Layaknya AR, mixed reality menghamparkan konten virtual di atas lingkunga dunia nyata. Kemudian juga seperti VR, konten ini bersifat interaktif, dan pengguna dapat memanipulasi objek digital di dunia nyata.

Manfaat XR dalam pelatihan medis

Penggunaan XR dalam pelatihan medis memiliki manfaat yang signifikan yang melampaui metode pelatihan konvensional. Praktisi medis dapat berlatih dan mengembangkan keterampilan mereka di lingkungan virtual yang nyaman dan aman. Mereka dapat melakukannya kapan saja, di mana saja, tanpa risiko pada pasien sungguhan.

Dalam VR, praktisi medis juga dapat mengulang prosedur atau skenario sebanyak yang mereka inginkan. Ini memungkinkan untuk eksperimen, memperbaiki kesalahan, dan mencapai tingkat keahlian yang lebih tinggi. Karena XR memungkinkan pelatihan dalam skenario yang mendekati situasi nyata. Ini memungkinkan praktisi medis untuk merespons situasi yang berbeda dan mengembangkan keterampilan yang spesifik untuk situasi tertentu.

XR memungkinkan tim medis untuk berlatih bersama-sama dalam lingkungan virtual yang realistis. Hal ini memungkinkan untuk berkolaborasi dan mengembangkan keterampilan tim. Sehingga, dengan XR, pelatihan medis dapat dilakukan tanpa risiko pada pasien sungguhan. Hal ini khususnya penting dalam pelatihan prosedur medis yang kompleks atau berisiko tinggi.

Contoh penerapan XR dalam perawatan kesehatan

XR adalah teknologi transformatif yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan produk-produk inovatif di seluruh layanan kesehatan. XR juga dapat meningkatkan pengalaman bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan dalam seluruh rangkaian layanan. Berikut adalah empat kasus penggunaan XR yang secara aktif digunakan oleh industri layanan kesehatan.

Pendidikan dan pelatihan tenaga medis

XR menawarkan media yang belum pernah ada sebelumnya untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa lintas disiplin ilmu. Di universitas seperti Stanford University School of Medicine dan NYU Grossman School of Medicine, mahasiswa kedokteran dan keperawatan dapat belajar melalui simulasi VR yang mendalam di mana mereka berinteraksi dengan visualisasi anatomi dan fisiologis virtual. Dari perspektif dokter, perawat, dan penyedia layanan lainnya dapat menggunakan XR untuk melatih prosedur medis dan interaksi pasien melalui pembelajaran berbasis simulasi.

Simulasi pasien yang nyata memungkinkan penyedia layanan menemui pasien di unit gawat darurat, mengumpulkan riwayat pasien, melakukan diagnosis, menganalisis hasil, dan bahkan mengobati pasien. Bahkan, simulasi pada pasien yang mengalami gelisah atau tidak sehat secara mental dapat dilakukan. Sehingga penyedia layanan dapat mempraktikkan pengambilan keputusan dalam skenario yang realistis dan penuh tekanan. Dengan memanfaatkan tenaga medis dalam simulasi VR hiper-realistis, penyedia layanan kesehatan memiliki lingkungan yang minim risiko untuk secara sengaja mempraktikkan skenario yang menantang dan mendapatkan pengalaman langsung yang beragam.

Memberikan siswa dan penyedia layanan akses digital terhadap pengalaman klinis menghilangkan berbagai hambatan dalam pembelajaran. Kebutuhan ruang, waktu, tenaga pengajar, dan sumber daya seperti mayat tidak lagi menjadi hambatan dalam proses pendidikan. Manfaat-manfaat ini sangat penting di dunia pasca-COVID-19 di mana pembelajaran virtual menjadi hal yang normal dan kesetaraan akses terhadap pelatihan medis berkualitas sangatlah penting.

Perencanaan dan visualisasi pra-bedah

Teknologi XR semakin diterima dan diterapkan di berbagai bidang bedah seiring dengan pengembangan dan uji coba solusi awal oleh para ahli bedah di seluruh dunia. Dengan menggunakan rekonstruksi 3D pemindaian medis CT dan MRI, ahli bedah dapat menggunakan XR untuk melakukan perencanaan pra-bedah dengan lebih efektif. Hal ini memungkinkan ahli bedah untuk lebih memahami cara menavigasi anatomi pasien yang kompleks dan unik. XR juga dapat mengoptimalkan posisi pasien untuk melakukan prosedur, dan mengembangkan rencana bedah menyeluruh yang dapat meningkatkan hasil yang maksimal.

Selain itu, ahli bedah dapat memanfaatkan MR selama prosedur untuk meningkatkan penglihatan mereka dengan menerapkan model rekonstruksi anatomi pasien dan lintasan yang direncanakan pada bidang bedah. Sehingga, meningkatkan efisiensi dan presisi bedah. Teknologi ini benar-benar mutakhir karena tahun lalu, Johns Hopkins melakukan operasi AR pertamanya pada pasien hidup.

Operasi bedah menggunakan AR
Operasi bedah menggunakan AR (Johns Hopkins Medicine)

XR juga dapat dimanfaatkan untuk kolaborasi pada proses bedah yang sulit. Dokter dapat bekerja sama dengan alat berkemampuan AR untuk berbagi pandangan secara real-time mengenai objek bedah dengan anggota tim. Baik ahli bedah yang memerlukan bantuan dan bimbingan jarak jauh selama operasi berlangsung, atau ahli bedah berpengalaman melakukan panduan akan prosedurnya. Teknologi XR dapat menghilangkan kebutuhan akan rekan bedah untuk berada di lokasi. Ketersediaan inovasi ini akan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan di seluruh negeri, memungkinkan daerah pedesaan dengan jumlah spesialis yang lebih sedikit untuk menerima kolaborasi yang tepat dari pusat layanan kesehatan lain selama prosedur berlangsung.

Diagnosis dan perawatan

Virtual reality terapeutik telah muncul sebagai solusi yang terbukti secara klinis untuk mengobati berbagai gangguan kejiwaan dan neurologis. Ini termasuk PTSD, fobia spesifik, autisme, dan demensia. Dengan menggabungkan VR dengan pendekatan terapi kognitif, penelitian menemukan bahwa pengalaman ini dapat meningkatkan kondisi mental, fungsi sosial, dan rehabilitasi keseluruhan bagi pasien dengan gangguan ini.

Studi penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan VR untuk manajemen nyeri secara signifikan mengurangi rasa sakit pada pasien rawat inap akut. Sehingga, menunjukkan bahwa VR sebagai alternatif yang efektif terhadap opioid (Obat pereda nyeri yang bekerja dengan mengubah cara kerja otak dalam menerima dan memproses rasa sakit) yang diresepkan.

Pada pasien, teknologi XR juga sedang dieksplorasi sebagai alat diagnostik untuk penyakit neurologis dan kondisi kesehatan mental. Penyakit tersebut meliputi Alzheimer, gangguan kejiwaan, dan trauma otak. Penelitian yang sedang berlangsung di bidang ini mengeksplorasi manfaat potensial penggunaan XR untuk diagnostik. XR juga menjadi alternatif yang lebih murah dibandingkan neuroimaging, mengurangi kesulitan dalam mendiagnosis, dan meningkatkan deteksi dini sebelum kondisi memburuk.

Edukasi dan kesadaran pasien

Peran XR dalam pendidikan dan layanan kesehatan dominan dalam pelatihan tenaga kesehatan profesional. Namun, penerapan XR dalam edukasi pasien juga sama menjanjikannya. Sebagai alat audiovisual yang meningkatkan pembelajaran dan pemahaman, XR telah terbukti meningkatkan literasi medis pasien. Tidak hanya dalam persiapan pengobatan tetapi juga dalam perawatan kesehatan preventif.

XR melakukan hal ini dengan menyediakan konten edukasi menarik yang dikembangkan untuk pasien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang suatu proses atau kondisi. Misalnya, alat pendidikan berkemampuan XR dapat membantu ahli bedah menjelaskan rencana pembedahannya kepada pasien atau mengajari pasien cara menggunakan produk medis dengan benar. Untuk menggambarkan kasus penggunaan yang sudah ada saat ini, BehaVR telah mengembangkan program kesehatan dan kejahteraan ibu yang disebut NurtureVR. Program ini menyediakan pendidikan, pelatihan, dan sesi penanggulangan selama kehamilan, persalinan, dan masa awal menjadi ibu.

Dibandingkan dengan literatur tradisional seperti pamflet atau situs web, materi pendidikan yang ditampilkan melalui teknologi XR lebih efektif karena memungkinkan pasien untuk terlibat dengan materi tersebut. Dengan memvisualisasikan apa yang sedang atau akan terjadi pada mereka, pasien diberdayakan untuk mempersiapkan diri dan melakukan perubahan perilaku atau mental yang positif. Hal ini telah ditunjukkan dalam studi klinis di mana edukasi yang mendukung XR dikaitkan dengan peningkatan hasil pada pasien, termasuk pengurangan kecemasan sebelum operasi dan peningkatan kepatuhan terhadap rencana pengobatan.


Itulah informasi seputar Extended Reality dalam Pelatihan Medis. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, penggunaan XR di bidang apa pun akan menjadi lebih canggih dan terjangkau. Kunjungi blog MetaNesia untuk mengetahui informasi lain seputar blockchain, AR, VR, dan teknologi imersif metaverse lainnya.

Tertarik untuk menggunakan layanan virtual reality dan augmented reality? Segera hubungi customer service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi secara gratis. Rasakan juga pengalaman dunia virtual yang menakjubkan dengan bergabung bersama MetaNesia.

Bagikan ini: