Virtual Reality, Teknologi Canggih Masa Depan yang Mulai Ramai Digunakan

Virtual Reality, Teknologi Canggih Masa Depan yang Mulai Ramai Digunakan

Virtual Reality
TIlustrasi teknologi virtual reality (Freepik)

Metaverse tidak menjadi istilah yang dikenal sampai Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta pada Oktober 2021. Namun dianggap sebagai evolusi berikutnya dari internet. Menjadi berbagai bentuk, termasuk game, komunitas online, dan pertemuan bisnis di mana orang-orang berkolaborasi di dunia digital melalui avatar .

Dalam metaverse, orang menggunakan avatar sebagai representasi di dunia digital, berkomunikasi satu sama lain dan secara virtual membangun komunitas. Di metaverse, mata uang digital digunakan untuk membeli pakaian, senjata dalam video game, karya seni digital, dan banyak hal lainnya. Pengguna juga dapat melakukan perjalanan virtual melalui metaverse untuk bersenang-senang dengan bebas menggunakan headset virtual reality.

Internet adalah jaringan dari miliaran komputer, jutaan server dan perangkat elektronik lainnya. Pengguna internet dapat berkomunikasi satu sama lain, melihat dan berinteraksi dengan situs web, serta membeli dan menjual barang dan jasa.

Metaverse tidak bersaing dengan internet, namun saling berkaitan. Pada metaverse, pengguna melintasi dunia virtual yang meniru aspek dunia fisik menggunakan teknologi seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), AI, media sosial, dan mata uang digital. Internet adalah sesuatu yang “dijelajahi” orang. Tapi, sampai taraf tertentu, orang bisa “hidup” di metaverse.

Virtual Reality (VR)

Dasar dari teknologi ini muncul pada tahun 1960-an dalam simulator yang mengajarkan cara beragam hal yang berkaitan dengan pertempuran. Seperti menerbangkan pesawat, mengemudikan tank, dan menembak artileri.

Virtual reality mulai digunakan untuk komersial dimulai pada 1980-an dan sekarang digunakan dalam sebuah permainan, pameran, simulator kedirgantaraan, dan beragam hal lainnya. Alat ini memiliki potensi untuk digunakan di banyak bidang, termasuk dunia hiburan, kedokteran, bioteknologi, teknik, desain, dan pemasaran.  Beberapa bidang bahkan sudah mulai mengimplementasikan teknologi ini.

Teknologi ini menggunakan pemodelan dan simulasi komputer yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan visual tiga dimensi, atau lingkungan digital buatan lainnya. Aplikasi yang didasari teknologi VR membenamkan pengguna dalam lingkungan yang dihasilkan komputer yang mensimulasikan realitas melalui penggunaan perangkat interaktif. Perangkat tersebut mengirim dan menerima informasi dan dikenakan sebagai kacamata, headset, atau sarung tangan.

Dalam format VR biasa, pengguna yang mengenakan helm atau kacamata dengan layar stereoskopik melihat gambar animasi dari lanskap yang disimulasikan. Ilusi (telepresence) dipengaruhi oleh sensor gerak yang menangkap gerakan pengguna dan menyesuaikan tampilan di layar, biasanya secara real time (saat gerakan pengguna terjadi).

Dengan demikian, pengguna dapat menjelajahi rangkaian ruangan yang disimulasikan, merasakan perubahan sudut pandang dan perspektif akan gerakan yang dilakukan dengan kepalanya sendiri. Selain itu, ketika mengenakan sarung tangan yang dilengkapi dengan perangkat yang memberikan sensasi sentuhan, pengguna bahkan dapat mengambil dan memanipulasi objek yang dilihatnya di lingkungan virtual.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Aplikasi Metaverse yang Bisa Kamu Coba tanpa VR Headset, Yuk Cobain!

Apakah perlu VR untuk mengakses metaverse?

Adanya teknologi virtual reality membuat metaverse sebagai dunia virtual yang bisa dilihat dan dirasakan layaknya dunia nyata dapat terealisasikan. Namun metaverse tentunya tidak sebatas itu, virtual reality sebagai teknologi penunjang tidak membuat metaverse hanya dapat dinikmati dengan alat VR saja.

Saat ini sudah banyak platform metaverse di mana untuk mengaksesnya, kamu tidak memerlukan alat VR. Sebagai contoh metaNesia, ketika kamu ingin memasuki dunianya, tidak perlu alat VR demi untuk berada di dalamnya dan merasakan metaverse. metaNesia dapat diakses melalui Mac OS, Windows, bahkan ponsel.

Implementasi teknologi virtual reality dan augmented reality di metaNesia saat ini masih dalam tahap pengembangan bersama dengan smarteye.id sebagai perusahaan yang sudah berpengalaman dalam mengembangkan teknologi virtual reality dan augmented reality, yang telah dipercaya oleh lebih dari 50 perusahaan terbesar di Indonesia dan mancanegara.


Itulah penjelasan mengenai virtual reality sebagai teknologi penunjang sebuah metaverse. Jika kamu ingin tahu hal lain mengenai metaverse, kunjungi metaNesia untuk mengikuti perkembangannya!

metaNesia, #WhereDreamsComeTrue

Bagikan ini: