Fakta Menarik Metaverse yang Harus Kamu Ketahui!

Fakta Menarik Metaverse yang Harus Kamu Ketahui!

fakta menarik metaverse
Ilustrasi metaverse (Wikimedia Commons)

Pandemi telah sepenuhnya mengubah dunia pekerjaan, seperti maraknya work from home dan pemanfaatan teknologi. Salah satu tren teknologi populer di masa pandemi adalah metaverse, yang merupakan dunia digital yang memadukan virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) untuk membangun pengalaman imersif.  

Teknologi ini sebelumnya telah digunakan untuk platform video game. Sekarang, perusahaan seperti Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook) buatan Mark Zuckerberg telah mencoba menjajah dunia virtual ini. Penerapan dan manfaatnya pun banyak untuk industri.

Fakta menarik metaverse

Dunia Metaverse
Ilustrasi dunia metaverse (Flickr/Dean Terry)

Berikut merupakan fakta menarik metaverse!

Metaverse adalah dunia virtual buatan yang didukung oleh teknologi augmented reality dan virtual reality

Metaverse didukung oleh teknologi augmented reality dan virtual reality. Saat mengenakan headset VR, kamu dapat menghadiri acara bisnis atau bahkan konser virtual seolah-olah kamu berada di sana secara langsung.

Metaverse menciptakan pengalaman 3D sehingga orang dapat berinteraksi satu sama lain dengan cara yang lebih imersif, tetapi tidak secara fisik.  

Metaverse memadukan dunia nyata dan virtual, memberi pengguna ruang 3D untuk bertemu, bekerja, berbelanja, dan beraktivitas layaknya di dunia nyata.

Saat Facebook berganti nama menjadi Meta, Mark Zuckerberg juga mengartikan metaverse sebagai internet yang diwujudkan.  

Siapa pun dapat masuk ke dunia metaverse 

Virtual Reality
Headset VR (Needpix/TheDigitalArts)

Sama seperti internet, metaverse juga dapat diakses dengan mudah. Kamu hanya tinggal mengunduh aplikasi yang tepat untuk mengakses metaverse, seperti aplikasi metaNesia yang bisa diunduh melalui smartphone dan PC. Jadi, semua manusia bisa masuk ke dalam dunia ini.

Dengan memiliki aplikasi metaverse seperti metaNesia, kamu bisa melakukan berbagai aktivitas dari mulai bermain game, menonton konser, hingga hangout layaknya di dunia nyata.

Metaverse bisa menghasilkan uang 

Para pengguna manusia di dalam metaverse dapat terlibat dalam ekonomi virtual terdesentralisasi yang didukung oleh cryptocurrency. Dengan begitu, kamu tidak hanya bisa beraktivitas tetapi juga menghasilkan uang dari metaverse.

Kamu bisa membeli, menjual, dan menukar aset digital seperti avatar, pakaian virtual, NFT, dan tiket acara. Kamu juga dapat membuat aset digital seperti aksesoris avatar ataupun karya digital NFT dan kemudian menjualnya.

Metaverse memiliki potensi untuk menghasilkan uang. Menurut beberapa perkiraan, peluang pendapatan tahunan untuk dunia virtual metaverse bisa bernilai sebanyak $1 triliun. Hal ini bisa didapat dari aset digital, iklan, acara digital, dan e-commerce dalam dunia metaverse. 

Metaverse tidak dimiliki oleh siapa pun 

Metaverse mulai populer semenjak Mark Zuckerberg mengumumkan rebranding Facebook menjadi Meta. Tetapi hal ini bukan berarti Meta yang memiliki metaverse. Dunia virtual ini tidak dimiliki oleh perusahaan atau satu platform, tetapi oleh semua penggunanya.

Meta dengan Horizon juga tidak menjadi satu-satunya perusahaan yang mengembangkan metaverse. Perusahaan raksasa seperti Microsoft juga juga membuat metaverse mereka sendiri.

Bahkan selain Microsoft, Telkom Indonesia pun juga sudah membuat platform metaNesia yang sudah bisa diakses dan diunduh.

W3C (World Wide Web Consortium) lah yang memutuskan standar untuk metaverse. Organisasi ini dipimpin oleh pencipta world wide web, seorang pria yang tidak pernah berusaha untuk memonetisasi ciptaannya secara berlebihan yaitu Tim Berners-Lee.  

Meta dan Mark Zuckerberg bukanlah yang menemukan istilah metaverse

Meskipun Mark Zuckerberg yang mempopulerkan istilah metaverse, ia bukanlah orang yang menemukannya. Facebook me-rebranding menjadi Meta pada tahun 2021, sedangkan istilah metaverse sudah ditemukan lama sebelum Facebook ada.

Istilah metaverse sudah ada sejak lama di tahun 1990-an. Istilah ini pertama kali muncul pada novel berjudul “Snow Crash” oleh Neal Stephenson. Ia menggambarkan metaverse sebagai dunia virtual yang merupakan wujud dari dunia nyata.

Neal Stephenson menjadi orang pertama yang menemukan istilah ini, meskipun ia tidak terlibat dalam pengembangan metaverse manapun.

Metaverse lebih aman dari yang kamu pikirkan 

Digitalisasi memiliki risiko rentan terhadap peretasan dan pembobolan data. Metaverse bisa menjadi solusi yang aman karena teknologi blockchain memastikan bahwa semua transaksi dalam dunia virtual bersifat publik, mudah dilacak, dan aman setiap saat.

Meskipun begitu, risiko yang mungkin muncul adalah pencurian identitas. Ketika avatar digunakan sebagai bentuk identifikasi, data pribadi yang diakses dengan avatar tersebut menjadi rentan untuk disalin, dicuri, dihapus atau dimanipulasi. Hal ini tentunya bisa diatasi dengan identifikasi biometrik.

Teknologi Blockchain adalah pusat pengembangan metaverse 

Selain augmented reality dan virtual reality, blockchain juga menjadi teknologi dibelakang metaverse yang membantu dunia virtual ini menjadi aman. Teknologi blockchain bisa membuat konsep dunia digital metaverse di masa depan memiliki keamanan yang tinggi. 

Blockchain telah terbukti menjadi teknologi yang berguna untuk enam area metaverse utama : bukti kepemilikan digital, kolektibilitas digital, transfer nilai, tata kelola, aksesibilitas, dan interoperabilitas. 

Teknologi Blockchain memberikan solusi yang transparan dan hemat biaya, membuatnya cocok untuk metaverse.  


Itulah beberapa fakta menarik metaverse yang wajib kamu ketahui. Yuk! Unduh aplikasi metanesia untuk menjelajahi dunia metaverse!

Bagikan ini: