Metaverse merupakan salah satu teknologi yang disebut-sebut akan menjadi masa depan dari internet dan media sosial. Pada tahun 2022, metaverse terlihat banyak mengalami perkembangan. Kita bisa melihat platform dunia virtual ini mulai banyak diterapkan pada berbagai sektor.
Salah satu cara perusahaan menggunakan metaverse adalah dengan menyelenggarakan acara virtual berskala besar yang serupa dengan yang sudah ada di kehidupan nyata. Acara virtual di metaverse ini banyak diselenggarakan pada tahun 2022. Apa saja acara tersebut?
Festival metaverse di tahun 2022
Decentraland Metaverse Music Festival
Selain fashion, festival metaverse juga banyak diselenggarakan oleh berbagai pihak. Baru-baru ini, Decentraland mengadakan Metaverse Music Festival dengan bintang tamu termasuk Björk, Ozzy Osbourne dan Soulja Boy. Festival ini merupakan music festival pertama Decentraland di metaverse.
Decentraland Metaverse Music Festival ini memiliki beberapa panggung yang dirancang dengan estetika artis yang tampil, bersama dengan atraksi interaktif lainnya untuk pengunjung festival ini.
Konser virtual di metaverse asal nusantara
Sumber: metaNesia
Tidak hanya dari luar, platform metaverse asal Indonesia pun juga pernah menggelar beberapa kali music festival di metaverse. Platform metaNesia sebelumnya telah mengadakan beberapa konser virtual yang mengundang musisi tanah air terkenal.
Sejauh ini sudah ada 4 konser virtual yang diadakan metaNesia. Musisi yang diundang mulai dari Pusakata, Vidi Aldiano, Konser Kemerdekaan yang melibatkan Trio Pria dan Risty Ariany, dan konser hasil kolaborasi metaNesia dan Fruit Tea di event Fruit Tea World Festival 2022.
Kolaborasi dengan Perhutani di Konser Kemerdekaan yang menghasilkan environment konser di area Kawah Putih Ciwidey. Menarik bukan?
Dapat dilihat dari acara Decentraland hingga konser metaNesia bahwa pelaksanaan festival dalam metaverse banyak diminati oleh berbagai kalangan. Lantas, mengapa festival di metaverse bisa populer dan tidak kalah dengan acara fisik?
Music festival memakan biaya yang besar
Festival fisik seperti Coachella dan Djakarta Warehouse Project bisa memakan biaya yang mahak hingga bermilyaran rupiah.
Selain biaya, beberapa festival membutuhkan perencanaan bertahun-tahun. Beberapa faktor ini yang membuat perusahaan beralih mengadakan festival dalam metaverse.
Kelebihan festival metaverse dibanding festival fisik
Saat festival dan acara berskala besar seperti music festival pada Decentraland dan metaNesia terus beralih ke digital, muncul pertanyaan tentang apa yang diperlukan untuk menciptakan pengalaman imersif dalam acara metaverse? Kemudian, apa kelebihannya dibandingkan dengan festival fisik?
Tidak memiliki batasan
Metaverse tidak memiliki batasan, platform imersif ini akan terus berkembang seiring berkembangnya teknologi tanpa henti. Metaverse memang tidak memiliki batasan ruang, kita benar-benar dapat menciptakan apa pun yang dipikirkan.
Di metaverse, kamu tidak perlu khawatir tentang perizinan dan area tanah yang tersisa. Metaverse seperti Decentraland memiliki tanah dan aset yang tidak ada batasnya.
Metaverse juga membuka pintu untuk festival global di mana setiap orang dapat berbagi pengalaman yang sama dari jarak ribuan kilometer. Para penonton juga bisa menghemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan ongkos seperti transportasi dan penginapan.
Komunitas web3 yang besar
Aspek komunitas adalah salah satu elemen terpenting bagi perencana festival digital. Komunitas bisa membantu meningkatkan jumlah penonton dan mencari yang diharapkan dari target penonton mereka.
Giovanna Graziosi Casimiro, Senior XR Event Producer di Decentraland Foundation, mengatakan bahwa tujuan dari festival metaverse adalah untuk memberikan “rasa memiliki yang tak tertandingi” kepada para peserta layaknya festival fisik.
Dia mengatakan akan ada aspek-aspek tertentu dari pengalaman konser fisik yang tidak bisa ada di metaverse seperti kehadiran fisik ribuan orang atau pelukan teman di sebuah konser. Namun dia menekankan bahwa acara virtual bukanlah pengganti acara fisik, melainkan pelengkap yang memungkinkan pengalaman lebih imersif.
Untuk membuat pengalaman virtual yang saling melengkapi dan menarik bagi komunitas yang dituju, pemahaman kuat tentang komunitas menjadi aspek penting.
Talenta Web3
Saat para selebriti dan musisi terus berdatangan ke dunia Web3, festival dan acara virtual berskala besar lainnya dapat membantu memajukan tren ini.
Casimiro mengatakan pertunjukan di dunia virtual membuka lebih banyak kebebasan kreatif bagi seniman dengan menyatakan, “Mereka memiliki jangkauan yang sepenuhnya bebas untuk menceritakan kisah mereka dan menjelajahi narasi unik sesuka mereka”.
Dia mengatakan metaverse bahkan dapat membantu artis me-branding diri sebagai avatar atau elemen dari lagu mereka. Identitas dalam metaverse telah menjadi topik besar bagi pengguna dan avatar digital.
Perkembangan metaverse
Menurut pengamat industri, apa yang akan berpengaruh pada kesuksesan adalah aksesibilitas. Saat ini untuk mengakses metaverse kita membutuhkan perangkat dengan spek menengah ke atas yang membuat dunia virtual ini tidak bisa diakses oleh kalangan menengah ke bawah. Hal ini bisa menjadi salah satu penghambat metaverse nantinya.
Meskipun begitu, banyak perusahaan yang telah berinvestasi di teknologi Web3 ini. Menurut laporan saja, investasi metaverse bisa mencapai jutaan dolar nantinya di masa depan.
Masa depan festival metaverse
Casimiro menambahkan bahwa dia telah memproduksi konser virtual sejak 2019 dan tidak ragu konser tersebut akan terus menjadi pokok dalam industri ini: “Dalam tiga tahun terakhir, telah terjadi pergeseran budaya menuju desa global dengan akses konten global.”
Metaverse memberikan peluang baru bagi orang-orang yang mengalami kesulitan ekonomi, fisik, atau mental untuk berpartisipasi dalam pengalaman yang bermanfaat secara sosial yang jika tidak, tidak akan memiliki akses ke/dapat mengambil bagian.
Ingin mencoba masuk ke metaverse? Yuk, download metaNesia untuk menjelajahi dunia virtual dengan berbagai fitur!
Twitter
Linkedin